Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Cerbung, Tangisan Cinta, episode 21

Tanggisan Cinta

Episode 21

Oleh, Hazman Arif


"Kenapa? Kenapa takdir ku seperti ini? Kenapa tuhan!" Tanya Laura yang beruraian air mata.


Tak lama kemudian Winda beserta Ari ayahnya untuk Melayat kerumah Nuratika.


Langkah kaki Ari tiba-tiba saja terhenti saat melihat Laura karena dia tahu bahwa Laura adalah anaknya Hans yang sudah dibuang oleh Fera mantan istrinya.


Laura kemudian beranjak dari tempat dia duduk dengan penuh air mata menuju ke luar rumah Orlando.


Ari yang tersadar setelah termenung sambil menatap Laura langsung berlari mengejar Laura akan tetapi sayangnya Winda keburu memegang tangannya.


"Papa, ayo kita masuk! Kenapa papa melamun dan bengong aja?" Ucap Winda diselingi tanya pada Ari.


"Papa bengong karena barusan papa melihat anaknya Hans yang sudah dibuang oleh ibumu!" Jawab Ari pada Winda.


Winda yang kaget serta merasa tidak percaya langsung melihat ke arah yang ditunjuk oleh Ari namun sayangnya Laura sudah keburu pergi dari rumah Orlando.


Ari merasa kebingungan karena Laura Bisa menghilang sebegitu cepat.


"Tadi, papa benar-benar melihat anaknya Hans ada disini sedang menangis!" Ucap Ari dengan yakinnya pada Winda.


***

Taman kota Jakarta terlihatlah keramaian yang mana penyebab keramaian tersebut adalah seorang pemuda tampan sedang melakukan dance yang sangat memukau.


Semua penonton yang menyaksikan pertunjukkannya langsung bersorak sorai setelah performnya selesai, banyak dari mereka yang meminta pemuda tersebut untuk melakukan dance lagi dan untungnya pemuda itu, mau melakukannya lagi.


Sayangnya disaat dia sedang melakukan gerakan dance tiba-tiba saja dia menabrak Laura yang sedang berjalan dibelakangnya hingga membuatnya hampir saja terjatuh ke tanah dan untungnya Rassya Dengan cepat menangkapnya.


Keheningan pun tercipta karena Rassya dan Laura sama-sama menatap satu sama lain.


Keheningan pun berubah menjadi sorak-sorai serta tepuk tangan para penonton.


Rassya mengakhiri pertujukannya dan setelah para penonton pergi, Rassya meminta maaf pada Laura karena tadi dia tidak sengaja menabrak dirinya.


Laura hanya terdiam lalu berjalan pergi meninggalkan Rassya yang sedang mengoceh sendiri.


"Hei tunggu, aku belum selesai bicara!' ucap Rassya sambil berlari mengejar Laura.


Rassya hampir saja menabrak Laura untuk yang kedua kalinya karena Laura tiba-tiba saja berhenti mendadak saat dirinya sedang berlari mengajarnya.


" Kamu ngapain masih mengikuti aku?" Tanya Laura kesal pada Rassya.


"Ya, karena aku ingin kenalan dengan kamu! Boleh gak?" Jawab Rassya tersenyum manis pada Laura.


Laura kemudian tersenyum sembari memberikan syarat jika Rassya  ingin kenalan dengan dirinya maka dia harus membelikannya kembang gula, Laura sengaja memberikan syarat agar Rassya tidak mengikutinya terus karena dia ingin fokus menangis.


Rassya menyetujui persyaratan dari Laura dan Untungnya ada penjual kembang gula lewat di depannya.


Rassya pun membeli kembang gula dan memberikannya pada Laura.


"Nah, sekarang kita boleh kenalan kan? Karena aku sudah berhasil memberikan kamu kembang gula!" Tanya Rassya tersenyum pada Laura.


"Gak! Aku gak mau! Sudah berhenti mengikuti aku! Kamu gak tahu orang lagi sedih ya!" Bentak Laura pada Rassya.


"Benar kata orang kalau cewek itu, akan terlihat kecantikannya saat dia lagi marah! Dan itu, terbukti pada dirimu yang terlihat sangat cantik saat marah!" Rayu Rassya tersenyum pada Laura.


Laura yang merasa sangat geram serta kesal pada Rassya langsung berlari menyebrang jalan, Rassya tidak ingin tinggal diam dia pun berlari mengikuti Laura tetapi tanpa sengaja dia hampir ditabrak oleh mobil mewah berwarna putih.


Ternyata mobil yang hampir menabraknya adalah mobil Christian calon kakak iparnya.


Christian keluar dari mobil bersama Arif untuk melihat siapa yang hampir dia tabrak dan bagaimana kondisinya.


Rassya maupun Christian sama-sama kaget melihat satu sama lain. 


"Rassya ternyata kamu ada disini! Apa kamu tahu? Kakak kamu sudah pusing kesana-kemari mencarimu akan tetapi kamu tetap tidak pulang!" ucap Christian kesal pada Rassya.


