Tangisan Cinta, episode 23
Tangisan Cinta
Episode 23
Eka panik saat melihat Caca sudah tak bernyawa lagi dihadapannya oleh karena itu, dia berlari keluar ruangan untuk mencari dokter.
Saat Eka sedang mencari dokter tanpa sengaja dia melihat Christian sedang berduaan dengan Cassandra di taman rumah sakit yang ternyata tempat Christian praktek.
"Haaa, Tian! Apa benar yang sedang aku lihat ini, adalah kamu? Kamu orang yang aku bela mati-matian hingga membuat Rassya adikku kabur dari rumah!" Ucap Eka dengan rasa tidak percaya melihat Christian bersama wanita lain.
Eka akhirnya menghampiri Christian dan Cassandra, mereka sangat kaget melihat Eka secara tiba-tiba.
"Tian, jawab jujur siapa wanita yang sedang bersama kamu ini?" Tanya Eka menangis.
Tangan Christian merangkul Eka untuk membuat Eka tenang akan tetapi Eka malah menghindar dari Christian sebelum Christian menjawab pertanyaannya.
"Dia adalah Wilona adikku yang hilang 3 tahun lalu dan Alhamdulillah akhirnya aku bisa bertemu lagi dengannya!" Jawab Christian tersenyum pada Eka.
Meski rasanya Eka tidak percaya pada perkataan Christian, dia tetap berusaha untuk percaya.
"Baiklah, aku percaya padamu!" Ucap Eka tersenyum sembari memeluk Christian.
Cassandra maupun Christian akhirnya bisa bernafas lega sebab rahasia mereka belum terungkap.
Eka baru ingat jika dirinya sedang mencari dokter untuk melihat kondisi Caca yang sudah tidak bernyawa lagi.
"Baiklah, ayo kita temui dia!" Ajak Christian tersenyum.
***
Sinar matahari mulai menembus kamar tempat Laura dan Rassya tidur semalam.
Laura perlahan membuka matanya dan dia kaget melihat Rassya tidur disampingnya tanpa mengenakan pakaian Meski dirinya memakai pakaian yang utuh akan tetapi dia tetap ketakutan jika Rassya sudah menodai dirinya.
"Kamu, sudah aku bilang jika aku tidak mau kenalan dengan kamu, kenapa aku bisa berada disini berduaan dengan kamu?" Tanya Laura pada Rassya.
Rassya mulai membuka matanya karena mendengar suara Laura, sama dengan Laura. Rassya juga kaget kenapa dirinya bisa berada disebuah kamar berduaan dengan Laura.
"Sungguh aku tidak tahu kenapa aku bisa berada disini, seingat ku, semalam aku sedang mabuk berat!" Ucap Rassya.
Laura menangis histeris karena mengira dirinya sudah dinodai oleh Rassya.
Tangisan Laura membawa Kevin menghampirinya di kamar, Laura yang melihat Kevin langsung berlari menghampiri Kevin lalu menamparnya dengan sangat keras dihadapan Rassya.
"Apa kamu yang membawaku kesini? Karena seingat aku, kemarin sore aku melihat kamu bertengkar dengan seorang wanita!" Tanya Laura dengan penuh tangisan.
"Ya, memang gue yang membawa Lo kemari, semalam Rassya sudah memboking Lo dan gue harap dia puas dengan Lo! Oh, satu lagi! Lo gak akan bisa lepas dari tempat prostitusi ini, karena sekarang Lo milik gue!" Jawab Kevin dengan tersenyum sinis pada Laura.
Kaki Laura berjalan mundur saking tidak percayanya dia dengan semua perkataan yang baru saja dia dengar.
Rassya yang kebingungan pun langsung ditarik keluar oleh Kevin, setelah Rassya keluar dari kamar Laura. Kevin langsung mengunci pintu kamarnya.
"Aku kotor! Haaa, aku sudah kotor!" Tangis Laura histeris dengan tangannya menjambak rambut pirang panjangnya itu.
"Aku kotor!" Teriak Laura histeris dengan beruraian air mata.
***
Rassya merasa kasian pada Laura, dia berniat untuk membantu Laura bebas dari tempat prostitusi tersebut bagaimana pun caranya dan dia juga bersedia bertanggungjawab atas apa yang akan terjadi pada Laura nantinya.
"Kasian sekali gadis itu, mungkin Tuhan memang sudah menggariskan bahwa aku berjodoh dengan gadis itu!" Ucap Rassya.
"Kamu tenang saja sebentar lagi kamu akan bebas dan kita bisa merayakan lebaran bersama pada Minggu depan!" Ucap Rassya sambil menatap tempat prostitusi Kevin.
***
Rassya yang sedang berjalan untuk mencari taksi tiba-tiba saja bertabrakan dengan Arif yang sedang menghitung uang sembari berjalan.
"Maaf saya tidak sengaja menabrak kamu!" Ucap Rassya tersenyum sembari membantu Arif memungut uang yang terjatuh ke jalanan.
