Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Puisi Jatuh Cinta Berkali-Kali pada Orang yang Sama

Puisi-Puisi Karya : Restu Salihah


"Sekali saja"

Tuhan, 

bisakah aku mencintai nya sekali saja?

Untuk mengagumi dan menyukai dia sewajarnya.

Untuk memandangnya dari sudut terbuka.

Untuk bercanda tawa dihadapannya.

Bisakah?

Berulang kali jatuh cinta pada orang yang sama, 

Adalah proses penyebaran luka yang terencana.

Memujanya tak tahu waktu dan suasana.

Menatapnya dari celah-celah tak kasat mata.

Jangankan tertawa, bicara pun aku tak berani bersuara.

.

.

Ia selalu hadir di sudut-sudut ruang yang kupandang.

Ia selalu mengisi lahan-lahan kosong yang kujadikan pengalihan.

.

.

Dan dia, selalu menjadi tombak alasan kenapa aku harus menghindar.

Dia hangat, tidak untuk ku.

Dia bersinar, bukan di gelap ku 

Sekali saja cukup, selalu menyukainya jadi agenda mengutip cercah-cercah luka.



"Elegi ku"

Unuturum elbet (harus melupakannya)

Turki punya berjuta lirik penyayat jiwa

Kuresapi dan senandungkan ditengah menyalanya senja.

Berbanding dengan rautku yang padam tak bernyawa.

Gulana hati menyusuri jenggala cinta

Dan tak kutemui selain dirimu saja

Kukila bernyanyi mengiringi jejak-jejak yang tak tahu dimana langkahnya

.

.

Unuturum elbet (aku harus melupakan nya)

Bagaimana bisa?

Sedangkan ia seseorang yang namanya selalu kulangitkan dengan bisikan do'a.

Yang saat suaranya menyapa telinga, bibir seketika membisu kehilangan kata.

Yang dari jauhpun kuperhatikan tiap langkahnya.

.

Bu sevgimi hak etmedin (kau tak berhak atas cintaku)

Tapi hati bahkan memberikan jiwa ini padamu.

Aku menjadi ranting yang terus tumbuh meski kau patah berkali-kali.

Sakitnya tak seberapa, tapi jiwa ku mati saat tahu kau tak mengharapkan nya.

Pandang yang menyapa, akan tertutup pada akhirnya.

Bibir yang selalu tertawa, akan redup pada masanya.

Elegi, jiwa dan hati dikalahkan ego diri.


"Tersungkur"

Terkadang kita perlu jatuh, untuk mengerti tiada guna mengaduh.

Terkadang kita harus tersungkur, untuk mengerti arti sebuah syukur.

Terkadang kita harus terbanting, untuk faham bahwa bangkit perlu seni melenting.

Tidak apa-apa untuk menangis,

Tidak apa-apa untuk merenung,

Kamu hanya perlu waktu, 

untuk kembali memperbarui mimpimu.

Kamu hanya perlu ruang, 

untuk kembali menyusun rencanamu.

Kamu hanya perlu temaram, untuk menyembunyikan auramu yang kelam.

Kehidupan tidak berhenti untuk mengasihani isakmu.

Kehidupan tidak berubah untuk mengerti keinginanmu.

Kamu, adalah peran utama dalam skenario hidupmu.

Kamu, adalah alur cerita tak terduga dalam setiap episode nya.

Kamu, adalah kamu.

Jangan merubah dirimu untuk 'kata mereka'. 

Ubah dirimu untuk membuktikan 'pada mereka.'

Posting Komentar untuk "Puisi Jatuh Cinta Berkali-Kali pada Orang yang Sama"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke email redaksi lenggokmedia@gmail.com dengan subjek sesuai nama rubrik atau Klik link https://wa.me/+6282388859812 untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.