Liburan Keluarga Hemat Part 4

Liburan Keluarga Ke Pekanbaru 3 hari 3 Malam dibawah satu juta 

Part 4

(Liburan Hari Ketiga)

Selesai sholat Subuh aku mendadak teringat, ternyata hari ini, aku ada jadwal kuliah online,  namun  aku juga ingin membawa anak-anak  pergi ke taman bermain Alam Mayang.  Nah yang jadi masalah dalam pikiranku, kalau aku sibuk untuk kuliah online,  siapa yang jaga anak-anak.

Ting… Ting…. Otak ku  teringat anak Afrika  Pyko.  Dia adalah mantan murid ku di kelas bahasa Indonesia online beberapa tahun lalu.  Langsung saja aku menelpon nya. 

“Assalamualaikum Pipi.  Kamu hari ini tidak sibukkan ?  Bisa temani nanti anak-anakku, aku sekarang lagi liburan di Pekanbaru” ucapku dalam telpon.

Anak-anak Afrika itu memang suka aku panggil semau hatiku. Dan mereka sama sekali tidak pernah protest bila aku panggil dengan nama apa saja.

“Iya  guru,  nanti aku datang!”

“Jangan nanti-nanti datang!  sekarang ! karena aku mau  kita berangkat pagi ini ke  Alam Mayang!” titahku.

“Baik guru, tapi aku siap-siap dulu”

“ Oke, aku tunggu!”

Setelah memberikan alamat Hotel, tidak sampai dua jam Pyko sudah hadir di hotel.

kemudian aku menyuruh anak-anak untuk siap-siap,  karena Kami berempat.  Aku, Arya,  Ahmad dan Pyko.  Aku memutuskan untuk naik go-car saja. setelah memesan go-car. Tak Berapa lama go-car itupun datang.

“Dengan mas  Adi” ucapku setelah sang supir itu membuka kaca mobilnya bagian depan.  Aku hanya ingin memastikan kalau mobil yang datang itu memang mobil yang aku pesan.

“Iya,  dengan Mbak Arnita Adam?” Balasnya untuk memastikan bahwa aku yang memesan  go-car itu. Aku mengangguk.

 “Mas Adi.  Tunggu bentar ya,  aku mau beli nasi dulu di depan” telunjukku mengarah sebuah rumah makan. 

“Iya  mbak. saya tunggu” 

segera aku melangkah cepat menuju Rumah Makan persis depan Hotel. 

Setelah membungkus nasi yang dikerjakan dengan cepat oleh pegawainya, aku membayar hanya 38.000 saja.  Kemudian aku segera mendekati mobil,  anak-anakku juga sudah aku suruh naik dan semua makanan termasuk buah-buahan serta snack yang sudah disiapkan sudah dimasukkan juga ke dalam mobil. Kami siap berangkat.

 go-car kami mulai berjalan  menuju Alam Mayang.

“Mas Adi, mohon maaf ya. Jika Nita banyak permintaan.  Kita boleh singgah sebentar di ATM  karena  uang cash Nita habis. Nanti ngak ada uang untuk bayar ongkos sama Mas Adi” 

 “Boleh mbak.   Tapi nanti kalau ada parkir mbak yang bayar ya”

“Siap Mas” ternyata sang supir go-car baik sekali setelah memarkirkan mobilnya aku segera mengambil uang di ATM, aku tidak mengambil banyak-banyak karena biasanya  setiap ada uang cash,   selalu habis. 

Selama aku di ATM.   Sang sopir kepo dengan Pyko,  karena kontras kulit Pyko yang hitam legam, sungguh menarik perhatian sang sopir.  Akhirnya terjadi percakapan antara mereka ternyata sang sopir juga sangat paham dengan keadaan Afrika.

 Buah percakapan itu  terjalin  erat silaturahmi antara mereka.  Nah itulah dia keberkahan yang dikirim Allah bagi kami melalui sang sopir itu. 

Saat sampai di pintu gerbang Alam Mayang sang supir berkata “Mbak,  Adi antar sampai disini aja ya,   mobilnya nggak bisa masuk ke dalam,  kalau mobil masuk ke dalam, nanti  dihitung parkir lagi” 

“Oh iya nggak apa-apa,  di sini aja” jawabku.   Namun ketika mobil itu tepat berhenti di pintu gerbang dan kami bersiap hendak  turun.

Penjaga karcis berseru “Adi,   masuk aja,  nggak apa-apa,  bawa aja penumpangnya masuk!” ternyata itu dia rahasia Allah.  Mengapa Allah memilih mobil  ini kepada kami, dan pada  pagi itu, yang jaga karcisnya  adalah teman sekolah Adi waktu kuliah. 

 “Bayar yang dewasa aja. Pinta sang penjaga karsis”.  Akhirnya aku memberikan uang 40.000 Rupiah. sedangkan anak-anaku gratis.  Sebenarnya tiket anak-anak itu 15.000/ orang. Namun karena Adi teman penjaga karcis waktu kuliah membawa berkah.  Akhirnya kami yang dapat gratis.  Kami juga gratis diantar masuk.  Alhamdulillah ya Allah.

Bersambung…

Penulis : Arnita Adam