Rassya hanya bisa diam dengan wajah penuh ketakutan, tangan kekar Christian sudah mulai mengarah ke Rassya untuk ditangkap akan tetapi untuk kesekian kalinya, Rassya berhasil lolos dari Christian.


Christian terjatuh ke aspal karena didorong Rassya sedangkan Rassya kabur.


Tangan Arif meraih tangan Christian agar Christian bisa berdiri. Christian merasa sangat kesal pada Rassya yang Sangat keras kepala, apalagi Rassya adalah penghambat utama pernikahannya dengan Eka.


"Awas saja kamu Rassya! aku akan menghabisi kamu seperti aku menghabisi Amanda!" ucap Christian dalam hatinya dengan penuh amarah.


"Ya, sudah. Sekarang ayo kita lanjutkan perjalanan ke rumahku!" ajak Arif tersenyum pada Christian.


"Baiklah ayo!" jawab Christian tersenyum pada Arif.


***

Verona, Italia. Siddharth termenung menatap langit Italia yang sangat biru dan sangat indah Sembari memikirkannya Laura yang sudah memiliki kekasih baru.


"Langit! Entah mengapa aku seakan tidak percaya akan perkataan papa dan mama yang mana mereka mengatakan jika Laura sudah memiliki kekasih baru saat aku koma!" ucap Siddarth dengan wajah yang masih pucat dan menatap langit.


Cruz baru saja masuk ke ruangan Siddarth, dia sengaja menemui Siddarth untuk pamitan karena besok dia akan kembali ke Indonesia.


"Ya, sudah kalau kamu ingin kembali ke Indonesia besok, kamu kembali saja tapi aku tidak akan pernah kembali lagi ke Indonesia karena satu-satunya alasan aku untuk tetap disana sudah tiada! jadi, apa gunanya lagi aku kesana?" ucap Siddarth berusaha tersenyum.


Sungguh hati Cruz sangat ingin mengatakan semua kebenaran yang ada akan tetapi dia tidak berdaya karena dia tidak ingin abangnya membenci kedua orang tua mereka.


"Ya, sudah. Aku pamit dulu karena aku harus segera bersiap-siap dan kakak jaga kondisi ya!" ucap Cruz tersenyum sembari memegang pundak Siddarth.


"Ya, tentu. Aku akan baik-baik saja karena ada Maira disampingku yang kelak akan menjadi calon istriku!" ucap Siddarth dengan berat hati.


Cruz tahu jika Siddarth berusaha tetap tegar agar tidak ada yang sedih melihat kesedihannya karena bagi Siddarth selama ini, dia sudah banyak membuat orang disekelilingnya repot dan penuh tangisan.


***

Derain ombak serta hembusan angin menjadi satu-satunya teman Laura saat ini! Saat dirinya kehilangan harapan untuk melanjutkan hidupnya karena baginya tidak ada hari tanpa tangisan dalam hidupnya.


"Hmm, kapan.., kapan aku akan merasakan yang namanya kebahagiaan itu? kapan badai ini berlalu?" teriak Laura menangis diatas tebing dengan memandang matahari yang tenggelam di indahnya laut.


Laura terduduk di tanah saking ketidakberdayaan dirinya dengan takdir hidup yang telah Tuhan gariskan dalam hidupnya.


"Maafkan aku Tuhan! Bukannya aku tidak mensyukuri segala nikmat serta takdir yang sudah engkau gariskan ke dalam hidupku! Tapi, aku lelah! aku capek harus menangis terus!" ucap Laura menangis.


"Jika kamu lebih melihat ke sekitar pasti aku merasa jauh lebih beruntung dari mereka karena banyak orang yang memiliki cobaan hidup melebihi kamu!"  ucap Wilona tersenyum sambil mendekati Laura.


Laura segera menghapus air matanya lalu berbalik badan ke belakang untuk melihat orang yang sedang berbicara dengannya.


Wilona mendekati Laura sambil mengusap air mata Laura dan dia juga membantu Laura untuk berdiri lalu kemudian dia menunjuk sunset yang sangat indah.


"Kamu lihat sunset itu! Sunset itu, indah bukan dan kenapa sunset itu, selalu hadir disaat malam akan menjelang? Kenapa tidak ketika pagi?" Tanya Wilona pada Laura.


"Ya, sunset itu, sangat indah dan memang seharusnya seperti itu!" Jawab Laura heran.


"Bukan seharusnya seperti itu, tetapi sesuatu yang indah pasti akan datang disaat hati kita merasa lelah, lelah menghadapi cobaan yang selalu datang setiap harinya tetapi itu, bukan menjadi alasan kita untuk tetap larut dalam masalah tersebut! Karena kita harus bangkit agar masalah tersebut cepat selesai sehingga kebahagiaan serta keindahan datang menghampiri kita!" Ucap Wilona tersenyum sambil menatap Laura yang juga menatapnya.


"BERSAMBUNG"




Posting Komentar untuk "Cerbung, Tangisan Cinta, episode 21"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke email redaksi lenggokmedia@gmail.com dengan subjek sesuai nama rubrik atau Klik link https://wa.me/+6282388859812 untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.