Jejak ke 6 Lenggok Backpacker
Rekam Jejak Trip Backpacker Lenggok Media ke Sumatra Barat Awal Tahun Baru dan Masa Covid-19
(Bagian 6)
Menyelam melihat karang-karang di lautan memang membuat terpesona sehingga kami di sana cukup lama.
(Gambar: Berenang dan snorkeling di dekat Pulau Cubadak)
Rute kami selanjutnya yaitu menuju pulau lainnya yang bernama Pulau Sironjong, di pulau ini sudah dipersiapkan tempat untuk antraksi lompat dari tebing dan langsung mendarat ke laut.
Tempat melompat dari tebing dengan ketinggian yang berbeda, mulai dari 5 meter hingga 20 meter.
(Gambar: Atraksi Tuana melompat dari ketinggian 20 meter)
“Gimana perasaannya waktu melompat Tuana?” tanya Nita kepo.
“Tuana memang penasaran melompat dari ketinggian, waktu di awang-awang dada terasa sesak kak, seperti berhenti beberapa detik, namun ketika mendarat di laut barulah terasa lega dan bahagia. Buat orang yang ingin mencoba loncat dari sana, kalau ada riwayat sakit jantung. jangan coba deh Kak!” sarannya.
“Benar kata Tuana Kak, sebelum melompat perasaan takut, ngeri dan gamang. Ketika terjun dan masih di awang-awang, rasa gamangnya sampai ke ubun-ubun. Ada rasa khawatir juga, apa yg bakal terjadi ketika mendarat nanti. Setelah menyentuh air dan tenggelam, baru plong rasanya, dan ingin mengulangnya kembali.” Timpal Ferry.
“Wah, itu ketagihan namanya” sambung Nita sambil tertawa.
(Gambar : Dalam Boat menuju Hutan bakau)
Memang hanya mereka berdua yang berani melompat dari tebing dengan ketinggian 20 meter itu.
Rute selanjutnya yakni rute yang paling Nita tunggu-tunggu yaitu menuju menuju hutan bakau (Mangrove) melalui sungai Gemuruh sebagai pintu masuk.
( Gambar: Pemandangan hutan bakau mangrove di kawasan Mandeh)
Bersambung…
Penulis : Arnita Adam
Editor : Nuratika
Posting Komentar untuk "Jejak ke 6 Lenggok Backpacker"
Silahkan tinggalkan komentar untuk respon atau pertanyaan, kami akan balas secepat mungkin.