Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Suluk, "Banyak Bicara, Pulang!"

 Suluk secara harfiah berarti menempuh (jalan). Kata suluk berarti menempuh jalan (spiritual) untuk menuju Allah. Menempuh jalan suluk (bersuluk) mencakup sebuah disiplin seumur hidup dalam melaksanakan aturan-aturan eksoteris agama Islam (syariat) sekaligus aturan-aturan esoteris agama Islam (hakikat). Ber-suluk juga mencakup hasrat untuk Mengenal Diri, Memahami Esensi Kehidupan, Pencarian Tuhan, dan Pencarian Kebenaran Sejati (ilahiyyah), melalui penempaan diri seumur hidup dengan melakukan syariat lahiriah sekaligus syariat batiniah demi mencapai kesucian hati untuk mengenal diri dan Tuhan.

    Kata suluk berasal dari terminologi Al-Qur'an, Fasluki, dalam Surat An-Nahl [16] ayat 69, Fasluki subula rabbiki zululan, yang artinya Dan tempuhlah jalan Rabb-mu yang telah dimudahkan (bagimu). Seseorang yang menempuh jalan suluk disebut Salik.

   Menurut Pak Tamrin, salahsatu anggota suluk di surau Al-Muqorobah Rokan IV Koto, ketika kita memutuskan untuk bersuluk, berarti kita sudah siap dengan segala peraturan yang ditetapkan, diantaranya menjauhikan diri dari sifat duniawi, artinya jangan terlalu peduli dengan kenikmatan dunia ini. Jikalau terhadap makanan, makanlah sekedarnya saja jangan berlebihan, atau mau yang enak-enak. "Nolai guno makan yang lomak-lomak du noh, sampai kek ngkungan nyo aso dunyo sudah tu jadi cighik sadonyo leh," artinya ialah "Tidak ada gunanya memakan makanan yang enak-enak itu, karna rasa enak itu hanya sampai batas tenggorokan saja, selepas itu akan menjadi kotoran semuanya," ucapnya sambil menunjukan tenggorakannya.

  Menurutnya lagi orang yang bersuluk pasti akan nampak perubahan di dalam dirinya menyikapi kehidupan sehari-hari, dia akan lebih tenang, tingkat kecemasan, keinginan, ketakutan dan nafsu dunianya akan berkurang, juga dia akan lebih banyak diam daripada berbicara, sebab hal-hal terebutlah yang menjadi adab ketika kita bersuluk di surau.

  Keterangan yang diberikan pak Tamrin ini sesuai dengan hal yang kami dapatkan ketika pergi berkunjung disalahsatu surau tempat bersuluk di Rokan Hulu, terlihat tulisan yang digantung pas di pintu dapur surau "Banyak bicara pulang!". 

    Saat kami tanya maksudnya kepada narasumber. Banyak bicara yang dimaksud ialah, berkata baik zahir atau batin. "Banyak berbicara mengenai duniawi selama beramal melalui lisan dilarang seperti mengota atau mengghibah dengan sesama jemaah, tidak hanya itu berbicara dengan batin juga dilarang, artinya berbicara di dalam hati, mengingat-ingat tentang anak, istri, suami, harta, kebun dan lain-lain sangat dilarang selama berada di surau ini karna akan menganggu proses masuknya ilmu, jika masih banyak bicara silahkan pulang, karna akan percuma saja berada di surau kalau masih memikirkan sampah dunia ini ". (Tk)

(Foto : Dapur surau yang dipasang tulisan dilarang banyak bicara)



Baca juga artikel suluk sebelumnya https://www.lenggokmedia.com/2021/11/suluk-masjid-kunto-darussalam.html?m=1







 

Posting Komentar untuk "Suluk, "Banyak Bicara, Pulang!""

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke email redaksi lenggokmedia@gmail.com dengan subjek sesuai nama rubrik atau Klik link https://wa.me/+6282388859812 untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.