"Iya, tidak masalah. Lagian aku yang salah tidak melihat jalan karena sibuk menghitung uang!" Jawab Arif tersenyum.
Setelah beberapa saat barulah Rassya sadar jika pria yang sedang berada dihadapannya adalah pria yang sedang bersama Christian kemarin saat dirinya hampir ditabrak Christian.
Rassya berniat ingin menjebak serta membongkar semua kejahatan Christian melalui Arif yang dia kira pasti sahabat dekat Christian.
"Oh, ya kak! Kakak temannya kak Tian ya?" Tanya Rassya tersenyum pada Arif.
"Ya, aku memang teman Christian akan tetapi sekarang aku sudah tidak tinggal bersamanya lagi, kenapa ya?" Jawab Arif dengan diakhiri pertanyaan untuk Rassya.
Rassya mengajak Arif untuk berbicara sebentar di taman yang berada tidak jauh dari tempat mereka berada sekarang karena ada hal penting yang akan Rassya sampaikan kepada Arif.
***
Verona, Italia. Siddarth tidak bisa tidur semalam karena memikirkan dirinya akan menikah dengan Maira besok pagi sedangkan hati beserta cintanya hanya untuk Laura dan tidak ada yang lain.
Siddarth beranjak dari tempat tidurnya lalu membuka jendela kamarnya dan menghirup segarnya udara pagi di kota Verona.
Siddarth tanpa sengaja melihat tetangga depan rumahnya sedang dilamar oleh seorang pria tampan Dengan dinyanyikan sebuah lagu romantis lalu sang pria mengeluarkan sebuah cincin dan dipasangkan di jari kekasihnya.
Hal itulah, yang membuat Siddarth kembali teringat masa-masa indahnya bersama Laura.
***
Semilir angin sore di tepi danau, serta sejuknya udara membuat Laura semakin tenang apalagi ada Siddarth disampingnya.
"Sayang, kamu mau dengar lagu ciptaan aku yang khusus aku buatin untuk kamu dan aku akan menyanyikannya lagi disaat aku akan melamar kamu!" Ucap Siddarth tersenyum sembari memegang tangan Laura.
Jari Siddarth mulai bersatu dengan senar gitar hingga terciptalah melody indah yang dibalut dengan suara merdu serta lagu yang sangat indah.
***
Air mata Siddarth langsung jatuh saat dirinya mengingat kenangan indah dirinya bersama Laura itu.
"Haaa, kenapa? Kenapa kamu memilih untuk mengkhianati cinta ini? Kenapa?" Teriak Siddarth menangis.
Untung saja Siddarth bisa mengendalikan perasaannya saat papanya masuk ke kamarnya untuk memberikan pakaian yang akan Siddarth kenakan besok di hari pernikahannya bersama Maira.
"Papa taruh di atas kasur ya pakaian kamu!" Ucap Adjie tersenyum pada Siddarth.
"Iya, pa! Taruh saja!" Jawab Siddarth tersenyum pada Adjie.
Adjie kemudian pergi dari kamar Siddarth, Siddarth berjalan mendekati pakaiannya.
"Harusnya pakaian ini, aku pakai untuk menghalalkan kamu Ra! Wanita yang sangat aku cintai akan tetapi sekarang apa bisa dikata kamu sudah melukai hatiku!" Ucap Siddarth meneteskan air mata sembari tangannya memegang pakain pernikahannya.
***
Laura dipaksa oleh Kevin untuk memakai pakaian seksi karena ada om kaya raya yang ingin menghabiskan malam bersama dirinya.
Laura menolak permintaan kevin tetapi sayangnya Kevin malah menjambak rambut Laura dengan mengatakan jika dia akan tetap melakukan perintahnya.
"Sudah! Hapus air mata Lo! Percuma Lo menangis karena itu, semua tidak akan merubah keadaannya. Lo akan tetap melayani om Hans!" Ucap Kevin tersenyum jahat sembari menatap Laura yang sedang menangis.
Kevin pun keluar dari kamar Laura, sedangkan Laura mau tidak mau harus mengikuti perintah Kevin karena dia tidak punya pilihan lain selain mengikuti perintahnya.
***
Ketika Kevin sedang asyik mengobrol dengan Hans datanglah Laura dengan pakaian yang sangat seksi dan Laura terlihat sangat cantik, namun sayangnya Laura dalam keadaan menangis.
Hans tersenyum bahagia melihat Laura sebab niat awalnya datang ke situ, adalah untuk membebaskan Putrinya dari Cengkraman Kevin dengan berpura-pura Ingin booking Laura.
"Anakku, papa tidak menyangka bisa melihatmu bahkan bisa memelukmu!" Ucap Hans dalam hatinya sambil memeluk Laura.
"BERSAMBUNG"
Posting Komentar untuk "Tangisan Cinta, episode 23"
Silahkan tinggalkan komentar untuk respon atau pertanyaan, kami akan balas secepat mungkin.