Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Cerbung, "Tangisan Cinta" episode 17




"Kak Siddarth, kakak tenang saja sebentar lagi kakak akan segera sadar dan bertemu dengan orang yang sangat kakak cintai!" Ucap Cruz dengan penuh percaya diri bahwa dirinya bisa mempertemukan Laura dengan Siddarth.


Cruz kemudian melihat hp nya dan mencari kontak Laura akan tetapi ternyata dia tidak memiliki nomor handphone Laura, oleh karena itu, dia melihat sosial media milik Laura agar dia bisa memberitahukan dimana keberadaan Siddarth.


Saat melihat sosial media, dia melihat banyak sekali orang yang membuat postingan mengenai bulan ramadhan yang akan datang besok untuk menemui umat muslim di seluruh dunia.


Tiba-tiba saja air mata Cruz terjatuh karena mengingat kenangan saat dia dan Siddarth menyiapkan sahur bersama dengan penuh sukacita.


"Tak terasa besok sudah memasuki bulan suci ramadhan akan tetapi pada tahun ini, aku akan memaluinya tanpa hadirnya kak Siddarth di tengah-tengah kami, Semoga saja kak Siddarth bisa segera sadar dan bisa berkumpul lagi bersama!" Ucap Cruz yang kemudian menghapus air matanya lalu kembali fokus mencari Laura melalui sosial medianya.


Alangkah kagetnya Cruz melihat sebuah postingan yang menandai Laura, dimana pada postingan tersebut tampak Laura sedang berada di rumah Juliet bersama seorang pria yang sangat tampan.


"Ternyata Laura juga sedang berada di Verona tetapi kenapa dia bisa bersama seorang pria atau jangan-jangan pria tersebut adalah kekasih barunya Laura? Akan tetapi itu, sangat tidak mungkin mengingat Laura sempat bersikeras menunggu kak Siddarth diluar rumah sakit meski sudah dilarang oleh papa dan mama!" Ucap Cruz sambil berpikir.


Cruz memutuskan untuk tidak mengambil keputusan sendir dulu, dia lebih memfokuskan diri untuk mencari keberadaan Laura yang ternyata juga sedang berada di Verona.


***

Tibalah saatnya sahur, Dengan penuh sukacita Laura memasak makanan untuk sahur ditemani Orlando yang sedang membuat teh untuk mereka.


"Dokter, tolong ambilkan garam soalnya kuahnya kurang garam deh!" Pinta Laura pada Orlando.


"Ashiap Bosque!" Balas Orlando tersenyum pada Laura sembari mengambil garam lalu memberikannya pada Laura.


Setelah masakannya selesai mereka langsung makan sebelum masuk waktu imsak.


Orlando merasa sangat bahagia karena dia bisa merasakan bagaimana rasanya menjalani ibadah puasa bersama orang yang sangat dia cintai.


"Laura, sungguh aku sangat berharap jika umur masih panjang maka aku ingin menghalalkan kamu untuk ku jadikan istri, itupun jika aku belum dipanggil oleh Allah, tetapi jika aku benar-benar sudah waktunya untuk pergi maka aku ikhlas. Sebab aku sudah merasakan cinta serta indahnya menjalani ibadah puasa bersama kamu orang yang sangat aku cintai!" Ucap Orlando dalam hatinya dengan menatap Laura yang sedang makan.


"Dok, kenapa melamun, ayo makan kan, bentar lagi masuk waktu imsak!" Ucap Laura tersenyum sembari memegang tangan Orlando.


"Eh, iya!" Jawab Orlando tersenyum.


***

Di pagi yang cerah Cruz sedang menunggu Maira di Parco cesare lombroso untuk meminta bantuannya untuk mempertemukan Laura dengan Siddarth.


Cruz sudah mulai Betek menunggu Maira yang datangnya sangat lama, saat Cruz sedang mengomel sendiri tiba-tiba saja Maira datang.


Maira yang melihat Cruz sedang ngomel sendiri pun langsung memiliki niat usil untuk menggodanya.


"Duh, lama banget ya! Datangnya Maira!" Ucap Maira tersenyum pada Cruz.


Cruz kemudian menoleh ke belakang dan setelah melihat Maira yang ternyata ada di belakangnya dia langsung membuang muka didepan Maira.


"Hmm, kayaknya ada yang lagi Betek nih, ya udah deh, aku balik lagi aja ke rumah sakit karena untuk apa aku ninggalin Siddarth hanya untuk bertemu orang yang lagi Betek!" Ledek Maira dengan tersenyum.


"Ih, kamu tu ya! Ngeselin banget! Untung aku lagi butuh kamu kalau gak, udah aku tinggalin!" Gumam Cruz kesal pada Maira.


