Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Puisi cinta, oleh Restu Salihah


 "Imajinasi dongeng negeri"

Oleh, Restu Salihah


Mencintaimu adalah diam, memiliki mu adalah sunyi.


Aku adalah wujud nyata, yang hidup dalam dongeng romansa.


Batas antara rohani dan ego diri, mimpi.

Jangkauan kata tak menggapai rasa, hanya malam yang memahaminya.


Sinandra putera mahkota, Kinanti puteri bakti.

Penerus raja berkilau asri, di kagum hangat si anak petani.


Purnama mendampingi damai, dan kunang-kunang terbang menari.


Benang suci dipangkas habis tahta yang tak setara.

Menebas akar rindang menjadi abu tak berupa.

Majnun menggila karena Layla, aku justru antonimnya.


Kau

Kau bangkit dari imajinasi.

Merumit dengan enggan melebur lagi.

Aku

Aku hanya debu jalan dari jejak suci yang kau lalui.

Aku hanya lonceng pagi yang menyadarkanmu tanpa bisa mendampingi hari.


Ambigu

Ini berkah atau musibah? Entahlah


Malam melarut dalam bayang.

Menung menatap kejauhan si sinar bulan, senyumnya seperti sabit mematikan.


Gelap membatas jarak pandang, dari jendela lusuh pada bangunan yang tinggi menjulang.


Titip salam, semoga terkenang.

Sebab suratku tak mampu menembus tembok beton yang menghalang.



Aku si gerobak labu, diam dalam diam pada kuda bertenda berhias lampu.



Rstuslhah_29/8/21

(Diam dalam diam : Mencintaimu adalah diam)- ayat pertama.




Posting Komentar untuk "Puisi cinta, oleh Restu Salihah"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke email redaksi lenggokmedia@gmail.com dengan subjek sesuai nama rubrik atau Klik link https://wa.me/+6282388859812 untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.