Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Tangisan Cinta Episode 24

Tangisan Cinta Episode 24

Hans memeluk Laura dengan Sangat erat, Hans juga harus bisa mengontrol dirinya agar tidak menangis dan membuat Kevin curiga padanya.


Selepas Hans melepaskan pelukannya, dia langsung membayar uang ke kevin bahkan dia juga melebihkan uangnya.


Kevin yang tidak sadar jika dirinya sedang dijebak pun ikut larut dalam senyuman Hans.


"Ingat ya om Hans, jangan lupa bawa kembali Laura pulang sebelum malam karena dia sudah ada yang booking!" Ucap Kevin tersenyum pada Hans.


"Baiklah, kamu tenang saja, lagian aku juga sudah melebihkan sejumlah uang untukmu!" Jawab Hans tersenyum.


Laura hanya bisa menangis dan pasrah pada semua yang terjadi pada dirinya. Hans menggandeng Laura dan membawanya pergi dari tempat prostitusi tersebut.


*

Siddarth tidak bisa tidur beberapa malam terakhir sebab dia selalu memikirkan pernikahannya dengan Maira yang akan berlangsung besok pagi pada waktu setempat.


Hati Siddarth masih ragu untuk menikah dengan Maira.  Sebab, masih ada Laura dihatinya.


"Bagaimana bisa ini, semua terjadi? Bagaimana bisa aku berpisah dari Laura?" Tanya Siddarth pada dirinya sendiri sembari mengusap fotonya bersama Laura.


"Bagaimana bisa.....!" Teriak Siddarth diiringi tangisan sembari melemparkan bingkai foto ke lantai hingga jatuh dan pecah.


Siddarth seperti tidak tahu arah serta jati dirinya, dia seperti orang bodoh yang selalu menangis tanpa henti.


Kaki sudah lelah untuk berdiri, hati sudah lelah untuk terus mencintai, tangan sudah tidak kuat lagi menghapus jutaan air mata yang jatuh setiap detiknya serta jantung yang sudah tidak berdetak seperti biasanya. Itulah definisi dari kondisi Siddarth saat ini.


"Hmmm, lebih baik aku tidak usah selamat saja waktu itu, lebih baik aku mati saja, aku mati!" Teriak Siddarth menangis.


*

Rassya akhirnya menceritakan semua kejahatan Christian pada Eka kakaknya, namun tidak ada satupun dari mereka yang mempercayai perkataannya termasuk Eka kakaknya dan orangtuanya.


Arif pun bertanya apa yang bisa dia lakukan untuk membantu Rassya mengungkapkan semua kebenarannya.


Rassya kemudian membisikkan sebuah rencana pada Arif, usai mendengarkan rencana Rassya. Arif terdiam beberapa saat hingga pada akhirnya dia memutuskan untuk membantu Rassya.


"Baiklah, aku setuju untuk membantu kamu tetapi kamu juga harus membantuku mencari dimana keberadaan anggota keluargaku!" Ucap Arif tersenyum pada Rassya.


"Okey, tetapi aku tidak tahu seperti apa wajah keluarga kakak?" Tanya Rassya pada Arif.


Arif menyuruh Rassya untuk melihat Instagram milik adikya Siddarth, meskipun Siddarth jarang memainkan sosial media termasuk Instagram akan tetapi Siddarth memiliki beberapa foto unggahannya.


Alangkah kagetnya Rassya setelah melihat foto Laura yang sedang mengenakan gaun pengantin bersama Siddarth.


Saking kagetnya Rassya, dia tanpa sengaja menjatuhkan hp nya hingga layar hpnya pecah.


"Ada apa? Kenapa kamu kaget setelah melihat foto adikku bersama istrinya?" Tanya Arif heran pada Rassya.


Rassya hanya diam lalu teringat pada saat dia bersama Laura di tempat prostitusi.


"Jadi, gadis yang ada di foto tadi adalah istri adik kakak?" Tanya Rassya pada Arif.


"Ya, namanya Laura. Emangnya kenapa?" Tanya balik Arif pada Rassya.


"Gak kok, gak ada apa-apa. Dia terlihat sangat cantik!" Jawab Rassya tersenyum dengan gugup.


Arif merasa ada yang aneh pada sikap Rassya setelah melihat foto Laura, hingga timbul asumsi Arif jika Rassya mengetahui sesuatu tentang Laura. Namun Arif tidak memiliki bukti untuk mendesak Rassya memberitahukannya sesuatu tentang Laura.


*

Setelah selesai memakamkan jenazah Caca. Eka yang ditemani Cassandra dan Christian langsung pergi mengantarkannya Eka pulang kerumahnya.


Diperjalanan Cassandra merasa sangat cemburu pada Eka, sebab Eka selalu manja pada Christian.


"Kurang hajar banget ya, beraninya dia bermesraan dengan Christian yang jelas-jelas adalah ayah dari anak yang sedang aku kandung!" Gumam Cassandra kesal dalam hatinya.


Cassandra harus memikirkan cara untuk menyingkirkan Eka agar Christian bisa selalu bersamanya dan calon anak mereka.


"Apa aku harus meminta bantuan kak Stefan untuk menangani Eka seperti dia menangani Laura dan siddarth serta melenyapkan Arif musuh bebuyutannya hingga tewas!" Pikir Cassandra dalam hatinya sambil menatap sinis Eka dan Christian yang sedang bermesraan.


