Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Cerbung_Tangisan Cinta, episode 10

"Tangisan Cinta", episode 10


Cukup lama Cruz memikirkan jalan terbaik yang harus dia ambil untuk hidupnya agar dirinya tak terjebak pada masa lalu dengan Laura gadis yang masih sangat dia cintai sampai saat ini, namun sebentar lagi dia juga akan menjadi adik ipar Laura. 


Kaki cruz melangkah ke balkon untuk melihat ke langit yang sangat hitam tanpa ada bintang dan bulan yang menyinari, sama halnya seperti Cruz yang tidak di sinari oleh Laura dan Cinta. 


"Jika dengan mengikhlaskan kamu bisa membuat kamu bahagia dan membuatku lupa padamu, maka aku akan melakukan itu, tetapi apa aku sanggup harus melihat kalian bermesraan di depan mataku setiap hari!" ucap Cruz sambil meneteskan air matanya.


***

Terdengarlah suara keramain dari rumah Arif yang memang pada saat itu, sedang di adakan pesta ulangtahun sekaligus Siddarth ingin melamar Laura secara langsung di depan semua orang. 


Tubuh mungil Laura terlihat sangat cantik pada malam itu, dengan balutan gaun putih yang di kombinasikan dengan warna pink, kecantikan Laura semakin terpancar dengan rambut pirangnya yang terurai.


Mata biru Siddarth tak berhenti menatap Laura yang sedang menuruni tangga bersama Fera ibu tirinya. 


Ternyata bukan hanya Siddarth yang terpesona pada kecantikan Laura tetapi juga Cruz. 


"Haa, Aku harus kuat, aku harus bisa mengambil langkah ini!" ucap Cruz sambil menghela nafas. 


Tangan kekar Siddarth pun menggandeng Laura yang baru saja turun dari tangga.


"Sungguh kamu terlihat sangat cantik malam ini meskipun bagiku setiap hari kamu sangat cantik tetapi malam ini, kamu jauh lebih cantik, bahkan bunga di taman pun akan minder jika berada di dekatmu!" puji Siddarth tersenyum pada Laura. 


"Udah deh, masa kamu masih mau gombal sih, malu kalau sampai di dengar orang!" bisik Laura malu pada Siddarth. 


Siddarth kemudian tersenyum melihat kekasihnya itu, tersenyum malu. 


Cruz sudah mencoba untuk menahan diri agar tidak cemburu melihat kemesraan Laura dan Siddarth, namun ternyata dia tidak bisa, sehingga membuatnya berlari keluar rumah Arif. 


***

Cruz menangis seorang diri dibangku taman, cruz sadar bahwa dirinya bukanlah orang yang kuat akan tetapi dia sadar jika dirinya terlalu mencintai Laura. 


"Ini, kamu pasti membutuhkan inikan?" tanya Tiara tersenyum sembari memberikan tissue pada Cruz yang menangis.


Cruz kemudian menoleh ke belakang, tanpa berpikir panjang dia langsung memeluk Tiara dengan sangat erat untuk melampiaskan kesedihannya. 


Ternyata tanpa mereka sadari Dev yang tanpa sengaja melewati taman melihat Cruz memeluk Tiara.


"Hmm, Tiara aku tahu kamu pasti melakukan ini, karena disuruh serta di ancam oleh Arif kan, oleh karena itu, aku disini sekarang untuk membebaskan kamu!" ucap Dev sambil meneteskan air matanya saat melihat Tiara berpelukan dengan Cruz. 


***

Di sebuah gubuk yang berada di tengah hutan, tubuh Arif terikat oleh tali dengan kaki terpasung. 


Arif berteriak meminta di lepaskan oleh para penculik itu, tetapi sayangnya Arif malah disiram oleh mereka dengan air bensin. 


"Siapa kalian? Kenapa kalian menculik saya? Lalu apa-apaan kalian menyiramkan air bensin pada saya? Kalian jangan macam-macam dengan saya, apa kalian tidak tahu siapa saya, saya bisa dengan mudah untuk menghabisi kalian setelah saya keluar dari sini!" teriak Arif penuh amarah dengan wajahnya yang sudah memerah. 


Para preman itu, kemudian mengeluarkan hp Arif yang mereka ambil lalu menghancurkan HP tersebut menggunakan palu di depan mata Arif.


Salah seorang preman mengancam jika Arif masih berisik ataupun memberontak maka dia tidak segan-segan untuk melemparkan korek api ke tubuh Arif agar langsung terbakar. 


Arif terlihat sangat ketakutan dan ketakutannya terlihat jelas dengan keringat dingin yang keluar dari tubuhnya.


***

Kini tibalah saatnya Laura meniup lilin sambil make a wish, harapan Laura pada ulangtahunnya kali ini, yaitu sederhana, dia hanya ingin bisa selalu bersama Siddarth pria yang sangat dia cintai dan dia juga berharap setelah ini, tidak akan ada lagi yang namanya tangisan dalam hidupnya.


Usai make a wish, Laura kemudian meniup lilin di iringi lagu tiup lilin. Kemudian Laura mulai memotong kue dan potongan pertama dia berikan pada Siddarth pria yang sangat dia cintai. 


