Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Atas nama cinta lelakiku senja kelabu

Puisi-puisi karya Restu Solihah



Senja Kelabu

Aku berhenti menanti pada senja yang hadir tanpa sapa.

Aku berhenti berharap pada senja yang pergi tanpa pamit.

Aku berhenti bergabung dalam gelombang yang rumit.

Aku berhenti pada kumpulan sesak yang menghadirkan sakit.


Aku berusaha mencari celah diantara gelap.

Aku berusaha membuka lembar diantara buku yang tersegel.

Aku berusaha melupakan album yang terpaku pada ingatanku.

Aku berusaha beranjak dari penantian yang merantai kaki ku.

Mencintai seorang sendiri bukan pilihan, tapi ketidaksengajaan yang menyakitkan.

Memilih mu sebagai cinta bukan kemauan, tapi kelengahan ku salah menaruh sandaran.

Melupakan mu juga bukan suatu keinginan, tapi kesadaran bahwa memilikimu adalah kemustahilan.


Lelaki-ku

Aku mencintai lelaki ini.

Lelaki yang tak tahu bisnis,

namun mengerti arti syukur tiada habis. 

Lelaki yang buta tulis,

tapi berjuang agar anaknya bermasa depan manis. 

Aku mencintai lelaki ini.

Lelaki yang tak faham bahasa inggris,

Tak juga mampu berdandan klimis.

Lelaki yang jauh dari kata kaya, 

juga tak bergelimang harta.

Yang hidupnya sederhana, 

namun selalu punya kata bahagia.

Aku mencintai lelaki ini.

Lelaki yang menghilangkan kata mengeluh dari kamus nya 

Mengganti lelah dengan senyum bahagia

Bertubuh ringkih dengan semangat yang tetap gigih

Yang tak segan memberi tanpa pilih kasih

Aku mencintai lelaki ini.

Lelaki yang berperan sebagai teman untuk istrinya.

Menjadi superhero bagi putrinya.

Dan panutan bagi putranya.

Serta kebanggaan bagi keluarga nya.


Alas Kerikil

Mungkin langit sedang beradu argumen dengan angkasa?

 Sehingga gemuruh terus menggema?

Jangkrik dan katak berteriak melerai, namun apa daya langit nan jauh tak tergapai.

Kain-kain tebal membungkus makhluk berpangkat, dan kardus-kardus lusuh tergelar dibawah jembatan berkarat.

Tubuh-tubuh indah terbaring diatas kasur bercorak, dan tulang-tulang kering terbungkus pakaian yang koyak.

Yang sebenarnya menangis ini si kardus yang di rakit, atau tentengan kain dibalut kulit!

Tapi muka lusuh bertangan kasar itu tertawa lebih tulus dibanding tangis palsu dari pemilik lantai marmer.

Dan si dinding beton tak acuh dengan derai pilu si alas kerikil.

Kau langit, jangan hujan di dasar duka.

Kau langit, jangan panas di dasar dendam.

Kau langit, turunkan hujan yang mengundang tawa.

Kau langit, hangat kan bumi yang mengeringkan luka.

Kau langit, terbangkan doa yang kubisikkan pada bumi untuk mereka yang berjiwa baja.



Atas nama cinta

Atas nama cinta 

aku menyandarkan hati ku padamu

Mempercayakan cintaku menjadikan mu bidadari ku

Mengumpulkan keyakinan untuk berjalan bersama mu

Saling menggenggam melewati manis pahit kehidupan.

Ada jutaan keindahan bintang, 

namun kau hadir, menjadi mentari yang memudarkan kilau mereka.

Ada banyak goda untuk jatuh cinta, 

tapi aku memilih bersamamu membangunnya, 

menyusun bata demi bata, 

menjadikannya gedung asmara, 

menjulang tinggi menggapai surga.

Pesonamu memukau hati ku

Rangkaian cinta terukir setiap kali memandangmu

Warna warni dunia tercetak pada senyummu

Kita sejiwa pada jasad yang berbeda

Sehati pada dua pasang kaki yang berlari

Aku membawamu pada singgasana cinta

Menjadikanmu permaisuriku satu-satunya

Yang sama-sama berjuang menggapai Ridho-Nya.




Posting Komentar untuk "Atas nama cinta lelakiku senja kelabu"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke email redaksi lenggokmedia@gmail.com dengan subjek sesuai nama rubrik atau Klik link https://wa.me/+6282388859812 untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.