Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Cerbung_ "Tangisan Cinta" Episode 14

"Tangisan Cinta"

Karya, Hazman Arif

Laura terus saja menangis menyaksikan kepergian Siddarth.


Ternyata itu, semua hanyalah mimpi Laura. Laura langsung terbangun setelah bermimpi seperti itu.


"Haa, Siddarth, dimana kamu sebenarnya, hmm, aku benar-benar tidak sanggup jika harus jauh darimu! Aku sangat mencintaimu!" Ucap Laura menangis.


"Dimana aku? Kenapa aku bisa berada disini?" Tanya Laura kebingungan dengan matanya yang masih meneteskan air mata.


Tak lama kemudian datanglah Nuratika untuk melihat kondisi Laura, Nuratika kaget melihat Laura dan dia baru sadar jika kekasih Orlando adalah tunangannya Siddarth.


Laura juga kaget melihat kedatangan Nuratika, Laura yang ingin duduk langsung dicegah Nuratika karena kondisinya masih belum begitu pulih.


Laura pun bertanya kenapa dia bisa berada di rumah Nuratika lalu Nuratika menjawab jika dirinya dibawa oleh Orlando adiknya dalam kondisi pingsan.


"Jadi, dokter Orlando yang sudah menyelamatkan aku, haa. Dimana dia sekarang? Aku ingin berbicara dengannya?" Tanya Laura dengan lemahnya pada Nuratika.


"Baiklah, akan aku panggilkan tetapi aku tidak boleh banyak bergerak dulu, ini, aku sudah buatkan kamu segelas susu hangat agar badan kamu bisa lebih enakan!" Jawab Nuratika tersenyum sambil memberikan segelas susu hangat pada Laura.


***

Ketika Nuratika tengah mencari Orlando di sekitar rumahnya tanpa sengaja dia melihat adiknya itu, sedang tersenyum bahagia di iringi petikan gitarnya dan menyanyikan lagu BILAKU JATUH CINTA.


"Ya Allah sudah lama rasanya Orlando tidak terlihat sebahagia ini, bahkan dia sampai bernyanyi seperti ini! Apa mungkin dia sudah jatuh cinta pada Laura? Tetapi setahuku acara pertunangan resmi Laura dan Siddarth gagal karena adanya insiden penembakan, hmm. Aku harus membantu Lando untuk bisa mendapatkan cintanya agar dia selalu bisa tersenyum bahagia seperti ini, terus!" Ucap Nuratika tersenyum bahagia melihat adiknya bahagia.


Nuratika tidak jadi menemui Orlando karena dia tidak mau merusak kebahagiaan adiknya itu.


Nuratika malah memutuskan untuk kembali ke kamarnya beristirahat.


***

Franklin tidak mau pulang kerumahnya sebab dia tidak mau dipasung lagi oleh kakak dan adiknya.


Dia merasa sangat tertekan selama ini, karena diperlukan seperti orang gila. Di malam yang sangat dingin serta sunyi, Franklin berjalan ditepi jalanan sambil mengikuti kemana kakinya akan melangkah.


"Apa sudah saatnya aku melapor ke polisi mengenai kejahatan yang telah kak Arnita lakukan pada Tante Caca 18 tahun lalu yaitu dia sudah membuang anaknya Tante Caca dan aku sudah mempunyai bukti rekaman video kak Arnita yang memerintahkan Tante Fera untuk membuang bayinya Tante Caca saat persalinan!" Ucap Franklin berpikir.


"Tetapi sebelum melakukan itu, semua aku harus mencari tahu dimana keberadaannya anak Tante Caca sekarang dan hanya ada satu orang yang tahu akan hal itu, yaitu om Ari mantan suaminya Tante Fera, aku masih ingat dimana rumahnya, aku harus kesana sekarang!" Ucap Franklin dalam hatinya lalu berjalan ke jalan raya untuk mencari taxi.


Setibanya di jalan raya, Franklin tanpa sengaja melihat Mobil Arnita sedang antri di lampu merah oleh karena itu, dia langsung berbalik badan dan lari dari situ.


Saat tengah berlari tanpa sengaja dia tertabrak mobil yang sedang melintasi jalanan tersebut.


Ternyata yang menabrak Franklin adalah Winda wanita yang sangat mencintai Orlando. Dengan penuh kepanikan serta dihantui rasa takut dia kemudian membopong Franklin untuk dimasukkan ke mobilnya agar dia bisa membawanya kerumah sakit.


***

Laura akhirnya tertidur karena menunggu Nuratika membawa Orlando padanya.


Orlando masuk ke kamarnya untuk melihat Laura sebelum dia tidur, Orlando yang melihat Laura tidur tanpa selimut langsung mencari selimut di lemarinya lalu menyelimuti tubuh Laura.


"Selamat malam jutek, semoga besok kamu tidak lagi bersedih karena akan ada pelangi kebahagiaan yang akan menghampiri mu, dan aku berharap kamu tidak lagi jutek kepadaku!" Ucap Orlando tersenyum lalu mencium kening Laura.


Orlando rela tidur di sofa demi Laura bisa tidur dengan nyenyak, setelah Orlando tertidur Nuratika tanpa sengaja lewat ruang tamu untuk mengambil hp nya yang tertinggal disana.


Nuratika sangat kagum melihat sikap adiknya yang sangat menghargai wanita dengan mengalah darinya.


"Kamu tenang saja Lando, kakak yang akan berdiri paling depan untuk membantu kamu mendapatkan cintamu!" Ucap Nuratika tersenyum sambil mengambil hp nya lalu pergi dari ruang tamu.


***

Laura kembali bermimpi bahwa dirinya sedang video call dengan Siddarth, dalam video call tersebut. Siddarth mengatakan jika tidak lama lagi mereka akan kembali bersama, hanya saja Laura harus tetap menjaga hati untuknya.