"Kayaknya aku gak yakin deh, kamu bakalan bisa ninggalin cewek secantik aku malahan nanti kamu lagi yang mencari-cari aku jika aku pergi, iyakan! Ngaku aja deh, nggak apa-apa kok!" Kata Maira tersenyum pada Cruz.


Cruz sudah sangat kesal pada Maira oleh karena itu, dia langsung pergi dari Maira. Maira yang tertawa pun langsung berlari mengejarnya.


Cruz kemudian berhenti lalu menoleh ke belakang untuk menyuruh Maira jangan mengikutinya karena dia sudah nggak mood lagi untuk berbicara dengannya.


Maira Yang kaget melihat Cruz benar-benar marah padanya langsung mundur kebelakang hingga tanpa sengaja menabrak Orlando yang ternyata ada dibelakangnya.


Semua barang-barang yang dibawa oleh Orlando terlempar ke tanah termasuk wig palsu yang baru saja dia beli.


Wig Orlando pun terlempar keluar dari tas belanjaannya dan terjatuh tepat di kaki Cruz.


Maira meminta maaf pada Orlando karena dia belanjaannya terjatuh, Orlando pun tersenyum sembari menjawab permintaan maaf Maira dalam bahasa Italia.


Maira pun membantu Orlando membereskan belanjaannya yang terjatuh ke tanah.


***

Laura tiba-tiba saja teringat Siddarth saat dia sedang memasak bubur kacang hijau.


"Haa, Siddarth! Dimana kamu sekarang? Kenapa kamu tidak mencari ku? Aku tahu sekarang pasti kamu sudah sembuh tetapi kenapa kamu tidak mencari ku? Apakah kamu sudah melupakan ku dan memiliki cinta lain?" Ucap Laura menangis.


Tangan Laura terkena pisau akibat menangis dan melamun memikirkan Siddarth.


Laura kemudian merobek bajunya untuk menutupi darahnya agar tidak banyak keluar.


Sayangnya dia malah semakin teringat Siddarth karena disaat dia terluka Siddarth selalu sigap untuk mengobatinya termasuk merobek lengan bajunya untuk membalut luka Laura.


***

Laura sudah selesai memasak bubur kacang hijau untuk Siddarth dan dia kemudian memasak soup buntut ayam kesukaan Siddarth akan tetapi saat sedang memotong bawang tanpa sengaja jarinya terkena pisau.


Untungnya saat itu, ada Siddarth. Siddarth dengan sigapnya langsung menghisap jari Laura lalu merobek lengan bajunya untuk membalut jari Laura agar darahnya tidak keluar.


"Apa masih sakit sayang? Jika masih sakit lebih baik kamu berhenti saja masaknya! Aku juga tidak terlalu ingin soup buntutnya karena yang sangat aku inginkan adalah kamu! Kamu kekasihku bukan yang lain!" Ucap Siddarth tersenyum pada Laura.


"Hmm, sayang. Aku gak apa-apa kok! Aku hanya terluka sedikit saja, jadi kamu tidak perlu khawatir ya gorilla lucuku!" Ucap Laura tersenyum sembari mencubit kedua pipi Siddarth dengan gemasnya.


"Gimana aku gak khawatir! Orang jari kamu berdarah gitu!" Ucap Siddarth tersenyum pada Laura.


Laura pun menari sebagai bukti bahwa dirinya baik-baik saja, Siddarth kemudian juga ikut menari bersama Siddarth dengan penuh kebahagiaan dan canda tawa.


***

Setelah mengingat itu, Laura jadi semakin sedih dan Laura terduduk di lantai dengan penuh tangisan mengalir dari matanya.


Laura benar-benar sangat mencintai Siddarth dan dia juga berharap bisa bersama kembali dengan Siddarth.


Ternyata Orlando melihat Laura menangis dan mendengar semua ucapan Laura yang mengatakan jika dirinya sangat mencintai Siddarth dan berharap bisa kembali lagi bersamanya.


Orlando kembali berpikir apakah dia pantas bahagia diatas penderitaan Laura wanita yang sangat dia cintai.


"Apa aku sudah salah tidak memberitahukan dimana keberadaan Siddarth sebenarnya pada Laura? Apakah aku pantas bahagia disaat Laura menangis dan tertekan dengan perasaannya yang masih sangat mencintai Siddarth?" Tanya Orlando pada dirinya sendiri sembari terduduk di lantai belakang pintu dapur.


"Haaa! Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus mengikhlaskan Laura kembali bersama Siddarth?" Tanya Orlando pada dirinya sendiri dengan penuh tangisan mengalir dari matanya.


Orlando pun menoleh kebelakang untuk melihat Laura yang masih menangis terisak.


"BERSAMBUNG"



Posting Komentar untuk "Cerbung, "Tangisan Cinta" episode 17"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke email redaksi lenggokmedia@gmail.com dengan subjek sesuai nama rubrik atau Klik link https://wa.me/+6282388859812 untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.