Cerbung "Perempuan Pengganti", episode 1
Dengan wajah bahagia Prilly berlari kerumahnya untuk memberitahukan kedua orangtuanya bahwa dirinya sudah diterima untuk bekerja disalah satu PT di Jakarta.
Namun sayangnya sesampainya dirumah, Prilly kaget melihat banyak orang berdatangan ke rumahnya.
Prilly bertanya kepada orang yang berada diluar rumahnya untuk bertanya kenapa orang ramai dirumahnya akan tetapi tidak ada satupun orang yang mau menjawab pertanyaannya itu.
Prilly kemudian masuk ke rumahnya, surat yang dia pegang langsung terlepas dari genggamannya saat dia melihat Ayahnya terbaring kaku dihadapannya.
Langkah kaki Prilly di iringi tangisan saat dia memeluk jenazah ayahnya untuk yang terakhir kalinya.
"Ibu, apa yang terjadi pada ayah? Haaa, kenapa ayah bisa seperti ini?" Tanya Prilly dengan penuh tangisan.
Nunu hanya terdiam menangis sembari memeluk Prilly.
Saat jenazah ayahnya akan dibawa ke pemakaman tiba-tiba saja datanglah Arif beserta anak buahnya datang kerumah Prilly untuk menagih janji Umar ayahnya Prilly yang berjanji jika dirinya tidak bisa melunasi hutang-hutangnya maka dia akan menikahkan Prilly dengan Arif yang mana Arif sudah memiliki seorang istri.
Prilly yang menangis langsung menampar Arif karena menurut Prilly dia datang saat suasana masih duka.
Arif yang kesal dengan tamparan Prilly pun memegang tangan Prilly dengan tatapan penuh kemarahan.
"Aku tidak tahu apapun mengenai suasana keluarga kalian akan tetapi yang aku tahu, Umar ayahmu sudah menjanjikan hal tersebut padaku! Jadi, sekarang kamu ikut denganku!" Bisik Arif pada Prilly yang menangis.
Nunu beserta keluarganya tidak bisa berbuat apapun karena mereka takut pada Arif, sehingga tidak ada satupun dari orang yang ada disana menghalangi Arif untuk membawa Prilly pergi termasuk Nunu.
"Lepaskan! Aku gak mau! Aku ingin mengantarkan ayah ke tempat peristirahatannya yang terakhir, lepaskan aku!" Berontak Prilly pada Arif.
Arif kemudian membiuskan obat pingsan pada Prilly sehingga membuat Prilly jatuh pingsan.
"Prilly!" Teriak Nunu menangis sembari terduduk ditanah menyaksikan Prilly pergi dibawa Arif.
Siddarth keponakannya membantunya untuk berdiri sambil mengatakan jika mereka harus memakamkan Umar terlebih dahulu baru setelah itu, mereka memikirkan cara bagaimana membawa Prilly kembali.
***
Setelah sadar Prilly tidak bisa berhenti menangis meski saat dirinya sedang dirias oleh tim make up artis suruhan Arif.
"Haa, ya tuhan! Kenapa nasibku bisa seperti ini, aku bahkan tidak bisa mengantarkan ayah ke tempat peristirahatannya yang terakhir dan sekarang aku harus dipaksa menikah dengan pria sejahat Arif!" Ucap prilly dalam hatinya dengan air mata terus mengalir dari matanya.
"Dulu, ayah pernah mengatakan jika saat aku menikah nanti, maka dia yang akan menjadi wali nikahku tetapi sekarang aku menikah meski nikah terpaksa disaat ayah tiada!" Ucap prilly dalam hatinya.
Tak lama kemudian datanglah Laura adiknya Arif yang sangat cantik dengan rambut ikal panjang dan bola mata biru menghampiri Prilly untuk membawanya ke tempat ijab Kabul.
Laura mengingatkan jika Prilly hanya dijadikan sebagai istri cadangan yang gunanya hanya melayani Arif serta memberikan keturunan pada Arif karena Wilona kakak iparnya tidak bisa memberikan Arif keturunan karena dia mengidap penyakit kanker rahim.
"Kakak mengertikan, aku tidak mau kakak jatuh cinta pada bang Arif apalagi sampai ingin merebutnya dari kak Wilona. Jujur ya, aku sangat tidak setuju dengan usulan kak Wilona Sebab bagiku ini, sangat gila! Satu lagi, tidak ada yang bisa menggantikan posisi kak Wilona dirumah ini!" Ucap Laura pada Prilly yang sedang menangis.
"Kamu tidak usah khawatir, Hmmmm. Aku sadar betul aku ini, siapa jadi, tanpa kamu jelaskan pun! Aku tahu apa yang harus aku lakukan dan yang tidak aku lakukan!" Ucap Prilly pada Laura.
Laura tersenyum mendengar perkataan Prilly lalu Laura menggandengnya untuk dibawa ke tempat ijab kabul akan berlangsung.
