Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

CERBUNG "Tangisan Cinta" eps.1

 TANGISAN CINTA

Oleh : HazmanArif


Terkadang hidup tak sesuai apa yang kita inginkan. Kadang kala, kita merasa bahagia hingga kita lupa apa itu kesedihan dan air mata.

Kadang juga, kita merasa hidup itu, tidak berguna, tak berarti dan hanya penuh kesedihan serta air mata.

Hanyalah hujan yang menjadi teman di kala air mata berjatuhan.

Laura menari di tengah derasnya hujan untuk meluapkan kesedihan dan air matanya .

Di saat itu, hati Laura sangat hancur, harapannya sudah tiada dan kebahagiaan telah hilang.

"Mengapa, mengapa hidupku seperti ini? Mengapa tuhan menghukumku seberat ini? Mengapa!" teriak Laura penuh air mata di tengah hujan sore itu. 

Laura terduduk saking ketidak berdayaannya saat itu, tak lama kemudian ada seseorang yang memayunginya. 

Laura menoleh ke arah belakang dan menemukan sahabatnya dari kecil, Romeo.

Romeo memarahi Laura karena dia bersikap tidak dewasa dalam menghadapi masalahnya. Laura langsung berdiri di hadapan Romeo dengan air mata terus mengalir dari matanya. 

"Sudah! lebih baik kamu pergi dan pulang, tinggalkan aku disini! Sendiri dengan kesedihanku!" ucap Laura menangis tersedu-sedu.

Romeo memeluk Laura sangat erat ditemani jutaan hujan yang turun ke bumi.

"Hey! Apa kamu lupa janji kita dulu?" tanya Romeo pada Laura.

Laura teringat di saat mereka kecil, mereka pernah berjanji untuk senantiasa membagi masalah bersama.

Setelah mengingat itu, Laura melepaskan diri dari pelukan Romeo. Lalu dia berlari meninggalkan Romeo. Tetapi sayangnya dia malah bertabrakan dengan Cruz, pria yang sudah menghancurkan mimpi dan harapannya. 

Cruz menahan tangan Laura, Di saat Laura akan pergi darinya, dengan penuh emosi Laura menghempaskan tangannya hingga membuat dia lepas dari pegangan Cruz.

"Mau apa lagi kamu mencariku? Apa belum puas kamu menghancurkan mimpi, hidup dan harapanku?" tanya Laura penuh emosi pada Cruz. 

Cruz mencoba menjelaskan mengapa dia melakukan itu, tetapi sayangnya omongan Cruz terhenti karena Romeo memukul wajahnya. 

Cruz terjatuh ke tanah, Romeo mencoba menenangkan Laura yang emosi, tetapi Laura malah mendorongnya hingga dia terpental ke mobil Cruz. Kemudian Laura berlari ke jalanan hingga dia tertabrak mobil. 


***

Di sebuah rumah sakit ternama di Jakarta, Romeo dan Cruz membawa Laura yang baru saja mengalami kecelakaan. 

Romeo menyalahkan Cruz atas apa yang telah menimpa Laura, Cruz hanya bisa diam ketika di salahkan oleh Romeo. 

Beberapa menit kemudian dokter keluar dari ruang ugd untuk memberitahukan kabar mengenai Laura.

Dokter mengatakan jika Laura mengalami kebutaan akibat benturan kuat di matanya. 

Romeo menangis, lalu terduduk di lantai. Di saat dokter mengatakan hal itu, sedangkan Cruz berlari pergi dari rumah sakit. 


***

Cruz bersandar di tiang listrik sambil menangisi kenyataan pahit yang menimpa Laura. Gadis yang sangat dia cintai.

Cruz berteriak kencang, memukul tubuhnya dan membenturkan kepalanya sendiri ke tiang Listrik.

Ternyata dari kejauhan Siddarth sedang tersenyum melihat kehancuran Cruz adik tirinya.

"Hm, rasanya gue mau tertawa keras, saking bahagianya gue menyaksikan kehancuran lo Cruz!" ungkap Siddarth tersenyum bahagia melihat penderitaan Cruz. 

Siddarth berhasil membuat Cruz hancur. Sekarang saatnya dia yang harus merebut hati Laura, agar rencananya berhasil 100%.


***

Malamnya, Cruz memutuskan untuk mengikuti permintaan sang ayah untuk meneruskan pendidikan di Inggris.

Cruz berjalan ke meja belajarnya untuk memandang fotonya bersama Laura. Di saat mereka bahagia dalam cinta.

Cruz mengingat setiap kenangan yang telah dia lalui bersama Laura, mulai dari kebahagiaan dan air mata. 

"Laura, meskipun nanti aku tidak akan ada di sisimu lagi. Tetapi percayalah jika cintaku, hanya untukmu dan tidak akan ada cinta yang lain di hati ini!" ungkap Cruz sambil memandang fotonya bersama Laura, hingga tanpa sadar air mata mengalir dari air matanya. 


***

Paginya di rumah Romeo, ketika Romeo akan menjenguk Laura. Tiba-tiba saja dia di halangi oleh Nunu ibunya. 

