Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Cerbung "Tangisan Cinta" episode 20

"Tangisan Cinta"

Episode 20

Oleh, Hazman Arif



Arif kemudian melihat kalender yang ada dikamar tersebut dan dia sangat kaget melihat tanggalnya.


"Bukannya seingatku, aku akan mengahdiri pesta ulang tahun Laura sekaligus acara lamarannya pada tanggal 21 April  dan sekarang sudah tanggal 12 Mei, itu berarti aku sudah koma selama hampir satu bulan!!" Ucap Arif kaget.


Arif berusaha untuk berdiri akan tetapi dia tetap saja terjatuh.


***

Keesokan paginya Laura yang sebenarnya tidak ingin kembali ke Indonesia sebelum menemui Siddarth terpaksa harus segera pulang ke Indonesia untuk membawa jenazah Orlando pada keluarganya agar segera di makamkan.


"Huft! Aku tidak boleh egois, aku harus mementingkan Orlando untuk saat ini, agar dia bisa segera dimakamkan karena dia sudah berkorban untukku agar Siddarth bisa diselamatkan dan setelah pemakaman Orlando selesai maka aku akan kembali kesini lagi untuk menemui kamu sidd!" Ucap Laura dalam hatinya sambil menghela nafasnya agar dirinya tenang.


Laura melangkahkan kakinya menuju pesawat karena pesawatnya akan segera berangkat ke Indonesia.


Ternyata tanpa Laura sadari Maira dan Cruz mengikutinya dari semalam. Mereka juga telah menyusun rencana pertemuan Siddarth dengannya pada saat lebaran nanti di Jakarta tepatnya setelah Siddarth pulih.


"Kamu harus kuat ya Laura, agar kamu bisa kembali bertemu lagi dengan kak Siddarth!" Ucap Cruz tersenyum melihat pesawat yang Laura tumpangi lepas landas.


***

Hans termenung di taman rumahnya sambil memikirkan dimanakah putrinya berada sekarang, Franklin yang melihatnya kakak sedang termenung pun langsung menghampirinya untuk bertanya apa yang sebenarnya dia pikirkan sampai termenung seperti itu.


"Mas hanya memikirkan dimana Sekarang anak mas berada dan seperti apakah dia? Apakah cantik seperti almarhumah Caca? Dan sekarang dia pasti sudah sebesar dirimu!" Jawab Hans bersedih pada Franklin.


"Mas tenang saja, om Ari akan mengantarkan kita ke tempat anak mas tinggal dan kata om Ari nama anak mas adalah Laura!" Ucap Franklin tersenyum pada Hans.


Kesedihan Hans berubah jadi sebuah harapan agar dihari lebaran nanti dia bisa bertemu dan berkumpul bersama putrinya. Dengan senyuman Hans memeluk adiknya itu, serta Hans meminta maaf karena selama ini, dia sudah mendukung almarhumah Arnita dengan memasung Franklin seperti orang gila.


Franklin sudah memaafkan Hans lagian bagi Franklin yang lalu biarlah berlalu sekarang baginya yang ada hanyalah masa depan dengan penuh kejujuran serta kebahagiaan.


***

Christian yang akan berangkat ke rumah sakit tiba-tiba dikagetkan dengan kedatangan Cassandra mantan kekasihnya yang sengaja datang ke Indonesia untuk meminta pertanggungjawabannya karena dia positif hamil.


"Kamu harus bertanggungjawab atas kehamilan ini! Karena kamu sudah menodai saya saat saya mabuk dan saya sengaja datang lagi ke Indonesia untuk meminta pertanggungjawaban kamu atas anak yang telah saya kandung!" Teriak Cassandra pada Christian.


Christian yang kaget serta merasa khawatir jika nanti Eka calon istrinya melihat kedatangan Cassandra maka semuanya akan berantakan sehingga membuat Christian langsung menarik tangan Cassandra dan membawanya masuk rumahnya.


Sesampainya didalam rumah Christian langsung mengancam Cassandra dengan ancaman jika dia berani mengatakan apapun pada semua orang mengenai kehamilannya maka dia tidak akan mau bertanggungjawab dan dia tidak mau rencana yang sudah dia bangun akan hancur sia-sia.


Arif yang mendengar suara keributan pun langsung berusaha bangun dari tempat tidurnya untuk melihat apa yang sedang terjadi akan tetapi ternyata dia tetap belum bisa untuk bangun dan berdiri.


"Ahhh, apa yang sebenarnya terjadi pada dokter itu, kenapa ada suara keributan diluar?" Tanya Arif dalam hatinya sambil menggelindingkan tubuhnya ke sisi kanannya sehingga membuat dirinya terjatuh ke lantai.


Arif memutuskan untuk mengesot agar dirinya bisa melihat apa yang sedang terjadi diluar.


***

Cassandra tidak memiliki pilihan selain mengikuti perkataan Christian sebab selama dia kuliah di Amerika, keluarga Christian lah yang membiayainya.


"Baiklah, kalau kamu sudah mengerti sekarang kamu pergi sebelum ada yang melihat keberadaan kamu disini!" Perintah Christian pada Cassandra.


"Oke, aku akan pergi! Tapi, ingat! Kamu harus bertanggungjawab atas anak yang telah aku kandung ini!" Tutur Cassandra yang memperingati Christian untuk tidak lupa pada tanggungjawabnya.


Ketika Arif sampai diruang tamu ternyata Cassandra sudah keluar dari rumah Christian.


Christian yang kaget melihat Arif langsung menghampiri Arif dan membantunya untuk kembali ke kamar.