***
Sesampainya di tempat ijab kabul akan berlangsung. Prilly masih belum bisa berhenti menangis hingga pada akhirnya Wilona menghampirinya untuk mengatakan jika dia tidak usah menangis karena dia tidak akan di apa-apakan oleh mereka.
"Sudahlah sayang! Kamu tidak perlu menenangkan wanita ini, karena Laura sudah memberitahukannya tadi!" Ucap Arif tersenyum pada Wilona.
Wilona merasa sangat kasihan pada Prilly yang harus menjadi korban atas ketidaksempurnaannya.
Ijab kabul segera berlangsung dan Alhamdulillah Ijab kabul berjalan dengan lancar, kini Prilly sudah sah menjadi istri kedua Arif Dimata agama dan juga Dimata hukum.
Di iringi air mata, Prilly mencium tangan Arif untuk pertama kalinya begitupun Arif yang mencium kening Prilly.
Sejujurnya hati Wilona sangat hancur saat dirinya melihat suami yang sangat dia sayangi dan cintai. Mencium wanita lain selain dirinya apalagi didepan matanya sendiri.
Tetapi dia harus kuat sebab, semua ini, harus dia lakukan agar bisa memiliki seorang anak.
Setelah acara selesai, Laura pamit pada mamanya untuk pergi menemui Abhishek kekasihnya yang baru saja sampai di Indonesia.
"Baiklah sayang! Kamu hati-hati ya!" Ucap Dian tersenyum pada Laura.
Laura berlari keluar rumah sedangkan Dian langsung menghampiri Arif untuk segera pergi bulan madu ke villa mereka yang ada di puncak.
Wilona berusaha menahan tangis saat melihat suaminya pergi berduaan dengan wanita lain didepan matanya.
Arif yang akan melangkah ke dalam mobil langsung berbalik badan ke arah Wilona untuk memeluk serta menciumnya.
"Sayang! Kamu percaya padaku! Aku tidak akan mungkin berpaling pada Prilly karena kamu sangat tahu jika sayang serta cintaku hanya untukmu!" Ucap Arif tersenyum dalam pelukan Wilona.
"Iya, sayang! Aku tahu itu, makanya aku tidak bersedih!" Ucap Wilona tersenyum pada Arif.
Wilona memperlihatkan senyuman bahagianya pada Arif sehingga membuat Arif merasa tenang untuk pergi ke villa bersama Prilly.
Prilly yang melihat kemesraan Arif dan Wilona berpikir jika sebenarnya Arif adalah orang yang sangat baik akan tetapi dia tidak mau terlihat lemah dihadapan orang lain.
"Aku tahu, kalian saling mencintai dan aku juga tahu Wilona adalah orang yang sangat baik jadi, aku tidak akan pernah berniat untuk merebut Arif darinya!" Ucap Prilly dalam hatinya sambil melihat Arif dan Wilona.
Dian kemudian menyuruh Arif dan Prilly segera pergi karena hari sudah mulai gelap.
"Baiklah ma, aku pergi dulu!" Ucap Arif tersenyum pada mamanya.
"Ya, kamu hati-hati ya nak!" Balas Dian tersenyum pada Arif.
"Sayang! Aku pergi dulu, kamu jaga diri baik-baik!" Ucap Arif tersenyum pada Wilona.
Arif pun masuk kedalam mobil bersama Prilly dan mereka langsung berangkat ke puncak.
***
Wilona merasa kepalanya sangat pusing tetapi disaat dia akan beristirahat Dian menghalanginya karena dia harus menyetrika semua pakaian yang sudah kering.
"Tapi ma! Kepala aku sangat pusing, mama tenang saja ya! Setelah kepalaku agak mendingan nanti aku kerjakan!" Ucap Wilona yang terlihat sangat pucat pada Dian.
Dian tidak memperdulikan kondisi tubuh Wilona, dia tetap memaksanya untuk menyetrika.
Wilona terpaksa menyetrika dengan kepala pusing.
***
Arif dan Prilly yang baru saja sampai di villa langsung berisitirahat akan tetapi Prilly malah membentangkan selimut di lantai untuknya tidur.
"Kenapa kamu tidur dibawah bukankah aku menikahimu untuk memberikan aku keturunan?" Tanya Arif pada Prilly.
Prilly yang diam langsung naik ke atas tempat tidur yang mana Arif sudah berada di atas tempat tidur.
Setelah Prilly berada ditempat tidur, Arif mematikan lampu kamarnya.
***
Disaat Arif sedang bermesraan bersama Prilly, Wilona jatuh pingsan saat sedang menyetrika pakaian baru milik Dian hingga membuat pakaian Dian gosong.
"BERSAMBUNG"
Posting Komentar untuk "Cerbung "Perempuan Pengganti", episode 1"
Silahkan tinggalkan komentar untuk respon atau pertanyaan, kami akan balas secepat mungkin.