Mendongeng, Salah Satu Cabang FLS3N yang Dilombakan di Disdikpora Rokan Hulu

Lomba Mendongeng FLS3N Rokan Hulu 

Lomba Mendongeng pada FLS3N (Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional) Tingkat Kabupaten Rokan Hulu (Rohul)  dilaksanakan di Pentas Seni Dinas Pendidikan pemuda dan olahraga Kabupaten Rokan Hulu. Selasa, 20 Mei 2025. Mendongeng merupakan kegiatan menceritakan dongeng atau cerita yang tidak benar-benar terjadi, biasanya secara lisan, kepada orang lain. Dongeng seringkali mengandung unsur khayalan dan pesan moral.

Dr. Rita Arianti, M.Pd. Dosen Universitas Rokania, sebagai pemerhati literasi beliau mengatakan “Lomba mendongeng pada FLS3N ini sebagai upaya Pemerintah Rokan Hulu untuk menemukan bakat siswa dalam seni, sastra dan guna mengembangkan bakat siswa untuk berlaga diajang selanjutnya” tegasnya. Peserta sangat antusias dalam mengikuti lomba ini, dengan mengedepankan  mengusung tema bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, tidur cepat, bumi yang asyik, petualangan tak terlupakan.

Lomba Mendongeng untuk tingkat SD dan SMP diwakilkan satu perseta dari satu kecamatan.  Kecamatan yang mengutus peserta lomba mendongeng Yakni, Claudia Fitriani dari SDN 012 Tambusai Utara. Arjuna Yudatama dari SD Pradiva Ujung Batu, Aisah Fitria dari SDN 005 Pagaran Tapah, Febi Aulia dari SDN 018 Kunto Darussalam, Febrianti Sianturi dari SD Bumi Tama Pendalian IV Koto, Aisah Nuha Zahira dari SDN 001 Rambah, Asti Latifa Hermawan dari SDN 023 Rambah Hilir. Peserta lomba mendongeng tingkat SMP.  Hafizah Quraini dari SMP Muhammadiyah Rambah, Zahratun Nisa dari SMPN 2 Rambah Samo, Chelsia Margareta dari SMP Advern Ujung Batu, dan Nadin Dwi Maharani dari SMP Muhammadiyah Rambah Hilir.

Erlindawati, S. Pd selaku guru pembimbing mengatakan “Perjuangan untuk sampai di pentas Seni ini dilakukan dengan seleksi kecamatan,  kemudian Kordik memberikan rekomendasi untuk mengantarkan siswa kami menjadi utusan kecamatan Rambah Samo di Lomba Mendongeng FLS3N ini” tutur guru SMPN 2 Rambah Samo itu.

Penulis: Arnita Adam 

(Novelis, Jurnalis dan Traveller)

Editor: Nuratika