Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Cerbung "Tangisan Cinta" Episode 7

"Tangisan Cinta" Part 7



Laura merasa sangat bahagia bisa sedekat ini dengan Siddarth, meskipun Siddarth belum ingat apapun tentangnya. 


Setelah menyuapi Siddarth makan, Laura kemudian mengambil Hp, Dia membaca cerita TANGISAN CINTA yang sedang tayang di website resmi Lenggok Media.


"Kamu sedang baca apa sih, kok kayaknya serius banget?" tanya Siddarth pada Laura. 


"Ini, aku sedang membaca cerita TANGISAN CINTA di lenggok media, ceritanya sedih banget, aku saja sampai kebawa perasaan saat membacanya, seakan aku yang ada dalam cerita tersebut!" jawab Laura tersenyum pada Siddarth


"Oo, lenggok media, aku juga sering membaca tulisan-tulisan yang ada di website Lenggok Media, lenggok media sangat bermanfaat bagi mereka yang memang hobby menulis!" tambah Siddarth tersenyum.


"Eh, kamu tau gak, sebentar lagi, akan ada sebuah cerita baru di lenggok media yang di tulis oleh hazman Arif. Si penulis cerita Tangisan Cinta, judulnya LETS DANCE TOGETHER ceritanya menarik banget, ya, ceritanya mengisahkan tentang kehidupan remaja sekolah zaman sekarang dan ceritanya mengusung tema Dance yang pastinya beda banget dari yang lain, serta kisah cinta, drama keluarga dan persahabatan pun ikut mewarnai cerita ini, duh, jadi gak sabar deh!" ucap Laura tersenyum 


Tak lama kemudian Terdengarlah suara orang sedang membuka pintu ruangan Siddarth, alangkah kagetnya Laura melihat Cruz begitupun sebaliknya Cruz kaget melihat Laura. 


Tubuh cruz langsung bergemetar melihat Laura sedang bersama abang tirinya yaitu, Siddarth. 


"Bang Sidd, kenapa kamu bisa bersama Laura? Apa Laura ini kekasih Abang, seperti yang mama jelaskan padaku, jika kamu kecelakaan karena mama dan papa melarang kamu untuk menikah dengannya?" tanya Cruz dengan matanya sudah memerah ingin menangis. 


"Jadi, benar jika kamu adalah kekasihku? Seperti yang dia katakan padaku?" tanya Siddarth pada Laura. 


Laura hanya terdiam sambil menatap Cruz dan berpikir, jika selama ini, orang yang dia cintai dan orang yang sudah menghapus tangisan dalam hidupnya adalah Abang  tiri dari orang yang sudah menyakiti perasaannya serta membuat tangisan dalam hidupnya.


Cruz langsung pergi tanpa mengatakan apapun, sedangkan Siddarth memegang tangan Laura. Siddarth ingin Laura menjelaskan padanya apakah yang Cruz katakan tadi benar atau tidak dan ternyata ingatan Siddarth tidak sepenuhnya hilang, dia ingat jika Cruz adalah adik tirinya. 


***

Cruz berlari sekuat tenaga dengan penuh tangisan, Cruz tahu jika orangtuanya sudah mengizinkan Siddarth untuk menikah dengan Laura, wanita yang sangat dia cintai. 


Cruz tidak tahu, mengapa dia bisa mengambil keputusan untuk memutuskan gadis yang sangat dia cintai itu. Hanya karena hasutan Siddarth. 


"Haa, lebih baik aku tidak pernah datang lagi ke Indonesia, lebih baik aku tidak tahu kenyataan ini!" tangis Cruz terduduk di tepi jalan. 


Tampaklah dari kejauhan Maira sedang berada di dalam mobil yang berhenti di lampu merah. 


"Itu, bukannya Cruz, tapi mengapa dia ada di Indonesia, bukannya dia sedang kuliah di London, apa mungkin orang itu, hanya mirip dengan Cruz? Ah, dari pada penasaran lebih baik aku temui langsung orang itu!" ucap Maira yang memarkirkan mobilnya di tepi jalan lalu berlari ke arah Cruz. 


