Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Adab di Surau Suluk

 "Adab Lebih Tinggi Daripada Ilmu"

                        
(Foto : Poster  adab di surau Suluk Al-Muqorrobah)

   Baiklah teman pembaca setia Lenggokmedia.com, kali ini kita akan membahas tentang adab yang ada ketika berada di surau Suluk Al-Muqorrobah, di setiap surau Suluk di Rokan Hulu memiliki aturan dan adabnya masing-masing dan surau Suluk ini termasuk salahsatu surau Suluk dengan adab yang paling kuat.
     Adab yang memang sangat dijunjung tinggi dalam islam benar-benar mereka amalkan. Dari 11 point adab yang dituliskan, saya tertarik membahas mengenai point ke-6 dan 7, dengan kepala yang masih tertunduk pada Tongku (sebutan untuk jemaah Suluk yang sudah memiliki ilmu untuk menerima murid) saya berusaha bertanya dan membuat proses ini tidak seperti sedang mewawancara. Keterangannya sebagai berikut :

Point 6 : "Utamakan guru, baru saudara seiman"
Point 7 : "Jangan terdahulu bangkit, hingga guru berdiri"
    Artinya, dalam urusan apapun di dalam surau Suluk ini kita sebagai jemaah atau murid harus mendahulukan keperluan guru terlebih dahulu baru kemudian saudara seiman. Contohnya, ketika kita hendak mengambil sesuatu dan ada guru disitu, dahulukan dia. Jika dalam sebuah majlis ada guru ikut di dalamnya, selesai majlis kita tidak boleh bangkit dulu atau pergi, sebelum guru terlebih dahulu. Menurut keterangan Tongku, karna guru akan diam sejenak untuk beramal dalam hatinya, dia akan membaca amalannya terdahulu dan kita harus diam dan tidak boleh mengganggunya. Jika guru sendiri yang mempersilakan kita untuk bangkit, maka hal itu dibolehkan. "Indo lo mungkin duduok selelamonyo wak noh ngan Pak," artinya, "Tidak pula mungkin kita duduk selama-lamanya kan Pak?"  ucapku sambil menggaruk kepala.
    Menurutnya lagi adablah yang membuat cepatnya ilmu akan diterima oleh kita, terutama sekali adab kepada guru, jika ada yang bertanya kepadanya soal mengapa begitu sulit untuk menerima ilmu di surau Suluk ini. Coba periksalah lagi adab kita selama menuntut ilmu, apalagi kepada guru. 
   Kami mengakhiri pembicaraan dengan sebuah kesimpulan dalam hatiku. Bahwa, semua keterangan Tongku ini sama jua halnya dengan ilmu di jenjang pendidikan manapun, baik yang formal ataupun non formal. Ilmu apapun yang kita tuntut kita harus sabar dan ikhlas dalam menerima dan menjalani peraturan atau perintah guru kita. Walaupun saya tahu Tongku mengetahui apa yang sedang saya katakan dalam hati, dia hanya memandang dan tersenyum tapi saya tetap tak ingin menyatakannya langsung. (Tk)












   

Posting Komentar untuk "Adab di Surau Suluk"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke email redaksi lenggokmedia@gmail.com dengan subjek sesuai nama rubrik atau Klik link https://wa.me/+6282388859812 untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.