*

Dilampu merah, tanpa sengaja Cassandra melihat Arif sedang berjalan berdua dengan Rassya adikya Eka ditepi jalan.


Cassandra yang penasaran apakah benar yang dia lihat adalah Arif, dia meminta untuk diturunkan dari mobil dengan alasan dia ada keperluan mendadak.


Setelah turun dari mobil Christian, Cassandra langsung berlari mengejar Arif yang sudah tidak bersama Rassya lagi karena Rassya sudah naik taxi untuk pulang kerumahnya.


Arif merasa ada orang yang sedang mengikutinya, sesekali dia menoleh ke belakang dan untungnya Cassandra berhasil bersembunyi. Namun, bukan Arif namanya jika tidak bisa menangkap basah orang yang ingin berniat jahat padanya.


Akhirnya Cassandra ketahuan juga oleh Arif sedang mengikutinya. Cassandra kaget setengah mati melihat Arif.


"Cassandra, syukurlah kita bertemu disini! Apa Lo pikir gue tidak tahu kejahatan Stefan Abang lo yang telah menyekap gue dan hampir membuat gue mati!" Ucap Arif penuh amarah pada Cassandra.


Cassandra yang ketakutan pun langsung berlari meninggalkan Arif. Arif tidak tinggal diam, dia juga ikut berlari mengejar Cassandra. Karena ulah abangnya Cassandra dia jadi terpisah dari keluarganya selama berbulan-bulan.


"Cassandra tunggu!" Teriak Arif mengejar Cassandra.


Saking ketakutannya Cassandra dia hampir saja ditabrak oleh mobil Hans yang kebetulan sedang melintasi jalan tersebut.


"Aghh!" Gumam Hans mengerem mobil.


Baik Hans maupun Laura keluar dari mobil untuk melihat kondisi orang yang hampir mereka tabrak.


"Nah, kena juga kan.!" Ucap Arif sembari menunjuk Cassandra.


Laura sangat bahagia bisa bertemu Arif, tanpa berpikir panjang dia langsung berlari memeluk Arif.


Saat Arif sedang melepas rindunya dengan Laura, saat itulah, Cassandra mencari celah untuk kabur tapi sayangnya dia berhasil ditahan oleh Hans.


Arif merasa sangat heran kenapa Laura bisa bersama om-om berduaan, Hans akan menjelaskan semuanya di kantor polisi nanti setelah mereka membawa Cassandra ke kantor polisi.


"Sekarang kamu ikut om, om tahu kejahatan dia dan abangnya. Abangnya sekarang tengah menjadi buronan polisi!" Ajak Hans dengan tangannya masih memegang Cassandra.


"Apa? Kak Stefan jadi, buronan?" Tanya Cassandra kaget.


"Ya, sudah ayo Laura kita segera ke kantor polisi!" Ajak Arif.


Mereka pun langsung pergi ke kantor polisi untuk menyelesaikan masalah Cassandra dan Stefan.


*

Disebuah gubuk bambu di hutan, Stefan bersembunyi sembari merawat Wilona gadis yang dia temukan tergeletak berlumuran darah ditepi jalan.


Sudah dua hari Wilona tidak sadarkan diri, Stefan tidak bisa membawa Wilona ke rumah sakit karena fotonya sudah tersebar di seluruh Indonesia.


"Aghh, kenapa malah gue yang sengsara sekarang?" Gumam Stefan kesal.


"Harusnya Hans papa kandungnya Laura yang sengsara sama seperti Laura, siddarth dan Arif! Ini, kenapa malah gue yang sengsara!" Ucap Stefan kesal.


*

Setelah menjebloskan Cassandra ke dalam penjara, Hans mengajak Arif dan Laura untuk makan malam di sebuah restoran sembari menceritakan semuanya pada mereka.


Hans mengatakan bahwa dia adalah ayah kandung Laura, dengan memperlihatkan semua bukti termasuk rekaman cctv saat Fera menyuruh Ari membuang Laura saat masih bayi.


"Jadi, mama tiriku Fera yang telah membuang Laura saat dia masih bayi dan apa karena dia tahu jika Laura adalah anak om. Dia melarang keras hubungan Laura dengan siddarth adikku?" Tanya Arif pada Hans.


"Bisa jadi, Karena Fera melakukan itu, semua disuruh oleh adik saya Arnita dan sekarang dia sudah meninggal karena tanpa sengaja terjatuh dari kantor saya saat kami menghakimi dia tentang kejahatannya selama ini, pada saya dan Caca almarhumah ibu kamu, Laura." Jawab Hans tersenyum.


Laura pun bertanya kenapa dia bisa tahu jika dirinya sedang berada di tempat prostitusi. Hans menjawab jika dia mengetahui hal tersebut dari salah seorang pengunjung tempat tersebut yang merupakan anak buah Hans.


Hans kemudian bertanya pada Laura apa dirinya tidak dia apa-apakan oleh pria selama dirinya di tempat prostitusi tersebut dan Hans juga bertanya mengapa dirinya bisa terjebak di tempat prostitusi itu.


Laura terdiam mendengar pertanyaan Hans diselingi air mata yang akan jatuh dari matanya.


"BERSAMBUNG"





Penulis   :  Hazman Arif


(Novelis, Traveller dan Ilustrator)



Editor : Arnita Adam

Posting Komentar untuk "Tangisan Cinta Episode 24"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke email redaksi lenggokmedia@gmail.com dengan subjek sesuai nama rubrik atau Klik link https://wa.me/+6282388859812 untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.