Sesampainya di tempat Cruz, Maira kaget jika yang dia lihat itu, benar Cruz. 


"Hey cruz, apa yang sedang kamu lakukan di sini? Kenapa kamu menangis?" tanya Maira pada Cruz. 


Cruz hanya diam menangis sembari memeluk Maira dengan erat. 


Cruz melepaskan semua tangisannya di pelukan Maira, Maira berusaha menenangkan Cruz sambil membawa Cruz ke mobilnya. 


***

Sore itu, Nunu sedang menonton berita di televisi, alangkah kagetnya Nunu melihat berita seorang pemuda di temukan tewas bunuh diri di tepi danau dan yang lebih membuatnya kaget yaitu sebuah gelang yang sangat mirip dengan gelang kesayangan Romeo, hati Nunu makin tambah khawatir karena semalaman Romeo tidak pulang ke rumah. 


"Apa jangan-jangan itu, adalah Romeo. Gak, gak mungkin, aku harus memastikannya sendiri kesana!" ucap Nunu panik seraya berlari keluar rumah. 


***

Di perjalanan ke lokasi kejadian di temukannya mayat yang di duganya adalah Romeo, tanpa sengaja dia melihat Maira sedang bersama seorang pria berduaan di mobil saat lampu merah. 


"Maira, apa jangan-jangan hilangnya Romeo ada hubungannya dengan Maira yang sudah memiliki kekasih baru?" Tanya Nunu pada dirinya sendiri. 


"Awas saja! Jika benar mayat itu, adalah Romeo. Maka akan saya pastikan hidupmu menderita Maira, nyawa di balas nyawa!" gumam Nunu penuh emosi. 


***

Siddarth sudah tertidur, Laura pergi keluar ruangan Siddarth untuk menenangkan pikirannya dari masalah yang mengganggu pikirannya dari tadi. 


Hanya ada satu tempat yang bisa membuat pikirannya tenang, yaitu pergi ke danau. 


Sesampainya di danau, dia melihat banyak sekali orang di sana, ternyata orang-orang sedang melihat penemuan mayat yang meninggal di danau itu. 


Tak lama setelah Laura datang, datanglah Nunu menangis terisak sembari membuka bungkusan mayat Romeo. 


Nunu berteriak histeris ditemani jutaan air mata yang mengalir dari matanya.


"Ya, Allah. Itu, bukannya tante Nunu, kenapa dia menangisi mayat itu, apa jangan-jangan mayat itu, adalah Romeo. Romeo sahabatku, gak, gak mungkin, aku harus melihatnya sendiri!" ucap Laura berlari ke Nunu yang sedang menangis. 


Alangkah kagetnya Laura melihat mayat itu, adalah Romeo. Sahabatnya yang juga sangat mencintai dirinya. 


"Ro, Romeo,," ucap Laura kaget yang kemudian di susul oleh air mata yang jatuh dari matanya. 


Nunu langsung melihat ke arah Laura, Nunu pun mendorong Laura untuk menyuruhnya pergi, sebab dia yakin bahwa kematian Romeo, pasti ada campur tangannya. 


"Pergi kamu! Pergi. Aku gak mau kamu disini! Kamu pasti ikut campur atas kematian Romeo, pergi!" teriak Nunu menangis sambil mengusir Laura. 


Laura akhirnya pergi, dia tidak mau ada keributan lagi di saat semua berduka. 


Saat akan pergi dari danau itu, tanpa sengaja dia bertabrakan dengan Cruz dan Maira yang baru saja datang ke danau.


Maira heran melihat Laura saling tatap-tatapan dengan Cruz, keheningan pun berubah jadi keributan dan tangisan ketika Nunu datang. 


Nunu yang melihat Maira pun langsung menamparnya dengan sangat keras didepan Laura dan Cruz. 


