RESENSI NOVEL “I FOUND YOU”

 RESENSI NOVEL “I FOUND YOU”

KARYA ARNITAADAM

OLEH : RESTIKA AYU

1. IDENTITAS NOVEL

Ø Judul :  My Empress From The Past

Ø Penulis : Arnitaadam

Ø Penerbit : AE Publishing

Ø Cetakan Keberapa : Pertama (Ke-1)

Ø Tahun Terbit : 2015

Ø Jumlah Halaman : v + 99 Halaman

Ø No ISBN : 978-602-1189-67-2

 

2. SINOPSIS NOVEL

Novel My Empress From The Past merupakan sequel dari yang novel karya Arnitadam yang berjudul I Found You. Pada novel My Empress From The Past ini akan menceritakan kehidupan Aprilia setelah memutuskan untuk mengakhiri hubungan pernikahannya dengan Ben.  Pada novel ini juga akan menceritakan  hubungan kisah persahabatan Aprilia Rastika dengan Anton.

Aprilia akhirnya memutuskan untuk pulang ke Indonesia setelah menyelesaikan hubungannya dengan Ben, tentu saja setelah melalui diskusi yang panjan dan alot. Ben dengan berat hati harus melepaskan gadis yang sangat dicintainya karena itu menjadi keputusan Aprilia, Ben merasa dia tidak punya alasan yang kuat lagi untuk menahan Aprilia agar tetap berada disisinya.

Setelah sampai di Indonesia Aprilia mengalami kejadian yang sangat sulit untuk ia lupakan dan merubah kehidupannya secara total. Kejadian itu bermula pada saat ia bertemu seniornya waktu duduk di bangku sekolah yang merupakan seorang teman yang bergabung di akademi Taekondo yang Bernama Ayex. Awalnya Aprilia sangan senang setelah sekian tahun dapat berkomunikasi dan berjumpa dengan Ayex teman yang juga dirindukannya. Tetapi ternyata Ayexlah yang menjadi awal mula penderitaan tiada berujung dihadapi Aprilia.

Aprilia dijebak oleh Ayex yang merupakan criminal kelas kakap pada operasi jual beli narkoba pada wilayah Asia Tenggara. Ayex memperalat Aprilia sebagai kurir barang haram tersebut, untuk memudahkan rencananya bahkan Ayex dengan kejamnya melakukan transplantasi kulit dan wajah kepada Aprilia agar mau menjadi Wong Phan. Seorang Wanita yang menjadi buruan interpol karena merupakan gerbong narkoba kelas dunia.

Dalam menjalankan misinya untuk mengantar barang tersebut Aprilia tanpa sengaja bertemu dengan Anton, sahabat yang sangat ia rindukan. Tentu saja Anton tidak mengenali Aprilia kerena tubuh dan wajah Aprilia sudah berubah total. Dari ketidak sengajaan itulah Anton meringkus dan menangkap Aprilia yang kini wajahnya seperti penjahat Wong Phan dan membawanya untuk di introgasi. Meski Aprilia sudah mengatakan yang sebenarnya Anton tetap tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Setelah Aprilia memberi tahu Anton semua hal yang pernah mereka lakukan bahkan tidak mungkin diketahui oleh orang lain kecuali dirinya dan Aprilia barulah anton tersadar dan mempercayai bahwa Wong Phan itu adalah Aprilia. Sahabat yang sangat ia rindukan, sahabat yang sangat ia sayangi dan sahabat yang sangat ia cintai.

Setelah proses penyelamatan Aprilia atas tuduhan yang didakwakan oleh pengadilan akhirnya Aprilia terbebas dari dari segala tuduhan yang tentu saja itu usaha dari Anton untuk mencari bukti bahwa Aprilia telah di jebak.

Akhirnya setelah penolakan beberapa kali yang dilakukan Aprilia kepada Anton dari awal mereka sekolah hingga sekarang Anton sudah menjadi Mualaf, Aprilia resmi menerima lamaran Anton.

 

3. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN NOVEL

KELEBIHAN NOVEL

Ø Akhirnya pembaca akan merasa terpuaskan dengan akhir dari kisah Aprilia dan Anton, sehingga akan membangkitkan kebahagiaan bagi yang membaca novel tersebut.

Ø Penulis menyelipkan unsur budaya pada novel tersebut yaitu Bahasa daerah mandailing, yang tentu saja orang suku mandaliang langsung paham maksud dari kata tersebut.

 

KEKURANGAN NOVEL

Ø Beberapa kejadian dan peristiwa dalam novel sungguh sulit dicerna dan dipahami oleh pembaca, salah satunya adalah Aprilia harus meminum obat secara rutin setiap hari agar tidak terjadi komplikasi pada transplantasi kulit yang baru ia lakukan tetapi ia dapat bertahan 1 minggu lebih tanpa obat ketika ia tertangkap interpol.

Ø Banyaknya tindak kekerasan dan kriminalitas pada alur novel tersebut sehingga menjadikan novel ini kurang tepat untuk diberikan kepada anak-anak di bawah 10 tahun.

Ø Penjelasan tempat kejadian kurang detail dijelaskan sehingga pembaca harus  membayangkan sendiri tempat kejadian.