Tangisan gurita lirikmu pengembara, oleh Restu Solihah

"Tangisan Gulita"

Untuk malam sang sandaran luka

Menampung tangisan ditengah gelap gulita

Menimbang rasa yang kian merapuh 

Pengorbanan yang tak lagi utuh

Angin, kemari lah.

Bawa jutaan kebimbangan ini bersamamu

Dan tolong sejukkan bara egoku

Aku tak ingin hilang dalam penyesalan.

Ah, mari kita damaikan.

Berhenti berjuang pada harap yang sia

Sebab bahagia ku pun tak hanya dia

Juangnya bukan untukku

Dan cintanya pun bukan aku

Selesaikan rasa kita

Malam ini juga

Karena aku ingin membuka lembaran baru pada fajar yang menyapa.

"Lirikmu"

Ku nyanyikan sebait lirik

Kusematkan makna menarik

Kulipat pada halaman rahasia

Ku gulung disela-sela kita

Bukan karena puisi aku gila kata

Tapi senyummu membuat buncahan rasa

Memberiku coretan tinta warna

Sampai lupa meminjamkan penghapusnya

Ku nyanyikan sebait lirik

Kuberi judul tatapan licik

Jatuh cinta tak memberi ruang, untuk setetes rasapun terbuang

Pada malam ku titipkan salam dimimpimu

Dan pada angin ku sampaikan rinduku untuk menyapamu

Ku nyanyikan sebait lirik

Berisikan rasa untuk dirimu 

Menggetar jiwaku

Melengkung sudut bibirku

Apapun itu, bahagia jika tentangmu

Ku nyanyikan sebait lirik

Tak cukup satu, bahkan jutaan puisiku

Akan selalu tentangmu

"Pengembara"

Gulir melintir melintasi angan Laksamana

Berseteru dengan segumpal harapan bangsa

Menari permai dalam balutan Nusantara

Menggenggam erat suku dan budaya

Sering kali sayatan asa menghantui

Menghantam seluk belukar isi hati

Namun nurani lebih kekal nan berani

Meredam asa yang mulai menggerogoti

Kau adalah sang pengembara toleransi

Merangkul indah tanpa kalimat narasi

Menyala terang bak mawar berduri

Menjunjung tinggi makna  demokrasi

Bagimu agamamu , bagiku agamaku..

Bagiku kau sodara ku , bagimu ku sodara mu...

Mengesampingkan ego menjunjung persatuan

Kita hanya berbeda suku, bukan bangsa

Kita hanya berjarak daerah, bukan negara

Tingkatkan solidaritas, hilangkan kerusuhan perbedaan ras.