Cerpen Fantasi, by Real Arisky

"Lari Rintangan"

By. Real Arisky

 Saat itu aku dan kedua saudaraku sedang asyik bermain hingga salah satu dari Kami berselisih pendapat, membuat kami adu bicara dan akhirnya kami memutuskan untuk mengadakan perlombaan yang dilakukan di dalam sebuah arena balapan berbahaya, saat itu aku dan kedua saudaraku memiliki kemampuan masing-masing, kakak ku memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dengan cepat, sedangkan aku memiliki dua buah alat yaitu sebuah tongkat sihir dan pena ajaib, namun adikku itu adalah orang yang memiliki alat aneh, yaitu sebuah pohon jambu air berukuran kecil namun membuat pemakan buahnya bisa memiliki kekuatan untuk beberapa detik, pohon itu mampu menumbuhkan buahnya dengan cepat tanpa tanah dan air.

 Singkat cerita kami telah siap di arena perlombaan, lomba yg kami adakan adalah lomba lari rintangan yang cukup berbahaya, keadaan sudah mulai tegang saat hitung mundur dimulai, dan saat hitungan ketiga, kami semua berlari, saat itu adikku memakan salah satu buah jambu nya, hingga seketika ia berlari super cepat, sementara kakak ku tiba-tiba melompat ke arah hutan dan berlari menerobos rerumputan, dan aku tanpa pikir panjang mengambil tongkat ajaib ku dan menaikinya hingga aku terbang melewati dua rintangan, pertama yang berisikan kumpulan anjing dan harimau, bahkan melewati adikku yang kehabisan power sementaranya.

 Saat aku melewati adikku dia tampak tak mau kalah, ia memakan jambu miliknya yg bewarna merah, hingga membuat nya berlari dengan 2 kali kecepatan kuda namun dengan efek energi penghempas yang menghempaskan saat melewatiku, karena hal itu aku terjatuh dari tongkatku, karena tak mau kalah, aku mengambil pena ajaibku dan menuliskan kata Garuda, dan jadilah seekor burung berukuran besar, yang mampu membawaku terbang.

 Saat aku terbang belum terlalu tinggi, tiba-tiba seorang yang dipenuhi semak belukar berlari mengejarku dan menangkap kaki Garuda yang kunaiki hingga membuat ku terjatuh untuk kedua kalinya, dan membuat pena ajaib ku terlontar masuk ke sebuah lava panas, hingga membuatnya berubah menjadi sebuah roket api yang mengarah padaku, tanpa pikir panjang aku dan kakakku berlari dengan kecepatan kami yg bertambah akibat kami terdesak.

 Saat itu aku teringat dengan tongkat ku, aku mengambilnya di punggung dan menyuruh kakakku memegang di sisi lainnya dan aku mengatakan 'terbang' sambil memegang ujung yg lainya, karena keberatan muatan, tongkat itu hanya terbang beberapa inci saja, namun itu membuat kami terhindar dari serangan pena ajaibku, dan di kejauhan terlihat adikku yang sedang berjalan santai, tampaknya ia menunggu kami, dan saat kami mendekati nya, kami mengatakan bahwa ada sebuah meteor yg mengejar kami, dan kami memerlukan jambu ajaibnya untuk berlari cepat dan menghindari serangan pena ajaibku.

 Adikku yang heran dengan perkataanku, lalu menjawab bahwa ada satu rintangan yg sangat mengerikan di depan, yaitu sebuah naga api yang harus di kalahkan, dia tak mampu mengalahkannya sendirian, karena hal itu kakakku menjawab kata-kata singkat yaitu "run rolling" karena kata-kata itu, kami langsung mengambil buah jambu milik adikku, dan segera berlari dari kejaran pena ajaib yang sudah sangat dekat dengan kami, hanya berjarak beberapa meter saja, setelah berlari dan melihat naga yang dibicarakan adikku, kami berlari menuju naga itu dan posisi kami masih dikejar pena ajaib yang bisa saja meledak jika menabrak kami, dengan kata run rolling yang kakak kami ucapkan membuat kami berlari mendekat ke naga tersebut dan rolling ke belakang hingga melompati pena ajaib itu lalu terjatuh ke sebuah parit yang cukup dalam, karena kami rolling cukup dekat dengan naga, membuat pena ajaib menabrak naga hingga membuat naga dan pena hancur meledak seperti sebuah bom atom.

 Dan itulah rintangan terakhir kami yg membuat kami semua seri dari perlombaan ini. Kami bersyukur kami masih selamat dan bisa berkumpul bersama lagi.

-tamat