Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Tangisan Cinta, episode 26

   

Episode 26

  Rassya kemudian teringat pada foto Laura yang berada diatas meja kamar Eka kakaknya oleh karena itu, dia bergegas pulang untuk bertanya pada Eka.


Setelah Rassya pergi datanglah Arif bersama Hans membawa polisi untuk menangkap Kevin atas tudahan penculikan anaknya Laura hingga menjadikan anaknya sebagai psk.


Kevin kaget serta tidak percaya jika Laura adalah anaknya Hans, serta Kevin berusaha mencari cara untuk kabur namun sayangnya polisi sudah lebih dulu menangkapnya.


"Om pergi duluan saja ke kantor polisi soalnya aku masih ada sedikit urusan lagi!" Ucap Arif pada Hans.


"Baiklah, om pergi dulu. Jaga dirimu baik-baik!" Ucap Hans tersenyum pada Arif.


***

Senja yang begitu indah di langit Eropa, Siddarth semakin tidak percaya bahwa besok dia akan menikah dengan Maira, wanita yang sama sekali tidak pernah dia cintai.


Siddarth masih saja berharap akan ada keajaiban cinta yang akan membuatnya kembali bersama dengan Laura.


"Duh, kenapa aku masih berharap jika aku akan bisa bersama lagi dengan Laura. Laura yang jelas-jelas sudah mengkhianati cinta kami!" Ucap Siddarth sembari menatap langit.


Ternyata Maira tanpa sengaja mendengar semua ucapan Siddarth yang mengatakan jika dirinya masih berharap jika dirinya bisa kembali bersama dengan Laura.


"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Besok adalah hari pernikahanku dengan Siddarth dan beberapa hari lagi lebaran. Apa mungkin aku harus membantu Siddarth untuk memperjuangkan cintanya? Tetapi bagaimana?" Tanya Maira pada dirinya sendiri dengan menatap Siddarth.


Maira tiba-tiba ingat jika Cruz sudah berada di Indonesia sekarang. Oleh karena itu, Maira berinisiatif untuk menyuruh Cruz untuk mencari keberadaan Laura dan membawanya kembali ke Italia untuk membatalkan pernikahan mereka.


"Ya, aku harus melakukannya! Sebab aku tahu betul bagaimana rasanya berpisah dari orang yang sangat kita cintai, apalagi sebenernya Laura tidak pernah mengkhianati cinta Siddarth. Hanya saja kedua orang tua Siddarth tidak pernah setuju pada hubungan mereka!" Ucap Maira tersenyum.


***

Setelah sekian lama mencari informasi mengenai keluarganya akhirnya dia berhasil mendapatkan nomor telepon papanya dari rekan bisnis papanya.


Tanpa membuang waktu Arif langsung mencari telepon umum untuk menghubungi papanya, akan tetapi sayangnya papa Arif tidak menjawab teleponnya.


"Duh, bagaimana ini? Aku harus memberitahukan semua kebenaran ini, pada papa bahwasanya Fera sudah membantu Arnita untuk membuang bayi Caca yang tak lain adalah Laura, gadis yang saling mencintai dengan Siddarth adiknya!" Gumam Arif berpikir.


Entah apa yang membuat Arif kepikiran untuk mengirimkan pesan berupa email pada Cruz adikya sebab dia masih ingat alamat email adik tirinya itu.


Arif berlari sekencang mungkin mencari warnet agar dia bisa segera mengirimkan email pada Cruz.


***

Sesampainya dirumah, Rassya langsung menemui Eka kakaknya untuk menanyakan mengapa ada foto Laura di kamarnya.


Eka mengatakan bahwa yang difoto itu, adalah anak dari Caca wanita yang dia tabrak beberapa hari lalu.


Eka kemudian melontarkan pertanyaan pada Rassya yaitu mengapa Rassya bertanya mengenai Laura gadis yang berada didalam foto itu.


Rassya hanya diam Sembari berpikir bahwa Arif pernah mengatakan jika calon istri adiknya bernama Laura dan foto Laura yang diperlihatkan Arif adalah Laura yang sama dengan wanita yang tidur bersamanya beberapa hari lalu di tempat prostitusi.


"Kak, aku harus pergi dulu!" Ucap Rassya yang kemudian berlari meninggalkan Eka.


"Rassya mau kemana kamu?" Teriak Eka


Eka ingin menemui Christian untuk mengembalikan cincin tunangan mereka serta mengungkapkan rasa kecewanya.


***

Untuk pertama kalinya Laura bertemu dengan keluarganya yang dia pikir jika dia tidak akan pernah memiliki keluarga.


Kedatangan Laura disambut dengan penuh kebahagiaan oleh Edo dan Franklin, Ramadhan tahun ini, adalah Ramadhan yang paling membahagiakan bagi Laura karena dia dipertemukan dengan keluarganya.


Meksipun hatinya masih sedih karena Siddarth akan tetapi dengan hadirnya keluarga yang hilang membuat kesedihan itu, agak berkurang.


"Eh, bukannya kita sudah pernah bertemu ya?" Tanya Laura tersenyum pada Franklin.


"Iya! Waktu itu, kita bertemu tidak sengaja saat kamu menangis dan ternyata kamu adalah keponakanku!" Jawab Franklin tersenyum pada Laura.


"Ya, sudah. Sekarang ayo kita masuk dan melaksanakan tarawih pertama kita  dengan Laura, bukankah selama Ramadhan ini, kita belum pernah tarawih bersama?" Ajak Hans tersenyum.