"Tante, kenapa tante menamparku, apa salahku?" tanya Maira heran pada Nunu. 


"Kamu bertanya salah kamu apa! Lihat, lihatlah mayat ini!" teriak Nunu menangis seraya membuka bungkusan mayat yang dibawa oleh tim medis. 


Alangkah kagetnya Maira melihat Romeo yang terbaring kaku tanpa nyawa. 


Dada Maira tiba-tiba saja sesak, hingga membuatnya tidak kuat menahan dirinya hingga dia jatuh pingsan, tetapi untungnya Cruz dengan cepat menangkapnya hingga dia tidak jadi jatuh ke tanah. 


Petugas medis meminta Nunu agar segera pergi, sebab mayat Romeo harus segera di makamkan karena mayatnya sudah hampir busuk karena sudah seharian di dalam danau. 


Nunu pun pergi bersama para tim medis untuk membawa mayat Romeo kerumahnya, sedangkan Cruz menggendong Maira untuk membawanya pulang kerumah. 


"Ya Allah, pasti Maira terpukul banget atas kejadian ini, tetapi untungnya sekarang ada Cruz di sisinya, aku yakin Cruz pasti bisa membahagiakannya sebab aku tahu jika Cruz sangat mencintainya, hingga dia tega meninggalkan aku dulu. Tetapi sekarang aku ada Sidd, aku sangat mencintainya bahkan melebihi cintaku untuk Cruz dulu," ucap Laura 


Dari kejauhan, Cruz membuka kaca mobilnya hanya untuk melihat Laura. 

***

Malam yang sangat dingin dan sunyi, Arif bernyanyi di iringi alunan piano yang dibawakan. 


Entah kenapa Arif tiba-tiba saja sedih, apa karena hari itu, adalah hari ulangtahun Amanda almarhumah istrinya yang hilang akibat kecelakaan pesawat yang mereka alami beberapa tahun lalu. 


"Melihat besarnya cinta Laura pada Siddarth, mengingatkan pada kamu Manda, hmm, dimana kamu sekarang, aku tidak tahu, apakah kamu masih hidup, atau tidak. Tetapi yang jelas aku masih sangat berharap jika kamu masih hidup saat ini!" ucap Arif menangis sambil memegang dan memandangi fotonya bersama Amanda. 


Ketika Arif sedang bersedih datanglah Tiara ke ruangannya untuk memberikan kabar, jika Cruz sudah datang di Indonesia. 


Arif menghapus air matanya sebelum dia berbalik badan ke Tiara, sekalian dia menyimpan kembali fotonya bersama Amanda kedalam laci meja kerjanya. 


"Baiklah, jika kamu sudah tahu Cruz ada di Indonesia, mengapa kamu tidak langsung beraksi saja, kenapa kamu malah kemari, apa kamu menunggu perintah dari saya dulu!" ucap Arif dengan nada tinggi pada Tiara. 


"Sumpah ya, ni orang benar-benar ngeselin, kalau bukan karena gue sudah menandatangani surat perjanjian itu, ih, gak sudi gue bekerja sama dengan orang gila ini!"gutuk Tiara dalam hatinya 


"Eh, kamu dengar tidak, saya katakan apa pada kamu semalam, jika sudah ada kabar tentang Cruz maka kamu langsung beraksi saja, ini, kamu malah tunggu saya emosi dulu baru kamu mengerti, dasar wanita bodoh!" bentak Arif pada Tiara. 


" Bersambung "

Sebelumnya di part 6

https://www.lenggokmedia.com/2021/01/cerbung-tangisan-cinta-episode-6.html?m=1


Penulis : Hazman Arif

Posting Komentar untuk "Cerbung "Tangisan Cinta" Episode 7"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke email redaksi lenggokmedia@gmail.com dengan subjek sesuai nama rubrik atau Klik link https://wa.me/+6282388859812 untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.