"potongan pertama aku berikan khusus untuk orang yang sangat aku cintai yaitu, Siddarth!" ucap Laura tersenyum sembari menyuapi kue ke mulut Siddarth. 


Cruz yang biasanya selalu mendapatkan potongan pertama setiap kali ulangtahun Laura tiba-tiba saja meneteskan air mata melihat Laura menyuapi potongan kue pertama pada Siddarth. 


"Ya, tuhan. Apa aku sudah jahat memfitnah pria sebaik Cruz dengan mengatakan aku sudah ditiduri olehnya! Asal kamu tahu Cruz aku jauh lebih hancur saat melihat Siddarth bermesraan dengan Laura, tetapi sekarang aku ada di sini untuk menghapus tangisanmu!" ucap Tiara dalam hatinya sambil menatap Cruz yang bersedih. 


Khusus di hari ulang tahun kekasihnya Siddarth mempersembahkan sebuah lagu yang sudah sejak jauh hari dia persiapkan untuk ulangtahun Laura. 


Dengan alunan piano yang sangat indah, Siddarth mulai bernyanyi dengan suara seraknya yang agak basah di depan seluruh tamu yang hadir dengan matanya terus menatap Laura, lagu yang dia nyanyikan adalah Cinta sejati.


Seluruh tamu yang hadir ikut terlarut dalam setiap nyanyian Siddarth yang sangat menghayati.


Laura tidak bisa mengungkapkan betapa bahagianya dia pada malam itu, malam yang akan selalu dia kenang seumur hidupnya. 


Tepuk tangan serta sorak sorai diberikan pada Siddarth usai dia bernyanyi, Laura kemudian berlari ke atas panggung untuk memeluk pujaan hatinya itu.


"Hey sayang, ada apa? Kenapa kamu menangis?" tanya Siddarth dengan kedua tangannya memegang pipi Laura. 


"Aku menangis karena aku bahagia memiliki kekasih seperti kamu yang sangat tulus mencintaiku, hmm, kamulah orang yang selalu ada dikala ku sedih maupun bahagia, aku tidak mengharapkan kado apapun padamu di hari ulang tahunku ini, yang aku mau serta harapkan yaitu kamu selalu ada disini, selalu bersamaku, aku tidak mau kehilangan orang yang aku cintai untuk kesekian kalinya, dari kecil aku sudah kehilangan ibuku, sedangkan aku tumbuh tanpa kasih sayang ayah tetapi sekarang aku dapatkan semuanya di dirimu, haa, kamu adalah anugerah terindah yang telah tuhan berikan dalam hidupku, terimakasih sayang karena telah hadir dihidupku!" jawab Laura menangis di pelukan Siddarth. 


Siddarth tersenyum sembari melepaskan pelukan Laura lalu dia berlutut di hadapan Laura dengan di saksikan banyak orang pada malam itu.


Keluarlah sebuah kotak cincin dari kantong Siddarth yang kini sudah berada di hadapan Laura. 


"Setiap cinta pasti akan bermuara, setiap pasangan pasti ingin memiliki pasangannya secara sepenuhnya, setiap pria pasti ingin mendapatkan cinta sejatinya yang bisa menemaninya hingga akhir hayat, begitupun aku yang ingin menjadikan kamu teman saat tua nanti untuk mengurusi anak cucu kita kelak, menjadikan kamu pelabuhan terakhir dalam kisah cintaku!" ucap Siddarth tersenyum sembari menatap Laura. 


"Di malam yang spesial ini, didepan semua orang aku ingin melamar kamu menjadi istriku, jadi apakah kamu mau menjadi ibu dari calon anak-anakku yang lucu nanti bersamamu?" tanya Siddarth tersenyum. 


Para tamu yang hadir meneriaki agar Laura menerima lamaran Siddarth, dengan penuh kebahagiaan Laura menerima lamaran Siddarth.


Usai memasangkan cincin di jari manis Laura begitupun Laura yang memasangkan cincin di jari manis Siddarth, mereka kemudian berpelukan.


Dengan penuh keberanian Cruz membawa Tiara ke atas panggung, Fera beserta Adjie dan  bingung apa yang akan Cruz lakukan di atas panggung dengan mengajak Tiara. Sedangkan Dev malah ketakutan dan kegelisahan saat melihat Tiara berada di atas panggung bersama Laura dan Siddarth. 


Dev harus membawa Tiara turun kebawah panggung sebelum Tiara ikut menjadi korban, dengan cepat Dev berlari ke arah panggung sambil terusa melihat jam. 


Langkah kaki Dev langsung terhenti karena mendengar suara ledakan Pistol yang berasal dari atas panggung.


Semua orang yang ada saat itu, kaget kenapa ada suara tembakan, yang lebih  kagetnya Laura, Tiara, Cruz dan Siddarth berlumuran darah di seluruh tubuh mereka.


"Siapa yang sebenarnya sudah tertembak, karena mereka berempat sama-sama berlumuran darah?" tanya Dev bingung sambil melihat Laura, Tiara, Cruz dan Siddarth yang berlumuran darah. 


"BERSAMBUNG"




Posting Komentar untuk "Cerbung_Tangisan Cinta, episode 10"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke email redaksi lenggokmedia@gmail.com dengan subjek sesuai nama rubrik atau Klik link https://wa.me/+6282388859812 untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.