Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Cerbung "Tangisan Cinta" episode 22



Laura terdiam mendengar perkataan Wilona, dia juga berpikir bahwa kebahagiaan pasti akan ada dalam hidupnya seiring banyaknya tangisan serta penderitaan yang telah dia rasakan selama ini.


Saat Wilona sedang mengobrol dengan Laura tiba-tiba saja ada seorang pria berjas hitam berteriak memanggil Wilona.


Wilona dan Laura kaget mendengar suara teriakan tersebut. Wilona juga bergegas pergi dari Laura untuk menemui pria tersebut.


***

Wilona dipukul oleh pria tersebut karena dia sudah berani-beraninya melepaskan pundi-pundi uangnya selama ini.


"Beraninya Lo! Membebaskan Caca tanpa sepengetahuan gue, sekarang kita akan berada dalam masalah besar!" Gumam Kevin kesal pada Wilona.


"Maafkan aku Kevin, aku merasa kasihan pada tante Caca yang sakit-sakitan dan kamu masih saja memaksanya untuk melayani banyak pria! Apa kamu tidak memiliki rasa kemanusiaan sedikit terhadap perempuan apalagi orangtua seperti Tante Caca!" Ucap Wilona yang berusaha meyakinkan Kevin kalau perlakuanku selama ini, pada Caca tidaklah patut.


Laura yang melihat pertengkaran itu, langsung memasang badan untuk Wilona yang akan dipukul lagi oleh Kevin.


Wilona beserta Kevin kaget dengan kedatangan Laura. Ditambah lagi Laura memegang tangan Kevin yang akan berada di wajah Wilona.


"Gadis ini, bukannya gadis Yang ada didalam foto yang selalu Caca bawa dan selalu dia tangisi! Apa jangan-jangan dia adalah putrinya Caca yang dibuang oleh adik suaminya?" Ucap Kevin dalam hatinya dengan menatap Laura.


"Maaf! Bukannya saya sok mengajari kakak akan tetapi ringan tangan pada wanita tidaklah baik karena jika kakak menyakiti bahkan melukai hati seorang wanita maka kakak sama saja seperti menyakiti dan melukai ibu kakak sendiri!. Apalagi sekarang bulan puasa jadi, tidak baik melalukan hal itu!" Tegas Laura pada Kevin.


Kevin tersenyum, dia kemudian memegang kedua tangan Laura dan memaksa Laura untuk ikut dengannya ke tempat prostitusi miliknya.


Laura memberontak dan berusaha untuk melepaskan dirinya akan tetapi dia terlebih dahulu diberi suntikan pingsan oleh Kevin.


Wilona yang berusaha menyelamatkan Laura malah didorong oleh Kevin hingga membuatnya terpental ke tengah jalan dan tertabrak mobil yang melintasi jalan itu.


Kevin tidak peduli pada Wilona yang terbaring lemah ditengah jalan usai ditabrak lari sebuah mobil, karena menurutnya dia sudah memiliki tambang emas baru yang bahkan jauh lebih cantik dari Wilona dan Caca yang sudah tua.


"Rasain Lo Wilona! Makanya jangan suka menghalangi gue, kalau Lo gak mau celaka!" Lirih Kevin tersenyum dengan tangannya menggendong Laura.


***

Siddarth sedang menjalani proses foto prewedding bersama Maira, Fera dan Adjie sengaja mempercepat proses prewedding agar Siddarth benar-benar terbebas dari Laura.


Selama prosesi foto berlangsung Siddarth kembali teringat saat dimana dirinya dan Laura sedang duduk ditepi pantai menikmati indahnya matahari tenggelam di pulau Dewata Bali sembari ditemani hembusan angin yang sangat menyejukkan hati.


Laura yang saat itu, sedang tertidur di paha Siddarth pun bertanya konsep prewedding seperti apa yang dia inginkan saat mereka akan menikah nanti.


Siddarth tersenyum menjawab pertanyaan Laura dengan tangannya membelai rambut panjang Laura. Siddarth menjawab bahwa konsep apapun pasti akan sangat indah asalkan dirinya melakukan foto prewedding bersama Laura gadis yang sangat dia cintai.


Siddarth meneteskan air mata saat dirinya mengingat kejadian itu.


"Hmmm, Laura. Kenapa kamu tega mengakhiri hubungan ini, hanya karena aku tidak bisa menemanimu saat kamu membutuhkan ku hingga membuat kamu memutuskan untuk meninggalkan aku dan mencari pria lain!" Ucap Siddarth dalam hatinya.


Maira sadar betul jika Siddarth masih mencintai Laura akan tetapi dia sudah terperdaya oleh omongan kedua orangtuanya yang mengatakan jika Laura sudah memiliki kekasih baru selama dia koma.


Tak terasa prosesi foto prewedding mereka selesai dengan lancar, Fera kemudian menghampiri Siddarth dan Maira untuk mengatakan bahwa mereka akan segera melaksanakan ijab qabul dua hari lagi, baru setelah itu, mereka mengadakan pesta di Indonesia.


