DINAMIKA PEMBANGUNAN DAN PERUBAHAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

DINAMIKA PEMBANGUNAN DAN PERUBAHAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

OLEH : EKA FITRIANA

JURUSAN : PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

UNIVERSITAS : UNIVERSITAS ISLAM NEGRI ALAUDDIN MAKASSAR 

PEMBANGUNAN SEBAGAI PROSES SOSIAL

Sosiologi pembangunan melihat pembangunan sebagai suatu proses sosial yang berlangsung secara bertahap dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti struktur kekuasaan, budaya lokal, nilai-nilai sosial, serta kebijakan negara. Pembangunan menciptakan interaksi antara modernitas dan tradisi, antara perubahan dan keberlanjutan. Di sinilah muncul dinamika sosial yang mengandung potensi kemajuan sekaligus tantangan, seperti marginalisasi kelompok tertentu atau konflik sosial.

PERUBAHAN SOSIAL IMPLIKASI DAN REALITAS

Perubahan sosial yang terjadi akibat pembangunan dapat bersifat positif maupun negatif. Pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan dapat meningkatkan mobilitas sosial dan memperluas peluang ekonomi. Namun di sisi lain, pembangunan juga bisa menciptakan kesenjangan sosial, dislokasi budaya, hingga ketimpangan akses terhadap sumber daya. Dalam konteks ini, sosiologi pembangunan berfungsi untuk mengkaji bagaimana perubahan tersebut berdampak pada kohesi sosial dan identitas komunitas.

KETIMPANGAN DAN KESENJANGAN PEMBANGUNAN

Salah satu dinamika penting dalam sosiologi pembangunan adalah ketimpangan pembangunan antarwilayah dan antarkelompok sosial. Wilayah perkotaan cenderung lebih cepat mengalami modernisasi dibandingkan wilayah pedesaan. Sementara itu, kelompok elite sering kali lebih dahulu menikmati hasil pembangunan dibandingkan masyarakat marginal. Hal ini menimbulkan pertanyaan kritis mengenai siapa yang diuntungkan dari pembangunan dan siapa yang tertinggal.

PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PENDEKATAN ALTERNATIF

Untuk menjawab tantangan tersebut, pendekatan pembangunan partisipatif menjadi solusi yang semakin diakui. Dalam pendekatan ini, masyarakat dilibatkan secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi pembangunan. Pendekatan ini tidak hanya memperkuat legitimasi sosial, tetapi juga mendorong rasa kepemilikan masyarakat terhadap hasil pembangunan. Sosiologi pembangunan mendorong pendekatan ini sebagai cara membangun keadilan sosial dan keberlanjutan jangka panjang.