Puisi, "Ramadhan Berbalut Puisi" Karya Restu Solihah, Siswa SMAN 1 Tandun
"Redupan Senja"
Perlahan ia mengembun diantara langit biru
Mengubah awan menjadi gumpalan rindu
Terdengar gelegar rasa, menggetar kalbu
Dersik mengisi setiap ruang sunyi
Kidung terlantun mengiringi gema tabir nan tinggi
Turun perlahan membasahi keringnya hati
Memuaskan hasrat pada rindu yang hampir mati
Aku merindu
Dibawah dinginnya hujan sore
Aku merindu
Diantara berisik nya percikan dari awan tinggi
Aku merindu
Di pelukan sejuk yang memenuhi rongga hati
Aku merindu
Saat awan menenggelamkan cahaya senja hari ini
"Monokrom"
Di lembar lusuh ini
Aku bertemu pada rindu yang tak henti bertamu
Mengetuk pintu tanpa tahu waktu
Membangunkan ku ditengah malam dengan mata sayu
Di lembar lusuh ini
Aku bertemu irama syahdu dari tawamu
Melayangkan anganku pada bayangmu
Menusukku dengan ribuan tombak batu
Dihujung perpisahan yg tak mengizinkan kita bersatu
Di lembar lusuh ini
Aku bertemu pada jutaan tanya di jiwaku
Dan jawabannya ada padamu
Pada seorang cinta masalalu
Yang terkubur abadi di album berjudul 'kalbu'
"Layang Rindu"
Hamparan pasir yang terkikis air
Berpadu satu pada laut biru
Gulungan ombak saling berpacu
Berhias senja bersuasana syahdu
Semerbak wangi alam di penghujung waktu
Menambah bobot beban rindu
Kilasan kenangan menyapa sunyiku
Menghadirkan bayang akan tawamu
Layang-layang bertebaran
Menghiasi kekosongan langit lautan
Jejak-jejak kecil meninggalkan bekas
Sahutan tawa yang saling berbalas
Masih tentang lautan biru
Menjadi tempat meluangkan waktu
Seraya bertanya dimana dirimu?
"Sekebat Sesak"
Kala ku terpaku dalam bisu,
ada sekelebat sesak yang menghimpit kalbu.
Rasanya aku ingin mengembalikan waktu,
Mengulang kisah yang telah lama layu.
Kini hanya kekosongan yang memenuhi rongga hati.
Air mata yang tertahan memaknai sebuah ketidak relaan.
Coretan sajak yang aku tuliskan,
akan kah menjadi sebuah kenangan?
Atau hanya akan hilang di bawa arus zaman?
Dan mungkin akan terbunuh oleh keadaan.
"Manusia sia-sia"
Berbintang venus
Disapa mentari dihampiri fajar
Tapi subuhmu tetap tak terkejar.
Ditemani cahaya alam.
Diiringi sengatan panas pusat tata surya.
Tapi zuhurnya terlewat dengan sia-sia.
Dijabat hangat sisa cahaya.
Waktu mustajab dikabulkannya doa.
Tapi asharnya terbuang pada malas yang menerpa.
Disanjung indah waktu senja.
Penenang hati azan menggema.
Tapi maghribmu lagi-lagi hanya rencana semata.
Cahaya bulan menjadi saksi nya.
Bertabur bintang hiasi semesta.
Dan isya mu terkubur pada layar gadget yang lebih menggoda.
"Senja Merindu"
Senja merindu
Aku mencintaimu pada satu waktu,
selamanya
Namun dirimu hanya dongeng semata
Yang kucipta karena tak mungkin menjadi nyata
Kususun sedemikian rupa
Ku poles dengan beragam warna
Kubalut kaca
Senja merindu
Aku mencintaimu pada putaran waktu,
Selamanya
Dan dirimu hanya rangkaian lirik
Yang terlantun karena tak mungkin menjadi milik
Kuiringi melodi merdu
Kutambahkan bumbu piano ku
Ku lengkapi petikan gitar lawasku
Senja merindu
Aku mencintaimu pada masalalu,
Kini pun begitu
Lukisan ku penuh bayang mu
Sajak-sajak ku selalu tentang mu
Lagu-lagu ku mengiramakan rindu
Senja merindu
Aku mencintaimu
Cerita indahku
Posting Komentar untuk "Puisi, "Ramadhan Berbalut Puisi" Karya Restu Solihah, Siswa SMAN 1 Tandun"
Silahkan tinggalkan komentar untuk respon atau pertanyaan, kami akan balas secepat mungkin.