Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Puisi_Kasih Ku Berjanji Kasih Ku Pergi

Doa Berbungkus Ancaman
Oleh: Ahmad Dwi Herman

Gambar oleh <a href="https://pixabay.com/id/users/mohamed_hassan-5229782/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=3502866">mohamed Hassan</a> dari <a href="https://pixabay.com/id/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=3502866">Pixabay</a>
Gambar oleh Mohamed Hassan dari Pixabay 


Malam sunyi ku tak berdering

Kejenuhan menghadapi hari

Yang kian membodohkan jiwa


Kucoba membasah wajah  ini

Menggelar sebuah karpet berdebu

Tersimpu menghadap ke barat sana

Ku baca setiap mantra doa yang kupunya

Menyampaikan setiap cerita kepada Sang Pencipta


Jutaan kilometer telah ku tempuh

Kurasa cukup jauh aku merangkak

Mengejar sebuah cahaya kelam

Yang orang sebut…Mimpi


Aku menapaki setiap celah jalan kehidupan

Yang konon katanya akan ada pahit dan manisnya

Tapi yang kutemui berbeda

Hanya pahit

jangankan manis, asin saja tak ada


Aku masih coba merangkak disini

Dengan harapan aku menemukan kayu

Atau apa saja untuk aku berdiri

Aku letih terus merangkak tuhan

Aku ingin seperti mereka

Berlari sekencang-kencangnya

Menendang setiap debu derita

Menginjak setiap titipan doa


Aku ingin seperti itu Tuhan

Apa beda aku dan mereka?

Aku juga hambamu


Ayolah,,, aku mohon Tuhan

Jangan hanya kau dengarkan saja

Aku bukan radio, ingat itu

Aku pinta pada-Mu

Jika memang aku hambamu

Kabulkan proposal ku ini

Jika tidak 

Akan kubunuh jiwa yang 

Menghamba ini


Rokan Hulu, 06 Desember 2020



Kasih Ku Berjanji Kasih Ku Pergi

Oleh: Ahmad Dwi Herman


 Siapa yang mengalihkan pikiranmu

Siapa yang merenggut hatimu

Tiada kusangka dan tiada kuduga

Engkau berpaling muka tanpa bicara

 Mulut siapa yang melafazkan janji mans dulu?

Diri siapa yang menyatakan cinta dulu?

Kemanakah sumpahmu?

Angin tak ada, hujan pun bukan

Lalu kenapa lautan  murka

Engkau yang mengukir pelangi

Lantas mengapa engkau pula yang menghadirkan awan hitam?


Kasih…

Kurelakan engkau melangkah

Hati siapa yang mau mati terkulai

Hati siapa yang mau menahan tusukan duri

Semoga, semoga engkau tak menyesal

Karena menangis sebuah oenyesalan

Seumpama engkau menyapu hujan di halaman  taman


Rokan Hulu, 06 Desember 2020



Tolong Sampaikan Pada Tuhanmu Hujan

Oleh: Ahmad Dwi Herman


Rintik hujan membasahi rerumputan

Satu persatu mereka berlari

Menghindar

Masuk kesetiap pintu

Berdiri di bawah atap emperan


Aku,,,

Aku masih berdiri sendiri

Menyaksikan semua orang berlari

Meninggalkan hujan

Berlindung agar tak kuyup

Kedinginan

Aku,,,

Aku tak bergerak

Aku tak berpindah

Masih lagi berdiri menahan

Hantaman hujan

Yang membasahi raga ini


Kutatap awan kelabu

Berteriak kepada hujan

Tolong,,,tolong sampaikan pada tuhanmu

Basahkan aku

Basahkan jiwa ini


Jiwa ku kotor kawan,

Jiwaku mati layu kekeringan

Tolong bilang pada Tuhanku wahai hujan

Basahkan sekalian


Rokan Hulu, 07 Desember 2020











Posting Komentar untuk "Puisi_Kasih Ku Berjanji Kasih Ku Pergi"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke email redaksi lenggokmedia@gmail.com dengan subjek sesuai nama rubrik atau Klik link https://wa.me/+6282388859812 untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.