Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Sajak Dikotil Oleh: Muhammad Asqalani eNeSTe


Foto koleksi pribadi

"Bagi saya menulis puisi adalah cara saya mengembalikan apa-apa yang hilang, merancang dunia yang saya inginkan, serta meletakkan pesan-pesan tersembunyi bagi orang-orang yang tidak malas membaca. Sebab itu, saya lebih memilih bahasa simbol, daripada terang benderang menyatakan maksud." (Muhammad Asqalani eNeSTe)


Sajak Dikotil
Oleh: Muhammad Asqalani eNeSTe

Tika
kuketuk jemari
saat kau hitung kata
di Cipang
di depan mikropon
lampu-lampu
kibaran sarung
dan upaya kita mengingatkan orang kampung
tentang apa yang tertinggal jangan dibiarkan tanggal
jemput
sebelum adat dijemput kemajuan yang berarti surut


Nita
kota-kota terbuat dari lampu togok
yang menyala di mata pesilat
lenggak lenggok
tetiba pikiran kita mengembara ke Amerika
polusi cahaya
dan kota-kota yang tumbuh bebas
sampai lidah kita kebas
angin malam mengibas
perpisahan kita lebih absur dari rusuk patah
sebuah pepatah

lihat, orang-orang membuat puisi dari tanah lihat, Isa terbayang-bayang di mata; seluruh bingung terbang.

Kubang Raya, 16 Januari 2022


Muhammad Asqalani eNeSTe. Kelahiran Huta Paringgonan, 25 Mei 1988. Alumnus Pendidikan Bahasa Inggris -  Universitas Islam Riau (UIR). Mengajar English Aquisition di TK Islam Annur Bastari, juga English Daily Conversation di Smart Fast Education. Adalah Duta Baca Riau 2018. Menulis sejak 2006. Ia belajar Bahasa Spanyol dan Esperanto secara otodidak. IG: @muhammadasqalanie. Twitter: @katadentoj Youtube: Dunia Asqa.

Tonton video Muhammad Asqalani eNeSTe baca puisi



Posting Komentar untuk "Sajak Dikotil Oleh: Muhammad Asqalani eNeSTe"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke email redaksi lenggokmedia@gmail.com dengan subjek sesuai nama rubrik atau Klik link https://wa.me/+6282388859812 untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.