Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Apakah Benar Pekerjaan Dibatasi Oleh Gender?

JIKA MALU MENGERJAKAN PEKERJAAN WANITA, LANTAS MENGAPA TIDAK MALU MENYERAHKAN BEBAN  NAFKAH KEPADA ISTRI?

Ditengah masyarakat yang masih banyak terikat pada nilai – nilai Patriarki, sering kali pekerjaan harus dikerjakan berdasarkan jenis kelamin. Apa lagi  mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci, menyapu, atau mengasuh anak yang dianggap sebagai pekerjaaan “WANITA”. Sebaliknya, pria harus bekerja diluar rumah mencari nafkah.

 Apakah benar pekerjaan dibatasi oleh gender? Apa salah jika pria menegerjakan pekerjaan yang bisa dilakukan wanita?

1.     Pekerjaan tidak memiliki jenis kelamin

Baik pria maupun wanita memiliki kemampuan dan hak yang sama dalam memilih bahkan melalukan pekerjaan apapun, asalkan mereka mempunyai keinginan dan kemampuan yang memadai dalam mengerjakannya.

2.     Apakah pekerjaan berdasarkan jenis kelamin merugikan?

Pekerjaan yang berdasarkan jenis kelamin akan merugikan banyak orang. Tidak sedikit pria yang memiliki minat dan kemampuan dalam bidang – bidang yang diagap itu hanya bisa dilakukan oleh wanita. Pria dan wanita memiliki kemampuan yang sama dalam berbagai bidang, termasuk desain baju. Banyak pria yang sukses sebagai desainer bahkan lebih terkenal dari pada desainer wanita dan juga sebaliknya.

3.     Ketimpangan peran dalam rumah tangga

Dalam sebuah rumah tangga masih sering terjadi ketimpangan peran. Banyak pria yang meminta istrinya untuk bekerja di luar rumah dengan alasan membantu dalam perekonomian rumah tangga, tetapi tidak mau membantu pekerjaan rumah karena itu adalah pekerjaan wanita. Banyak kasus di mana seorang suami yang lepas tanggung jawab setelah istrinya bekerja. Tidak mau membantu pekerjaan rumah justru malah menyerahkan beban nafkah yang seharusnya tanggung jawab pria malah diserahkan  kepada istri. JIka malu mengerjakan pekerjaan rumah lantas mengapa tidak malu menyerahkan beban  nafkah kepada istri?.

Apa salahnya jika pria mengerjakan pekerjaan yang dianggap  masyarakat kita hanya dilakukan oleh wanita. Justru, hal tersebut menunjukkan kedewasaan dan tanggung jawab. Sudah saatnya masyarakat menghapus batasan jenis kelamin dalam dunia kerja apalagi dalam rumah tangga. Kesetaraan bukan tentang siapa yang lebih tinggi, namun juga tentang saling mendukung, membantu, dan berbagi dalam menjalani peran masing-masing. (Fatila Muharda, Mahasiswa PBSI Universitas Rokania. Dosen Pengampu: Dr. Rita Arianti, M.Pd)

 

 

Posting Komentar untuk " Apakah Benar Pekerjaan Dibatasi Oleh Gender?"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke dengan subjek sesuai nama rubrik ke https://wa.me/+6282188865915 klik untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.