Travel ke Kamboja ditengah Bencana Asap Part 2
Travel ke Kamboja ditengah Bencana Asa |
Restu dari Tuhan
Kepastian keberangkatan ke Kamboja dan Vietnam belum juga dapat aku putuskan, selama kakak belum memberi izin, itu artinya aku tidak bisa melangkah kemanapun.
Hari berikutnya sahabat ku Nik dari Vietnam bertanya lagi
“Jadi Akak nak datang?” Nik ingin cepat memastikan undangannya untuk kedatanganku di festival Kate di Phan Rang.
Dikutip dari Reuters, festival Kate atau Mbang Kate berlangsung selama tiga hari pada awal Oktober, festival ini bertujuan untuk memperingati pahlawan mereka seperti Po Klong Garai dan Po Roma, festival Kate juga menandai berakhirnya musim panen di Phan Rang, Vietnam.
“Belum tahu Nik, nanti kalau Akak dah pasti datang, Akak bagi tahu Nik”Jawabku apa adanya.
“Iye kak” balasnya dengan logat Bahasa Melayu yang fasih.
(Gambar : Arnita Adam dan Nik Mansoor, bersama anak-anak di Buluh Cina, Kampar)
Keesokan harinya bertepatan hari selasa, 24 September 2019, dan Kabut asap dikampungku semakin meraja lela. Setelah beberapa warga jatuh pingsan dan positif ISPA (infeksi saluran pernapasan). Akhirnya pemerintah kabupaten di daerahku merencanakan sholat istiqoroh berjamaah di lapangan sepakbola setempat.
Apalagi minggu sebelumnya BEM mahasiswa Universitas Pasir Pengaraian mendesak Pemerintah untuk mengambil kebijakan agar masalah bencana asap segera ditangani. Tuntutan mahasiswa tersebut antara lain sebagai berikut.
[ SERUAN AKSI MAHASISWA | BEM UPP 2019 ]
Assalamualikum wr wb....
___
Selamat Malam UPP!!!
HIDUP MAHASISWAA !!
Kamis, 19 September 2019
Pukul 09.30 WIB
Menjadi hari yang sangat bersejarah bagi kami Mahasiswa/i Universitas Pasir Pengaraian. Gerakan yang kami beri nama G19S Rokan Hulu, Seruan Aksi yang kami lakukan ini bukan lain untuk menyuarakan keluhan seluruh rakyat Rokan Hulu.
_
Point Surat Tuntutan untuk Pemda Kab. Rokan Hulu dalam Aksi G19S
• Meminta Bupati Rohul mendesak Dinkes untuk membuka pos pelayanan terpadu secara serius kpd korban Ispa
•Meminta Pemda Rohul untuk mendanai pengobatan korban kabut asap
•Mendesak Bupati Rohul dan DPRD untuk mengawal, mengawas dan memberhentikan diskriminasi hukum terhadap masyarakat bawah/buruh serta mencabut izin perusahaan yang menyebabkan Karhutla
•Meminta DPRD Rohul untuk membentuk Pansus setiap daerah di Rohul, agar kedepan tidak terjadi kasus Karhutla di Rokan Hulu.
Semoga dg ter tandatangani nya surat tuntutan tsb akan segera terealisasi dg baik.
Kami atas nama BEM UPP mengucapkan Terima Kasih untuk Seluruh Partisipasi Rekan-Rekan dalam Aksi G19S ini.
___
#bemupp
#kabinetperubahan
#upp
#saveriau
#riaudibakarbukanterbakar
#aspirasimahasiswa
#g19s
___
Waalaikumsalam wr wb
(Kutipan dari Facebook BEM UPP)
(Gambar : Bencana Asap di Pekanbaru dan daerah sekitar pada September 2019 Facebook, Pekanbaru Info)
***
Allah Memberikan Keajaiban
Kebijakan awal yang diambil pemerintah adalah meminta kepada Allah SWT untuk menurunkan hujan dengan sholat Istisqo
Berjamaah.
Pukul delapan pagi para jamaah dari berbagai kalangan masyarakat telah berkumpul di lapangan sepak bola, Okak, Rambah Samo. Sholat Istisqo berjamaahpun berjalan dengan hikmat.
Alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT mulai sore harinya, hujan mulai turun pelan-pelan. Hingga siang menjelma malam. Sepanjang malam hujan semakin lebat dan tidak berhenti sampai menjelang pagi.
Setelah sholat subuh hari berikutnya aku membuka pintu dan jendela, betapa bahagianya hatiku, asap telah hilang tanpa jejak. Horeeee hatiku bersorak riang.
Segera ku kirim pesan kepada kak John “Kak, asapnya sudah hilang! Aku boleh pergi ke Kamboja dan Vietnam kan?”
Meskipun beliau masih off. Aku tetap sabar menanti jawabannya.
“Gimana nanti kalau kakak bilang no way lagi?” Hatiku berkata-kata sendiri
“Hmm, kalau kakak bilang tidak boleh pergi! Aku akan jawab : jadi kakak ingin mengikat kakiku agar tidak bisa kemanapun karena aku isterimu”
Aku mulai mengira-ngira.
Kakak belum juga membalas.
“Mungkin kakak lagi sibuk karena di Amerika sudah mulai malam”
Kakak memang lagi pulang Kampung untuk menjaga ibu mertua yang sudah sangat tua. Karena aku memang selalu memberikan pengertian wajib berbakti pada orang tua meskipun kini sudah beda agama.
Balasan yang aku tunggu telah tiba “You can go, I guess. Please be safe”
Setengah percaya,
Aku jawab balik
“Jadi kakak izinkan aku pergi! Makasih kakak” balasku. Pesan itu terkirim di Whatsapp kakak.
“Maafkan aku kakak, karena sudah negative thingking padamu” kata-kata ini aku bisikkan dalam hati saja.
Bersambung
Penulis : Arnita Adam
Editor : Nur Atika
Posting Komentar untuk "Travel ke Kamboja ditengah Bencana Asap Part 2"
Silahkan tinggalkan komentar untuk respon atau pertanyaan, kami akan balas secepat mungkin.