Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Puisi "Bengisnya Pasak Menggoda Roda"

Bengisnya Pasak Menggoda Roda

Sebuah layang tersangkut kelamnya dirgantara
Senyum bersembunyi dibalik getirnya adimarga
Roda tersandung tertahan kalutnya pasak
Terserempak kempis membenguk tak berkutik
Kawah aspal makin menggelitik
Melihat bayang berlutut di pinggir parit
Bukan manis atau asin
Tapi pahit memantra bengis
Lalu, bagaimana dia?
Akankah melukis warna atau mendesah menikmati peliknya bentala?
Entahlah, was-was pikir tak berkabar suka
Hanya satu berserapah, menatap rantau potret tak bersua

Pasuruan, 08 Mei 2021


Kontemplasi

Malam menjemput takdir
Bersama mozaik waktu
Ruh-ruh yang sudah berkarat
Berkelit dengan tumpukan akar-akar yang menjerit

Berdinding bunga kenanga berwarna pinky
Berguling-guling menatap sepi
Berteman lonjoran bantal dan guling
Bersimpul erat menghunus aksa

Brug, kerlap kerlip bintang berhamburan
Kejap mata memuram ranum
Bertandang deruman angin yang lirih
Sunyi, sepi, damai menghampiri

Di sini kehidupan terbelalak
Terlentang merekam ketukan langkah kaki di atas lantai yang mati
Yang terkadang keluar masuk tanpa permisi
Di sini jalinan doa mulai bersemedi
Lalu menata ruang puzzle untuk esok hari

Pasuruan, 20 April 2021



Kenangan di Sepertiga Januari

/1/
Kita adalah dua bola mata kelimpungan
Menengok ke kiri dan ke kanan
Meloncat-loncat tanpa tujuan
Mengugurkan sepi dalam kandungan

/2/
Katamu, aku bagian dari pelangi
Mewarna membentuk guratan diksi
Yang kemudian menjelma menjadi puisi
Pada asturo di lanskap mimpi

/3/
Marilah kita nikmati musim ini
Menenggelam masa lalu di ufuk puratan
Dengan secangkir madu merah di atas gelas melamin
Meneguknya perlahan-lahan

/4/
Kita akan sampai pada sebuah rotasi
Perputaran globe beralih hati
Yang tak henti mengguncang nadi
Dan segala kisah tersusun rapi

/5/
Sampai di penghujung Januari
Aksara menggema namamu
Di bawah kalender nanar
Aku mengumumkan namamu

Pasuruan, 20 Januari 2022

Biodata

Nur Indah Sutriyah, perempuan yang terlahir di kota Pasuruan pada tanggal 08 Nopember 1992.
Suka menulis puisi jika suasana hati lagi mendukung.
Saat ini, dia bergabung dengan Competer Indonesia di bawah mentor Muhammad Asqalani Eneste.
Baru-baru ini, karyanya dimuat di Dermaga Sastra dan Riau Sastra

Posting Komentar untuk "Puisi "Bengisnya Pasak Menggoda Roda""

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke dengan subjek sesuai nama rubrik ke https://wa.me/+6282388859812 klik untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.