Sajak-Sajak Merdu dari Restu Salihah

Cermin Asing, Gemericik Kaki Kuda
Penulis : Restu Salihah

Gambar by Restu Salihah

"Cermin Asing"

-antara aku dan ketidaktahuannya-

pada sesosok nyawa yang tidak ku kenali siapa, dari dan jenis makhluk apa, tapi namanya telah terukir dalam karya ku yang tak kan mati meski ia tak bernyawa lagi.

Sosok debu yang melekat pada rongga angan dengan enggan disingkir dan hilangkan.

Betapa sulit menghadirkan sosokmu dalam ilusi dini hari? 

Hingga kunang berlari pergi rendah diri, tak sebanding dengan aura pekat meski tak berdiri di sini.

Memenuhi ruang gema yang tak mengakhiri bunyi, nafasmu mengalir menjadi irama sunyi.

Goresan indah mengabadikan sabdamu dalam lembar kisahku.

Mengisi bagian-bagian hampa, memenuhinya dengan bayang yang tak nyata.

Pantaskah?

"Gemericik Kaki Kuda"

Apa yang terlintas jika awan menyapa mentari yang menjadikannya hujan?

Apa yang terlintas jika api menyapa kayu yang menjadikannya abu?

Apa yang terlintas jika tinta menyapa buku yang menjadikannya rindu?

Rindu-rindu yang membelenggu,

Menyajikan sajak-sajak yang merdu.

Bait-bait kalimat yang disusun merata,

Berbaris lurus menjadi prajurit cinta.

Hitam yang mewarnai lembar-lembar cerita,

Tinta tak berbohong perihal rasa.

Wujudnya Tak kasat mata,

Tapi tak segan menenggelamkan akal para pemiliknya.

Struktur nya tak terasa,

Tapi tak takut mengikat banyak jiwa.

Bagaimana cinta bisa semanis ini?

Tapi kejamnya membunuh banyak hati.

Hilangnya masih misteri,

Hadirnya membangun Jenggala mimpi.

Bayang-bayang rindu yang menghantui,

Mempercepat detak jantung bagai kuda yang berlari.

Tak tak tak

Tak tak tak