Nama di Ghana, Menjadi Dilema
Ketika Perihal Nama Jadi Dilema
Bagian 2
Nama dengan satu kata di dalam paspor menjadi masalah lagi ketika kepulanganku ke Indonesia. Di berbagai negara Asia Tenggara. Namaku yang hanya satu kata memang tidak pernah dipermasalahkan. Aku telah masuk negara Malaysia 9 kali, Singapura 5 kali, Vietnam 2 kali, Thailand, Kamboja, pegawai imigrasi tidak pernah mempermasalahkan namaku yang hanya satu kata itu.
(Gambar : Arnita Adam di tugu monumen pendiri negara Ghana Kwame Nkurumah - Ghana) |
Melewati imigrasi di Bandara internasional Katoka di kota Accra -Ghana, lagi-lagi aku di cegat perihal dilema sebuah nama.
“Kenapa nama kamu hanya Arnita?” tanya pegawai imigrasi berkulit hitam legam, matanya tajam memandang wajahku.
“Karena aku orang Indonesia” jawabku apa adanya.
“Seharusnya nama itu harus diikuti nama keluarga” balasnya
“Iya, itu karena anda orang Ghana, Ghana adalah salah satu dari koloni Inggris, jadi mau tidak mau harus mematuhi aturan Inggris yang mewajibkan tambahan nama keluarga. Sedangkan aku orang Indonesia, kami orang Indonesia meraih kemerdekaan dengan perjuangan kami sendiri, jadi kami merdeka dan bebas menentukan aturan apapun. Termasuk perihal nama, kami di Indonesia bebas mau punya nama satu kata” jawabku menjelaskan apa yang sedang aku pikirkan.
Mungkin karena geram dengan jawabanku barusan, akhirnya pengawai itu mengusirku.
“Sudah, sudah, go, go” katanya sambil menunjuk tangan kearah jalan keluar. Padahal aku masih ingin melanjutkan cerita tentang perjuangan pahlawan-pahlawan Indonesia saat mengusir penjajah.
Akhirnya aku melewati imigrasi dengan selamat. Sujud syukur padamu ya Allah SWT.
(Gambar : Tugu monumen presiden pertama Vietnam di Ho Chi Minh city – Vietnam) |
Penulis : Arnita Adam
(Novelis, Jurnalis dan Traveller)
Bagian 1 di Nama Membawa Dilema Keluar Negri
Posting Komentar untuk "Nama di Ghana, Menjadi Dilema"
Silahkan tinggalkan komentar untuk respon atau pertanyaan, kami akan balas secepat mungkin.