Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Tangisan Cinta 2, episode 2

 

"Baiklah, sekarang tidak apa-apa kalau aku tidur sendiri akan tetapi kedepannya kita lihat! Apakah aku masih akan tidur sendiri apa tidak!" Gumam Sandrina dalam hatinya sambil tersenyum jahat.

***

Pagi yang cerah, secerah hati Siddarth yang baru saja bangun tidur dan melihat meja makan sudah dipenuhi banyak makanan.

"Laura sayang! Laura!" Teriak Siddarth tersenyum.

Laura berlari menghampiri suaminya itu, untuk bertanya kenapa dia berteriak memanggilnya disaat dirinya sedang mempersiapkan air panas untuk Siddarth mandi.

Siddarth menyuruh istrinya duduk Untuk sarapan pagi bersamanya karena dia sudah capek-capek mempersiapkan begitu banyak makanan untuknya.

"Sayang, bukan aku yang memasak semua ini, akan tetapi Sandrina yang sudah mempersiapkan semuanya untuk kita!" Jawab Laura tersenyum dengan polosnya.

Siddarth langsung melirik ke arah Sandrina yang tengah tersenyum menggoda Siddarth.

Siddarth tidak mau memakan masakan Sandrina oleh karena itu, dia mengajak Laura untuk sarapan pagi diluar dengan alasan dia sudah memasan makanan disebuah resto semalam.

"Lo, kalau kalian sarapan diluar. Maka semua makanan ini, akan terbuang sia-sia dong!" Ucap Sandrina dengan wajah melasnya.

"Sayang, kita undur saja pesanan kamu untuk makan siang! Kita harus hargai kebaikan serta susahnya Sandrina memasak semua makanan ini!" Ucap Laura tersenyum sembari bersandar di bahu Siddarth.

Sandrina tersenyum licik ke arah Siddarth yang tengah menatap geram ke arahnya.

Siddarth terpaksa memakan masakan Sandrina dan itu, semua karena Laura. Bukan karena dia ingin balikan lagi dengan Sandrina.

***

Laura yang baru saja selesai mandi tiba-tiba saja termenung ditaman karena dia sangat merindukan mami nya yang belum datang untuk menjenguknya.

Romeo yang melihatnya langsung berusaha menghibur anaknya dengan mengajaknya ke Playground akan tetapi Laura tidak mau.

"Daddy, aku tidak menginginkan untuk bermain Playground karena yang aku inginkan hanya mami bukan yang lain!" Jawab Laura sedih.

Romeo memeluk Laura dengan air mata yang mulai berjatuhan melihat penderitaan anaknya.

"Maafkan Daddy sayang, Daddy harus memisahkan kamu dari mami kamu! Karena Daddy tidak mau kelak kamu menjadi seperti mami kamu! Daddy maunya kamu seperti Laura oleh sebab itu, Daddy memberikan kamu nama sama dengan Laura! Wanita yang sangat Daddy cintai!" Ucap Romeo dalam hatinya sambil memeluk Laura.

***

Kungstrad garden, Laura dan Siddarth tengah bersantai menikmati indahnya Senja yang tengah turun salju dengan penuh kebahagiaan serta kasih sayang.

"Sayang, kamu tahu apa yang sangat ingin aku miliki saat ini?" Tanya Laura tersenyum sembari bersandar di dada bidang Siddarth dan menatap Siddarth.

"Apa sayang? Katakan padaku!" Ucap Siddarth tersenyum sembari membelai rambut panjang Laura.

"Keinginan aku adalah aku ingin memiliki anak darimu! Kalau bisa secepatnya!" Jawab Laura tersenyum.

Siddarth tersenyum mendengar jawaban istrinya, ternyata tak hanya Laura yang menginginkan anak, dia pun sama ingin segera memiliki anak dari wanita yang sangat dia cintai.

Terlihatlah dari kejauhan Sandrina tengah menguping pembicaraan Laura dan Siddarth yang menginginkan untuk segera memiliki anak.

"Jika mereka ingin memiliki anak maka aku akan membuat mereka tidak akan pernah bisa untuk memiliki anak!" Ucap Sandrina tersenyum jahat sembari menatap Laura dan Siddarth.

***

Malamnya, Sandrina mencari semua informasi mengenai Laura di internet, akhirnya pencarian Sandrina membuahkan hasil. Dia menemukan informasi bahwa Laura adalah putri Hans Wijaya yang merupakan pengusaha sukses di Indonesia, serta dia juga menemukan foto Laura bersama Romeo mantan suaminya di salah satu unggahan Laura di sosial media.

Sandrina Sangat kaget melihat foto Laura bersama Romeo yang terlihat sangat dekat Antara satu dan lainnya.

"Hmm, apa jangan-jangan Laura memiliki hubungan di masa lalu dengan Romeo!" Tanya Sandrina berpikir.

"Ah, aku baru sadar! Apa mungkin Romeo memberikan nama anak kami Laura karena sebenarnya Romeo belum bisa move on dari Laura! Jika benar ini, akan menjadi sesuatu yang sangat menarik!" Ucap Sandrina dalam hatinya sambil tersenyum jahat.

