Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Liburan Keluarga Hemat (part 3)

Liburan Keluarga Ke Pekanbaru 3 hari 3 Malam dibawah satu juta 

Part 3


(Liburan Hari Kedua)

   Hari ini adalah hari Jum’at, anak-anakku selalu bahagia ketika hari Jum’at datang, Karena mereka akan pergi salat Jum'at dan aku akan menitipkan   infak untuk dimasukkan ke kotak infak di mesjid  kepada mereka,  ini pun salah satu cara aku mengajari anak-anak untuk terus Istiqomah berinfak, nanti setelah pulang dari masjid  mereka biasanya aku kasih lagi uang.  Jadi bagi mereka hari Jum’at itu adalah hari yang ditunggu-tunggu dan hari yang berkah.

      Setelah sarapan pagi di warung sekitar hotel.  Anak-anak menonton tv dikamar hotel. Aku pergi membeli nasi bungkus Minang mangimbau tidak jauh dari hotel

     “Arya, Ahmad! Ayo makan dulu, lalu siap-siap! kita mau ke mesjid. Sholat Jum’at!” pintaku sambil mempersiapkan jubah putih Ahmad 

 “Kan, masih lama Bunda. Sekarang baru jam 10” jawab Arya

  “Iya, masih lama. Tapi Bunda mau bawa kalian sholat Jum’at di mesjid An-Nur. Mesjid nya lumayan jauh dari sini” 

   “Kenapa pilih yang jauh Bunda?”

 “Karena Mesjid Agung An-Nur mirip dengan Taj Mahal di India bila di pandang dari depan.  Hanya saja. Taj Mahal kubah dan menaranya berwarna putih, sedangkan mesjid An-Nur, kubah dan menaranya berwarna hijau”

    “Wah, Beruntung bila kita bisa sholat disana! Yuk berangkat, biar tidak terlambat”

    Kini malah Arya jadi semangat, mendengar penjelasan ku.

    Benar saja dugaanku, sepanjang jalan Tuanku Tambusai dan jalan Sudirman kami harus pelan-pelan dan terkadang macet karena banyak kendaraan.  Alhamdulillah kami sampai di depan gerbang pintu masuk mesjid An-Nur tepat waktu. Setelah memarkirkan motor, kami memasuki pelataran masjid. Segera ku selipatkan uang sepuluh ribu di saku jubah Ahmad.  Kemudian Ahmad dan Arya segera mengambil wudhu. 

      Selesai sholat,  Ahmad berlari ke arahku. “Bunda, ini uang infaqnya. Ahmad tidak melihat kota infaq” sambil menyerahkan uang sepuluh ribu yang tadi aku selipkan di saku jubahnya. 

     “Ya sudah tidak apa-apa! Belum rezki uang ini di infaqkan disini. Insha Allah mungkin di tempat lain” jawabku.

   “Bunda, Ahmad mau makan sate, tadi Ahmad lihat dekat pintu gerbang mesjid” pintanya.  

  “Oke. Yuk” jawabku sambil menggandeng tangannya. Lalu kami makan sate dan minim es tebu di samping pintu gerbang mesjid itu. 

   Disana juga ada bapak-bapak yang menjual sejadah dan peci untuk sholat. Arya mencoba membeli salah satu peci, namun tidak ada peci yang cocok dikepalanya, peci yang dijual ukurannya kebesaran di kepala Arya.  Mungkin untuk ukuran orang dewasa.

  Waktu menunjukkan pukul 2 siang, dari dari masjid An-Nur,  Aku membawa anak-anak menuju pustaka wilayah Soeman HS,  setelah parkir ternyata anak-anak belum diperbolehkan masuk  karena menyangkut isu covid - 19. 