"Terserah mama dan papa saja, aku setuju-setuju saja! Karena keputusan orangtua adalah keputusan yang terbaik untuk anak mereka!" Jawab Siddarth berpura-pura tersenyum.


"Sidd, jujur! Papa sangat bangga dengan sikapmu sekarang, coba saja almarhum abangmu Arif mengetahui ini, pasti dia sangat bahagia karena adik kesayangannya sudah dewasa!" Puji Adjie tersenyum sembari merangkul Siddarth.


***

Malam yang begitu gelap, Rassya sedang mabuk disebuah tempat prostitusi di Jakarta bersama teman-temannya karena dia sangat pusing memikirkan permasalahan yang sedang dia hadapi dalam keluarganya semenjak kehadiran Christian.


"Ehh, tolong Lo ambilkan gue sebotol minuman lagi!" Ucap Rassya yang mabuk pada bartender Dengan tangan kirinya masih memegang sebotol minuman.


Saat Rassya ingin ke kamar mandi tanpa sengaja dia bertabrakan dengan Kevin yang baru saja masuk ke tempat prostitusi bersama Laura yang masih pingsan.


"Lo bisa jalan gak sih?" Tanya Kevin kesal pada Rassya.


"Maaf bro! Gue gak sengaja, ahhh!" Jawab Rassya mabuk pada Kevin.


Rassya tiba-tiba saja memegang tangan Kevin untuk menahannya masuk kesebuah kamar dengan membawa Laura.


"Apa yang Lo bawa itu, adalah anak baru Lo?" Tanya Rassya mabuk.


"Jika iya, gue mau booking dia untuk malam ini!" Tambah Rassya.


Tanpa berpikir panjang Kevin menawarkan harga mahal pada Rassya, begitupun Rassya yang tanpa berpikir panjang langsung menerima tawaran Kevin.


Rassya melemparkan uang sejumlah 100juta pada Kevin, setelah itu, Kevin meletakkan Laura ke atas tempat tidur.


"Selamat menikmati!" Ucap Kevin tersenyum pada Rassya.


"Ya, ya! Sekarang Lo keluar!" Gumam Rassya dengan mendorong Kevin keluar kamar lalu mengunci pintu kamarnya.


Rassya yang sedang mabuk berat merasa sangat mengantuk oleh karena itu, dia langsung tertidur pulas saat dirinya akan mendekati Laura.


***

Arif tidak bisa tidur memikirkan kemana keluarganya pindah sehingga mereka menjual rumah.


"Kemana mereka pindah dan kenapa mereka pindah?" Tanya Arif pada dirinya sendiri sembari menatap langit gelap.


Arif sekarang tidak memiliki apa-apa selain sebuah jam tangan mahal seharga 150juta.


Arif merasa tidak enak pada Christian harus terus-menerus menumpang hidup padanya oleh karena itu, Arif memutuskan untuk mencari kontrakan sekalian mencari pekerjaan.


"Aku harus memulai semuanya dari awal lagi, setelah itu, baru aku cari dimana keberadaan Siddarth dan papa!" Ucap Arif pada dirinya sendiri sembari melihat jam tangannya.


***

Disebuah rumah sakit mewah di Jakarta, Eka tidak tidur semalam karena memikirkan kondisi seorang ibu-ibu yang dia tabrak kemarin malam disaat dirinya sedang mencari keberadaan Rassya.


"Duh, bagaimana jika ibuk itu, meninggal dunia? Pasti aku bakalan dipenjara atau akan terkena masalah besar?" Tanya Eka ketakutan pada dirinya sendiri.


Tak lama kemudian terdengarlah suara Caca dengan lemahnya memanggil Eka sembari memberikan foto Laura padanya.


"Nak, kamu tidak perlu takut! Ibuk, tahu kamu adalah orang yang sangat baik dan ibuk mau meminta tolong padamu untuk mencari anak ibuk ini, karena ibuk rasa, umur ibuk sudah tidak lama lagi dan Tolong setelah kamu menemukan anak ibuk, ibuk minta untuk menjaganya seperti adik kamu sendiri! Hanya itu, saja yang ibuk inginkan!" Ucap Caca lemah pada Eka.


"Iya, buk. Pasti akan aku cari anak ibuk ini, dan aku juga akan mengikuti keinginan ibuk tadi!" Jawab Eka tersenyum sembari menggenggam erat tangan Caca.


Caca tersenyum mendengar jawaban Eka lalu tiba-tiba saja nafasnya sesak hingga dia menghembuskan nafas untuk terakhirnya di hadapan Eka.


"BERSAMBUNG"




Posting Komentar untuk "Cerbung "Tangisan Cinta" episode 22 "

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke email redaksi lenggokmedia@gmail.com dengan subjek sesuai nama rubrik atau Klik link https://wa.me/+6282388859812 untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.