Puisi Juang dan Ambigu
"Juang"
Karya :Thee Reeall Arisky
Jika aku berlari, aku terjatuh...
Tak perlu lagi ku gapai mimpi,
Tak perlu lagi ku berjuang,
Asa ku sudah hancur,
Hidupku penuh dengan derita,
Kuperjuangkan cita-cita..
Ku kejar mimpi-mimpi indah..
Namun apalah daya..
Aku bagai dedaun layu..
Yang akan gugur dimakan waktu..
Perjuangan ku sudah usai,
Hari indahku sudah selesai,
Selamat tinggal perjuangan,
Selamat tinggal kenangan.
"Ambigu"
Karya, Restu Saleha
Meski ku hadiahi gemintang,
Kau bahkan tak melirik langit malam.
Kau mencintai temaram yang kelam.
Meski kulantunkan kidung saat hujan,
Kau tetap teduh dibawah payung keheningan.
Kau mencintai sunyi yang menghanyutkan.
Kau risak kedamaian hati dengan rupa adiwarna.
Suryakanta tak berguna untuk keindahan wajahmu yang bak swastamita.
Sanubariku gundah gulana
Mencintaimu sesakit ini rasanya.
Aku wanodya hina yang memuja nayanika.
Taksa rasanya, seperti berkah yang membawa bencana.
Angan ku selesa bentala
1000 tahun cinta ranum kan kulalui jika bisa
Kubangun kokoh asmaraloka
Meski memilikimu adalah lengkara
Simfoni mengalun merdu
Seagung Nirmala rasaku
Nirwana dunia adalah mencintaimu
Meski neraka membentur jiwaku
Posting Komentar untuk "Puisi Juang dan Ambigu"
Silahkan tinggalkan komentar untuk respon atau pertanyaan, kami akan balas secepat mungkin.