 Dari perpustakaan wilayah soeman HS,  aku mengajak anak-anak untuk pergi ke Mall Pekanbaru setelah memarkirkan motor di tempat parkir Mall Pekanbaru, berniat mau sholat asar di musholla mall tersebut.  Setelah itu kami berjalan kaki menuju pasar Suka Ramai atau yang lebih dikenal dengan Ramayana karena Arya dan Ahmad mau membeli baju dan celana, dengan uang tabungan mereka sendiri.

  Aku selalu mengajari anak-anakku untuk menabung karena menabung banyak sekali sisi positif yang bisa mereka dapatkan.  Salah satunya mereka dapat menghargai barang-barang yang mereka beli dengan hasil tabungan mereka sendiri.  

     Jadi, anak-anakku tidak pernah di pasar merengek-rengek  untuk dibelikan ini dan itu karena aku melatih mereka untuk mendapatkan sesuatu harus dengan perjuangan dan dan kerja keras,  salah satunya dengan menabung.

   Sesampai di Ramayana kami hanya masuk  lantai dasar saja, karena tempat itu adalah pusat penjualan pakaian, mudah sekali kami temukan baju- baju dan celana murah dengan kualitas yang lumayan.

   “Bunda aku mau yang ini” Ahmad sambil memegang salah satu baju yang tergantung di etalase anak-anak

    “Oh iya Bunda tanya dulu ya,  tapi kalau uang kita nggak cukup, gak-apa kalau gak jadi dibeli ya” ucapku kepada Ahmad untuk memberi pengertian kepadanya bahwa bila nanti bajunya kemahalan kita tidak jadi membeli nya.  Ahmad langsung menggangguk pertanda dia mengerti

      Mendengar perbincangan kami dengan Ahmad,   penjual tidak menaikkan harga begitu tinggi karena biasanya di Ramayana penjual akan menaikkan harga barang lumayan tinggi. Sehingga ketika pembeli menawar  mereka masih mendapatkan untung yang cukup. 

  Aku menyadari penjual memberikan harga yang wajar. Jadi akupun hanya menawar wajar pula. Aku minta tawaran sekitar 15 ribu Rupiah dari harga yang beliau katakan. Beliau setuju. 

     Di Ramayana kami tidak terlalu lama karena mudah sekali kami mendapatkan baju untuk Arya dan Ahmad dengan harga yang pas dan lumayan murah. 

     Setelah puas berbelanja dengan uang budget dari tabungan mereka, kami kembali berjalan kaki menuju Mall Pekanbaru sambil foto-foto di jembatan layangan, kami juga membeli buah kuini dan rambutan.  

  Hari menjelang magrib kami kembali lagi ke hotel setelah selesai salat magrib.  Kami pergi ke Giant untuk makan malam di sana sambil memperkenalkan tempat itu kepada anak-anak. 

    Selesai makan aku teringat syair  Bang Maman, beliau sering membacakan syair itu   ketika aku selesai makan

Gendang gendut tali kecapi

Kenyang perut senang hati


     Setelah kembali ke hotel, kami  sholat isya sambil istirahat aku meminta Arya mengaji sebelum tidur.


Rincian Biaya Hari Kedua  Wisata keluarga 


Sarapan pagi  roti, snack dan air mineral Rp. 20.000

Makan lontong sayur  Rp. 7.000

 Bungkus nasi Minang mangimbau Rp. 20.000

Biaya parkir di mesjid raya An-Nur Rp. 2000

Makan sate dan es tebu Rp.  24.000

Parkir di Mall Pekanbaru Rp. 2000

Beli buah kuini dan rambutan Rp. 25.000

Makan malam di Giant Rp. 45.000

Biaya parkir di Giant Rp. 2000


Total biaya hari kedua Rp. 147.000


Bersambung….


Penulis : Arnita Adam





Posting Komentar untuk "Liburan Keluarga Hemat (part 3)"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke email redaksi lenggokmedia@gmail.com dengan subjek sesuai nama rubrik atau Klik link https://wa.me/+6282388859812 untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.