Nunu tidak ingin lagi Romeo menemui Laura, apalagi memiliki hubungan dengan Laura. Karena Laura adalah Anak seorang psk yang tidak jelas siapa bapaknya. 

Romeo membantah ucapan ibunya itu, Romeo tahu Laura anak seorang psk. Akan tetapi Laura adalah gadis yang sangat baik dan yang terpenting dia sangat mencintai Laura.

Tanpa berbicara Nunu langsung saja mengunci pintu kamar Romeo agar dia tidak jadi menemui Laura.

"Apa pun yang kamu katakan, ibu tetap tidak suka dan tidak mau kamu ada hubungan dengan gadis yang bernama Laura itu!" tegas Nunu.

Romeo berteriak meminta ibunya untuk menbukannya pintu, agar dia bisa menemui Laura di rumah sakit.


***

Laura akhirnya sadar pasca pingsan dan setelah kecelakaan yang dia alami, Laura perlahan membuka matanya. Akan tetapi dia heran, mengapa dia tidak bisa melihat apa pun kecuali kegelapan. 

Laura berteriak histeris saking paniknya dia. Di saat dia tidak bisa melihat apa pun selain kegelapan.

Siddarth langsung memeluk Laura dengan erat dan berusaha menenangkan perasaan Laura yang sedang hancur. 

"Sudahlah! Aku akan berusaha menemukan donor mata untukmu, agar kamu bisa melihat lagi dan untuk sementara biarkan aku yang menjadi matamu!" ucap Siddarth pada Laura.

"Tunggu dulu! Kamu siapa?, kamu bukan Romeo—kan, jadi, siapa kamu?" tanya Laura pada Siddarth yang memeluknya.

"Aku hanya manusia biasa, yang telah lama ada di sisimu, namun, kamu tidak pernah sadar akan adanya diriku!" jawab Siddarth tersenyum sembari menatap Laura yang ada di pelukannya.

Laura terdiam setelah mendengar perkataan Siddarth.


***

Tibalah saatnya Cruz pergi ke Inggris pada siang itu, Siddarth beserta kedua orangtuanya mengantarkannya ke bandara.

Siddarth menghampiri Cruz untuk memeluknya yang terakhir kalinya begitu pun kedua orangtua mereka.

Sebenarnya hati Cruz sangat berat untuk meninggalkan Laura, tetapi inilah yang terbaik bagi mereka, yaitu perpisahan.

Setelah Cruz masuk ke dalam bandara, Siddarth pamit pulang duluan dengan alasan masih banyak kerjaan di rumah sakit. 


***

Di perjalanan ke rumah sakit, Siddarth mampir terlebih dahulu ke toko bunga. Dia sangat tahu jika Laura sangat suka bunga mawar, apalagi mawar merah.

"Aku harap Laura akan suka dengan bunga yang aku belikan ini," ungkap Siddarth tersenyum sembari menghirup bunga mawar yang ia pegang.


***

Sesampainya Siddarth di ruangan Laura, ternyata dia sudah tidur. Siddarth tidak tega untuk membangunkannya, oleh karena itu dia menyelimuti Laura yang sedang tidur.

Setelah menyelimuti Laura, Siddarth pun duduk di samping tempat tidur Laura.

Hari demi hari telah mereka lalui bersama, hingga tumbuhlah cinta di hati Laura untuk Siddarth begitupun sebaliknya. 

Awalnya Siddarth mendekati Laura untuk melancarkan rencana balas dendamnya pada Cruz, tetapi sayangnya dia sudah jatuh cinta pada Laura. 


***

Siang itu, Siddarth membawa Laura ke taman untuk menikmati aroma seger setelah cukup lama Laura di rumah sakit. 

Ternyata Romeo juga ada di taman itu bersama Maira gadis pilihan ibunya, dia di taman untuk melaksanakan pemotretan prewedding. 

"Aku bahagia melihat kamu bahagia, meski, bahagia mu itu, bukanlah bersamaku tetapi aku bahagia karena kamu telah menemukan pria yang tulus mencintaimu, maafkan aku karena tidak ada disampingmu!" ucap Romeo dalam hatinya sambil menatap Laura yang tertawa di gendong Siddarth. 

Fotografer sudah dari tadi memanggil Romeo akan tetapi Romeo hanya diam, hingga akhirnya dia sadar saat Maira memukul pundaknya. 

"Eh, iya, Laura ada apa?" ucap Romeo keceplosan menyebut Maira itu, adalah Laura.

Maira diam di saat Romeo menyebutnya dengan nama Laura. Karena dia sangat tahu jika Romeo sangat mencintai Laura dan dia tahu Romeo hanya terpaksa menikah dengannya.


"BERSAMBUNG "



Posting Komentar untuk "CERBUNG "Tangisan Cinta" eps.1"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke email redaksi lenggokmedia@gmail.com dengan subjek sesuai nama rubrik atau Klik link https://wa.me/+6282388859812 untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.