Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Buah Keikhlasan yang Manis

Pemimpi Menjadi Pemimpin


Menjadi seorang pemimpin adalah cita-cita seorang Mike Martaleta sejak di bangku sekolah. Hal tersebut dikarenakan melihat ketidakadilan yang bertaburan, korupsi, dan maraknya kejahatan di Negeri ini, banyaknya kasus yang tak terpecah, situasi yang tak baik saat itu, kemelut di berbagai bidang membuat darah muda perempuan kelahiran Ujung Batu, 28 Maret 1991 itu ingin ambil bagian di dalamnya. Ia bertekad, jika menjadi pemimpin kelak hal demikian harus terhapus kan. Karena betapa menyengsarakan rakyat.

Semasa SLTA, Mike, sapaan akrabnya termasuk siswa aktif di kelas, ia dikenal sebagai siswa yang berbahasa Inggrisnya mumpuni dan begitu juga dalam berbagai kegiatan di sekolah. Sosok yang tegas dan percaya diri. 

Mengemban tugas sebagai ketua OSIS membuat dirinya disibukkan dengan menghadiri kegiatan di dalam maupun luar sekolah. Jiwa-jiwa kepemimpinan pun terbentuk utuh dalam dirinya. Wawasan yang luas adalah buah dari hobi membaca yang menjadi kesehariannya. 

Setamat SMA ia melanjutkan kuliah di jurusan hubungan internasional di salah satu Universitas di Jakarta.

Semasa kuliah sikap kepemimpinan dalam dirinya kian bertumbuh, hal ini terlihat betapa seringnya terlibat dan mempelopori kegiatan baik di dalam maupun di luar kampus dan ia juga kerap menjadi perwakilan Indonesia di kancah internasional. 

Setelah menyelesaikan studi, lanjutan perjuangan yang menjadi kecintaannya pun terhalang oleh restu sang pengempunya. 

Karena memang prinsip orang tua Mike, ilmu yang di dapat di tanah orang, alangkah baik diterapkan di tanah sendiri.

Orangtua memboyong Mike ke kampung halaman tepat pada hari wisudanya, mau tidak mau dengan keterpaksaan Mike menerimanya.

Sempat sedih mendengar kabar teman sejawatnya yang tengah mengemban tugas sebagai mana kesukaannya dulu, menjadi diplomat dan sebagainya. Tapi rasa sedih itu ditepis oleh rasa penuh harap orang tuanya.  Membahagiakan orang tua adalah cita-cita utamanya.

Orang tua menginginkan Mike mendirikan sekolah, memberikan pendidikan untuk anak-anak di daerahnya.

Mike pun belajar dengan keras, menyibak ke ranah pendidikan mempelajari seluk-beluk di dalamnya dengan melanjutkan studi pendidikan ke strata 2 di Universitas Riau. 

Ditengah merintis karir, sang ibu yang menjadi penguat akan semangatnya menghadap Sang Pencipta. Kesedihan tak dapat dielak, pun beruntun setelahnya kepergian sang ayah sosok penasehat.  Keduanya tempat meminta pendapat dan bertukar pikiran tak lagi bersamanya.

Ia sempat takut bagaimana menjalankan tanggung jawab itu sendirian, memimpin sekolah yang telah didirikan. Tapi dibalik itu Allah menghadirkan sosok pemimpin di keluarganya, yang menjadi imam tempat berbagi suka dan dukanya selalu menjaga dan mensupport dan juga dihadiahi malaikat yang menjadi penyemangat di hidupnya. 

Ia tak menyangka dengan hal-hal yang ditemui dalam hidup. Memang manusia hanya bisa menata rencana, Allah lah penentu tercapai tidaknya.

Dengan penuh syukur ia berharap berdirinya yayasan Al-Farabi 33, akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang bersih, yang baik dan tentunya hebat sebagaimana yang ia cita-citakan.

 

Riwayat Pendidikan :

-SMP N 001 Ujungbatu

-SMA N 001 Ujungbatu

-S1 - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

-S2 - Universitas Riau 


Organisasi:

-Ketua OSIS SMA N 1 Ujungbatu

-Koordinator Aksi dan Kajian Strategis BEM Prodi Hubungan Internasional


Prestasi:

-Duta Indonesia HNMUN di Univeristas Harvard, Boston - Amerika 2010

-Duta Indonesia CBITMUN di Chaitanya Bharati Institute Technology, Hyderabat - India 2012


Jurnalis : Refniyati



Posting Komentar untuk "Buah Keikhlasan yang Manis"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke email redaksi lenggokmedia@gmail.com dengan subjek sesuai nama rubrik atau Klik link https://wa.me/+6282388859812 untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.