Mereka kemudian mengambil wudhu lalu melaksanakan sholat tarawih bersama-sama dengan penuh kebahagiaan.


"Ya Allah terimakasih engkau telah memberikan aku sebuah kebahagiaan yang sangat aku harapkan yaitu bisa memiliki keluarga. Meksipun banyak sekali tangisan yang aku lalui akan tetapi pada akhirnya cintalah yang mengakhirinya!" Syukur Laura tersenyum dalam doanya.


"Terimakasih ya Allah karena engkau telah mempertemukan aku kembali dengan anakku yang sudah lama hilang di bulan yang sangat suci ini!" Syukur Hans berdoa.


Setelah selesai sholat tiba-tiba saja bel rumah mereka berbunyi dan saat Laura membukakan pintu alangkah kagetnya Laura melihat Rassya.


"Laura sayang, siapa yang datang nak?" Tanya Hans pada Laura.


Laura hanya diam dengan matanya saling tatap-menatap dengan Rassya, Ternyata dugaan Rassya benar jika Laura yang dimaksud Arif adalah Laura yang sama dengan wanita yang telah tidur bersamanya.


"Kamu siapa? Apa yang sedang kamu cari disini?" Tanya Hans pada Rassya.


"Saya mencari Laura karena saya ingin bertanggungjawab atas kejadian yang terjadi beberapa malam yang lalu di tempat prostitusi Kevin!" Jawab Rassya tersenyum.


Hans kaget mendengar perkataan Rassya, Hans yang tidak terima pun langsung memukul Rassya karena telah berani beraninya menodai putrinya.


"Brengsek ternyata kamu yang sudah menodai anak saya!" Gumam Hans kesal.


"Maafkan saya om, saya benar-benar tidak sadar apa yang telah terjadi pada malam itu, tetapi saya kemari hanya ingin bertanggungjawab jika memang terjadi sesuatu pada malam itu!" Ucap Rassya


Hans berusaha mengendalikan amarahnya agar Laura tidak semakin tertekan dan Hans melirik ke arah Laura yang terlihat ketakutan.


Hans kemudian meyakinkan Laura bahwa tidak ada yang terjadi pada malam itu, Hans juga menambahkan bahwa besok dia akan melakukan tes keperawanan untuk membuktikan apakah terjadi sesuatu atau tidak dimalam itu.


"Ya, om saya setuju karena saya pun ragu mengenai apa yang sudah terjadi pada malam itu!" Timbal Rassya.


***

Christian tersenyum melihat Eka datang untuk menjenguknya, Christian kemudian memegang tangan Eka  meminta bantuan untuk membebaskan dirinya dengan jaminan.


Sayangnya Eka malah menghempaskan tangannya dengan air mata mengalir dari matanya.


"Aku kesini bukan untuk menjenguk kamu apalagi untuk membebaskan kamu! Aku kesini untuk mengembalikan cincin tunangan ini!, Aku sudah tahu semuanya tentang wanita yang bernama Cassandra yang kamu bilang padaku bahwa dia adalah Wilona adik kamu yang hilang, aku sudah tahu semuanya!" Jawab Eka menangis sambil membuka cincinnya lalu melemparkannya ke arah Christian.


"Tidak Eka! Eka tunggu! Eka dengarkan aku dulu!" Pinta Christian berteriak memanggil Eka.


Eka tidak menghiraukanny, dia tetap melangkahkan kakinya meninggalkan kantor polisi.


***

Keesokkan paginya Arif, Hans, Edo, Franklin dan Laura sudah memasuki rumah sakit tempat Laura akan melakukan tes keperawanan.


Hans meyakinkan putrinya bahwa semuanya akan baik-baik saja, semangat dari Hans yang membuat Laura yakin untuk melakukan tes tersebut.


Tak lama kemudian suster memanggil nama Laura untuk segera masuk kedalam ruangan untuk melakukan tes sedangkan yang lain menunggu Laura didepan ruangan tes.


***

Diluar rumah sakit tampaklah seorang pria bermasker yang menggunakan kacamata dan jaket sedang menggendong seorang gadis ke arah rumah sakit.


Ternyata pria itu, adalah Stefan. Saking paniknya dia karena melihat kondisi Wilona yang sudah mulai melemah, dia tidak sadar jika dirinya bertabrakan dengan Arif hingga membuat masker yang dia pakai terlepas dari wajahnya.


"Stefan!" Ucap Arif kaget melihat Stefan bersama Wilona.


Stefan sangat panik serta ketakutan melihat Arif oleh karena itu, dia meletakkan Wilona ke lantai lalu dia berlari pergi dari rumah sakit.


Arif tidak bisa mengejar Stefan sebab dia melihat kondisi Wilona sangat menghawatirkan oleh karena itu, Arif lebih mementingkan Wilona dengan membawanya ke ruang UGD.


***

Stefan yang masih ketakutan karena dia berpikir jika Arif masih mengejarnya langsung berlari menyebrang jalan hingga membuatnya tertabrak mobil saat dirinya akan melintas.


Kejadian Stefan tertabrak mobil tanpa sengaja terlihat oleh Eka dan Rassya yang baru saja datang di rumah sakit.


" BERSAMBUNG"




Posting Komentar untuk "Tangisan Cinta, episode 26"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke email redaksi lenggokmedia@gmail.com dengan subjek sesuai nama rubrik atau Klik link https://wa.me/+6282388859812 untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.