Setelah Arif kembali ke kamar, Arif bertanya pada Christian apakah dirinya bisa berbahasa Indonesia karena tadi dia mendengar suara orang sedang berdebat di ruang tamu.


"Ya, saya bisa berbahasa Indonesia dan soal perdebatan tadi, saya hanya memarahi tetangga yang buang sampah di halaman rumah saya!" Jawab Christian tersenyum pada Arif.


"Baiklah, oh ya, apa kamu bisa mengantarkan aku pulang ke rumah ku karena aku ingin menemui mereka?" Ucap Arif tersenyum sambil bertanya pada Christian.


"Ya, tentu saja bisa! Ayo, aku akan antar kamu kembali kerumahmu!" Jawab Christian tersenyum pada Arif.


***

Verona, Italia. Akhirnya setelah sekian lama dan setelah melakukan operasi kemarin akhirnya Siddarth sadar dan perlahan-lahan membuka matanya.


Adjie, Fera, Cruz dan Maira sangat bahagia melihat Siddarth yang sudah sadar setelah sekian lama koma.


"Hmm, syukurlah kak! Akhirnya kakak sadar juga, aku sudah rindu bertengkar denganmu kak!" Ucap Cruz menangis bahagia sambil memeluk Siddarth.


"Ya, Cruz kakak juga sangat merindukanmu!" Balas Siddarth tersenyum pada Cruz.


Siddarth kemudian bertanya dimana Laura, kenapa Laura tidak berada bersamanya untuk menemaninya.


Disaat Cruz akan menjawab pertanyaan Siddarth tiba-tiba saja Fera langsung mendahului Cruz untuk menjawab pertanyaan Siddarth.


"Laura sekarang sudah berbahagia bersama pria lain! Dia sudah tidak menginginkan kamu lagi nak, karena dia berpikir kamu tidak akan mungkin selamat jadi, dia memutuskan hubungan denganmu lalu dia menjalin hubungan dengan pria lain!" Jawab Fera yang berpura-pura sedih serta prihatin pada Siddarth.


"Tapi! Ini tidak mungkin ma, Laura sangat mencintaiku! Bagaimana mungkin dia bisa melakukan apa yang barusan mama katakan tadi! Gak, itu, gak akan mungkin dan gak akan pernah terjadi! Aku tahu Laura ma! Dia gak akan mungkin melakukan hal itu!" Ucap Siddarth menangis diiringi rasa tidak percaya akan perkataan Fera.


Untuk meyakinkan Siddarth, Adjie membenarkan perkataan Fera yang mana Laura sudah memiliki kekasih baru saat dirinya koma dan saat dirinya berjuang melawan hidup atau mati.


Siddarth merasa benar-benar tidak percaya akan perkataan kedua orangtuanya, kepala Siddarth terasa sangat pusing sebab kondisinya masih belum begitu pulih sehingga membuatnya jatuh pingsan.


Adjie yang panik melihat Siddarth pingsan langsung berlari memanggil dokter sedangkan Cruz beserta Maira sangat kasihan pada Siddarth yang harus dibohongi oleh kedua orangtuanya.


***

Pagi yang begitu indah di Jakarta membuat Nuratika bisa melupakan kekhawatirannya pada adiknya Orlando yang tidak memberikan kabar padanya, untuk menghilangkan semua prasangka buruknya dia memilih menyibukkan diri dengan menanam bunga hias di taman rumahnya.


"Huft, semoga saja baik Orlando maupun Laura dalam kondisi yang baik-baik saja!" Ucap Nuratika dengan penuh harap sambil memberikan bunganya pupuk.


Saat asyik bertanam bunga tiba-tiba saja ada yang membunyikan bel rumahnya oleh karena itu, Nuratika segera berlari untuk membuka pintu rumahnya sembari melihat siapa yang datang.


Alangkah kagetnya Nuratika melihat Petugas ambulance membawa keranda berisi jenazah Orlando adiknya.


Tangisan Nuratika langsung pecah mengiringi langkahnya yang berlari ke keranda mayat tersebut.


"Gak! Gak mungkin Orlando pergi! Gak mungkin!" Tangis Nuratika histeris sambil memeluk jenazah Orlando.


Tak lama kemudian datanglah Laura menghampiri Nuratika untuk menenangkan dirinya akan tetapi Nuratika malah marah sembari menampar dirinya.


"Harusnya aku tidak menyetujui adikku Orlando untuk mencintaimu! Harusnya aku melarang adikku untuk mencintai wanita pembawa sial seperti dirimu karena kamu pembawa sial! Pantesan saja keluarga Siddarth berusaha mati-matian memisahkan kamu darinya karena kamu penyebab Siddarth koma dan sekarang kamu menyebabkan adikku Orlando meninggal!" Teriak Nuratika marah pada Laura dengan di iringi tangisan.


Laura meminta maaf karena tidak bisa menjaga Orlando serta dirinya mengerti akan kemarahan Nuratika oleh karena itu, dia tidak mengambil hati semua ucapan Nuratika padanya.


Laura yang ingin ikut masuk ke rumahnya langsung didorong oleh Nuratika serta Nuratika tidak ingin Laura hadir di pemakaman Orlando sebab dia tidak ingin wanita yang pembawa sial seperti Laura hadir untuk menyaksikan pemakaman adiknya Orlando.


Laura menangis terisak-isak didepan rumah Nuratika sambil memukul dirinya karena dirinya Orlando meninggal.


"BERSAMBUNG"





Posting Komentar untuk "Cerbung "Tangisan Cinta" episode 20"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke email redaksi lenggokmedia@gmail.com dengan subjek sesuai nama rubrik atau Klik link https://wa.me/+6282388859812 untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.