SARANA UNTUK MENGGEMBANGKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA

 SARANA UNTUK MENGGEMBANGKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA

GRESELA KAPITARAUW

Manajemen Pendidikan, Universitas Cenderawasih, 2022011124029

       Sarana untuk menggembangkan keterampilan sosial siswa dapat berupa kegiatan bermain media animasi, dan pembelajaran. Kegiatan bermain- bermain board game atau permainanan tradisional, bermain yang melibatkan kerjasama tim. Selain itu, guru juga dapat berperan dalam menggembangkan keterampilan sosial siswa melalui perencenaan pembelajaran dan penerapan strategi.

        Kemampuan sosial merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan sosial manusia.  Anak-anak yang memiliki kemampuan sosial yang baik akan lebih mudah bergaul dengan teman sebayanya, memahami perasaan orang lain, serta memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan perencanaan dan pengambilan keputusan membantu anak-anak untuk mempersiapkan diri dengan baik untuk situasi sosial tertentu dan membuat keputusan yang tepat.

        Kemampuan sosial memungkinkan anak-anak untuk mendapatkan teman di antara para siswa. Bahkan anak-anak yang pemalu seringkali diam-diam mengamati dan berempati dengan anak-anak lain. Selain melalui kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran keterampilan sosial dan emosional juga dapat dilakukan di dalam kelas. Menurut Maurice Elias dalam bukunya the educator guide to emotional intelligence and academic achievement.

        Dalam era globalisasi saat ini telah menimbulkan berbagai macam perubahan dalam kehidupan manusia, termasuk perubahan dalam tatanan sosial dan moral yang dahulu sangat di junjung tinggi, kini tampaknya kurang diindahkan. Kehidupan manusia makin bertambah mudah dengan penemuan berbagai ilmu dan teknologi, sehingga jarak antara dua tempat yang selama ini dianggap sangat jauh terasa dekat. Ruang dan waktu seolah olah bukan factor penghalang bagi kegiatan manusia untuk melakukan kegiatan tertentu. Informasi tersebar dangan amat cepatnya dan persaingan hidup makin terasa keras.

        Pertambahan ilmu secara kognitif makin banyak yang harus dikuasai atau diketahui para peserta didik bila tak ingin tertinggal dari perkembangan ilmu dan teknologi. Mulai terasa pengaruh yang mengembirakan, yaitu mulai tampak dan terasa nilai-nilai luhur agama, budaya, adat dan norma sosial yang selama ini digunakan Bangsa Indonesia mulai menurun, bahkan kadangkala diabaikan.

        Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berperadaban tinggi. Bangsa yang nilai-nilai luhur yang terrealisasi dalam nilai-nilai Pancasila, gotong-royong, ramah-tamah, toleran, kesetiakawanan sosial, beriman dan bertakwa pada Tuhan yang Maha Esa merupakan nilai-nilai yang dimiliki oleh para leluhur Bangsa Indonesia. Namun,nilai-nilai tersebut sangat bertolak belakang dengan berita-berita yang gampang dalam media masa dewasa ini.cara-cara anarkis atau kekerasan yang banyak dilakukan oleh masyarakat pada umumnya digunakan untuk menyelesaiakan permasalahan. Konflik sosial yang sering terjadi menunjukkan sikap yang tidak toleran dan masyarakat kehilangan rasa persatuan dan kesatuan. Padahal Bangsa Indonesia dijuliki sebagai manusia yang paling lembut.

        Di dalam Tujuan Pendidikan Undang-Undang No.20 tahun 2003 pasal 3 tersebut dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlaq mulia , sehat, berlimu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

        Mengembangkan sikap atau keterampilan sosialnya seperti perilaku kekerasan, rendahnya rasa percaya cemas terus menerus, rasa takut kurangnya kemampuan kerjasama, rendahnya rasa empati kurang mampu bergaul penolakan sosial serta gagal dalam berkomunikasi. Fakta kegagalan bagi pembentukan sikap dan keterampilan sosial selama dasawarsa terakhir ini.