"Ya sayang, pasti  hatiku hanya untukmu, kamu jangan lama-lama ya perginya, aku sangat merindukanmu, kamu tahu hari-hariku terasa sangat hampa tanpa kamu ibaratnya hidupku itu, tidak berarti tanpa kamu!" Ucap Laura tersenyum.


"Sayangku, aku pun juga seperti itu, kita pasti bisa melewati ini, semua hanya saja sekarang jarak yang sedang memisahkan kita tetapi kamu tenang saja, aku tidak lama pasti akan kembali karena aku mencintaimu!" Balas Siddarth tersenyum sambil membuat simbol cinta dari jarinya.


***

Mentari pagi yang sangat cerah menembus jendela kamar Orlando sehingga membuat Laura terbangun dan dia merasa sedikit lebih tenang karena dia meyakini kalau mimpinya semalam adalah suatu pertanda bahwa dirinya akan segera bertemu lagi dengan Siddarth.


Baru saja Laura tersenyum, tetapi dengan datangnya Orlando senyuman Laura berubah menjadi Betek.


"Duh, duh! Jangan Betek-Betek dong pagi-pagi gini, kan, kamu jadi tidak cantik lagi!" Ledek Orlando tersenyum pada Laura.


"Biarin, buat apa aku tersenyum pada dokter ngeselin kayak kamu, ya meksipun kamu sudah menolongku tetapi aku sangat sangat kesal padamu karena aku sudah berjam-jam menunggu kamu semalam hingga aku tertidur tetapi kamu malah tidak datang!" Gumam Laura kesal pada Orlando.


Orlando kaget serta heran Laura mengatakan jika semalam dia menunggunya datang.


Orlando tidak mau ambil pusing akan hal itu, dia menjawab jika semalam dia sudah tertidur.


"Sudah kamu jangan banyak bacot lagi sekarang kamu ikut denganku!" Ucap Orlando tersenyum sambil menggendong Laura.


Laura berteriak meminta diturunkan oleh Orlando tetapi Orlando tetap tidak mau menurunkannya.


Ternyata Orlando membawanya ke kolam berenang dan setibanya di sana, dia langsung melemparkan Laura ke dalam kolam berenang.


"Dari pada ngomel lebih baik kamu mandi karena kita akan pergi ke suatu tempat!" Gumam Orlando dengan senyuman jahil pada Laura.


Laura tidak terima diceburkan oleh Orlando, Laura kemudian berpura-pura tidak bisa berenang dan tenggelam.


Orlando langsung panik melihat Laura berteriak minta tolong, tanpa berpikir panjang dia langsung menceburkan diri ke kolam renang untuk menolong Laura.


Laura yang pura-pura pingsan langsung dibawa oleh Orlando keluar kolam renang.


"Ya ampun, maafin aku ra, aku gak bermaksud mencelakai kamu, huft hanya ada satu cara untuk menyelamatkannya!" Ucap Orlando yang panik dengan muka bersalah.


Orlando mendekatkan wajahnya ke wajah Laura untuk memberikannya nafas buatan agar Laura bisa selamat tetapi Orlando dibuat kaget dengan Laura yang duduk sambil tertawa lepas melihat ekspresinya yang sangat lucu.


"Hahhaa, sumpah kamu tu lucu banget, hahahha, ya ampun, hahaha!" Tawa Laura dengan sangat bahagia melihat Orlando panik.


Orlando berpura-pura kesal pada Laura meksipun dalam hatinya dia sangat bahagia melihat Laura bisa tertawa bahagia seperti saat ini.


"Tau ah, kamu jahil banget ngerjain aku sampai segininya!" Gumam Orlando Berpura-pura Betek pada Laura.


"Hahaha, jangan baper dong Dok, kamu dulukan yang jahilin aku jadi, aku jahilin baliklah, udah ya. Jangan Betek-Betek lagi, katanya kamu bawa aku ke suatu tempat, ayo kita pergi sekarang!" Bujuk Laura tersenyum pada Orlando.


Senyuman Laura sangatlah penting bagi Orlando karena niatnya memang ingin membuat Laura tersenyum bahagia.


"Iya, iya deh! Ya, udah aku kekamar kak Nuratika dulu untuk meminjam bajunya dan kamu jangan lupa ganti baju juga ya!" Ucap Laura tersenyum pada Orlando.


***

Rumah sakit Amanah Bunda, Winda tidak bisa tidur dari pagi karena memikirkan kondisi Franklin orang yang dia tabrak semalam.


"Duh, gimana ya? Apa dia selamat? Duh, mudah-mudahan saja dia selamat!" Ucap Winda ketakutan sambil mondar-mandir di depan ruangan UGD.


Tak lama kemudian datanglah Ari papanya Winda, Ari yang panik karena mendapatkan telepon dari Winda semalam jika anaknya berada dirumah sakit langsung berlari menghampiri Winda Dan bertanya apa yang sedang terjadi.


"Pa, aku menabrak orang semalam dan sampai saat ini, pun. Dia juga belum sadarkan diri, itulah, mengapa aku sangat ketakutan dan menelpon papa!" Ucap Winda ketakutan dalam pelukan papanya.


"Sayang, sudah! Kamu tenang saja papa percaya jika orang yang kamu tabrak akan baik-baik saja, sudahlah. Kamu jangan terlalu memikirkannya!" Ucap Ari yang berusaha menenangkan anaknya.


" BERSAMBUNG"




Posting Komentar untuk "Cerbung_ "Tangisan Cinta" Episode 14"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke email redaksi lenggokmedia@gmail.com dengan subjek sesuai nama rubrik atau Klik link https://wa.me/+6282388859812 untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.