***

Seperti biasanya Siddarth selalu mandi sebelum tidur sedangkan Laura selalu menghapus riasan di wajahnya sebelum tidur.

Siddarth yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung menghampiri istrinya untuk memeluknya serta memuji kecantikan sang istri yang terlihat lebih cantik jika tidak memakai riasan.

"Hmm, sayang! Kamu bisa banget sih! Membuat istrinya nge fly!" Ucap Laura tersenyum sembari memegang tangan Siddarth yang melingkar di tubuhnya.

"Ya, aku serius sayang! Aku sangat beruntung memiliki istri secantik dan sebaik kamu, aku sangat mencintaimu!" Balas Siddarth tersenyum.

Laura pun beranjak dari tempat duduknya lalu menyuruh Siddarth untuk memakai pakaiannya karena cuaca sangat dingin akan tetapi Siddarth menolaknya.

Malah Siddarth berbisik pada Laura jika dia sengaja belum memakai pakaian karena dia ingin mewujudkan keinginan mereka yaitu memiliki anak.

Laura tersenyum mendengar perkataan suaminya sambil mematikan lampu kamar mereka.

***

Paginya di rumah Romeo, dia di bikin panik bukan main karena putrinya tidak ada di kamarnya dan setelah dia cari disudut rumah ternyata Laura sedang berada di taman bersama Sandrina.

Romeo menyuruh Laura untuk masuk kerumah karena dia harus segera mandi dan makan bersama pengasuhnya.

Awalnya Laura menolak perintah Romeo akan tetapi Sandrina membujuknya dengan mengatakan jika dia akan menunggunya sampai selesai mandi dan makan di taman.

"Baiklah, kalau begitu Laura mandi sama makan dulu ya mami Daddy!" Ucap Laura tersenyum lalu berlari masuk rumah.

Setelah Laura pergi, Romeo menarik tangan Sandrina untuk mengajaknya berbicara di mobil.

***

Di mobil, Romeo bertanya kenapa dia datang kerumahnya pagi-pagi buta seperti saat sekarang ini.

Sandrina menjawab jika fotonya bersama Laura lah yang membuatnya nekad datang kesitu pada pagi buta.

Romeo yang kaget bertanya dari mana dia mendapatkan foto itu, serta dari mana dia tahu mengenai Laura.

"Kamu tidak perlu tahu dari mana aku mengetahui segalanya karena yang perlu kamu tahu sekarang adalah aku tinggal bersama Laura beserta suaminya Siddarth!" Jawab Sandrina tersenyum jahat.

"Apa? Laura ada di Stockholm?" Tanya Romeo kaget.

"Ya! Aku juga tahu kalau sebenarnya kamu masih mencintai Laura bahkan kamu sampai memberikan nama anak kita Laura, agar kamu terus Ingat padanya kan?" Ucap Sandrina tersenyum.

Romeo semakin kesal pada ucapan Sandrina oleh karena itu, dia menyeret Sandrina keluar dari mobilnya dan menyuruhnya untuk segera pergi dari rumahnya.

Romeo juga menambahkan jika dirinya tidak perlu lagi datang kerumahnya apalagi untuk menemui anak mereka Laura.

"Kamu tenang saja, aku juga tidak sudi untuk menginjakkan kaki dirumah kamu lagi karena aku sudah menemukan Siddarth yang jauh lebih segalanya dari kamu dan asal kamu tahu! Aku akan menghancurkan hubungan Laura dan Siddarth, serta membuat Laura menangis dan patah hati!" Ucap Sandrina tersenyum.


Romeo tidak bisa mengendalikan dirinya lagi, dia sudah sangat emosi mendengar ucapan Sandrina. Romeo tidak segan-segan mendorong Sandrina keluar rumahnya hingga membuatnya terjatuh ke jalanan.

Romeo Dengan cepat mengunci gerbang rumahnya agar dia tidak semakin emosi pada Sandrina.

"Bagaimana caranya agar aku bisa membantu Laura agar dia tidak merasakan sakit hati serta tangisan lagi?" Tanya Romeo pada dirinya sendiri sembari berpikir.

***

Laura yang sedang mengumpulkan pakaian kotornya dan Siddarth tiba-tiba saja melihat bekas lipstik di salah satu singlet Siddarth.

"Bekas lipstik siapa ini? Perasaan aku tidak pernah memakai lipstik yang warnanya mencolok seperti ini!" Tanya Laura pada dirinya sendiri.

"Apa jangan-jangan ini, bekas lipstik Sandrina karena dia dan Siddarth pernah memiliki hubungan di masa lalu?" Tanya Laura pada dirinya sendiri.

"Gak, aku gak boleh suudzon pada suamiku sendiri! Mungkin aku lupa kalau aku pernah memakai lipstik seperti ini, karena hanya aku yang berhak untuk mencium suamiku disudut mana pun pada tubuhnya! Ya, itu, bekas lipstik ku!" Ucap Laura yang berusaha meyakinkan dirinya bahwa itu, adalah bekas lipstiknya.


"BERSAMBUNG"

Posting Komentar untuk "Tangisan Cinta 2, episode 2"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke email redaksi lenggokmedia@gmail.com dengan subjek sesuai nama rubrik atau Klik link https://wa.me/+6282388859812 untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.