Puisi-Deret Waktu
Untuk kesekian kali,
nama mu lagi dan lagi.
Jajaran mimpi yang kubangun selalu membawa nyata dalam ilusi.
Imajinasi memberi ruang untuk karya ku atas mu mengabadi.
Jejak kata dan tinta serta sajak yang tak terucap ku simpan di halaman halaman antologi hati.
Rumit dan berbelit,
begitulah setiap kali sosokmu berlalu diantara bayangku.
Ada nyata yang terbatas kata, cinta.
Posting Komentar untuk " Puisi-Deret Waktu"
Silahkan tinggalkan komentar untuk respon atau pertanyaan, kami akan balas secepat mungkin.