Puisi untuk Dik
Puisi untuk Dik
Oleh : SeNduri Mawar
Tak sanggup untuk tersenyum kembali
Senyum tawa dengan jingga dan senja
Apakah engkau akara ku?
Yang selalu hadir dalam tidur pulas ku
Yang selalu hadir sebagai keresahan renjana bertemu
Dik,,
Masihkah engkau mengingat pertemuan kita
Pertemuan dengan selembar kertas yang terhempas
Dengan senyuman indah paras
Sampai hati kita mulai ada rasa dengan jelas
Engkau utarakan suka namun meninggalkan luka
Dimana terletak lisan setiamu , Dik?
Sampai rasa ini menahan lelah perjalanan
Menyusuri kota, sambil menunggu dedaunan luruh
Sejak matahari terbit hingga terbenam dan kembali terbit lagi
Tenggelam, terbit, lagi dan lagi.
Puisi ini sebagai ungkapan rasa
Yang saat ini sudah menjadi luka
Sebuah cerita perjalanan hati ini dik
Ini hanya mimpi semu
Tidak tau waktu kapan lagi kita bertemu
Jati diri Tanah lahir
Oleh : SeNduri Mawar
Disini …
Kota kelahiran
Dari keluarga kampung luar
berjalan hidup di bumi lancang kuning
dengan adat melayu nan hakiki
yang tak terkikis oleh budi pekerti
juga lapang dada luas hati
bahasa sebagai pengikatnya
dengan satu kata beribu makna
yang meriuhkan hati dan rasa
islami jadi tiangnya
serta adat jadi pagarnya
dan ilmu jadi tujuannya
Dan akhirnya ingin ku jelajahi Riuh Riau
Budaya
Sastra,
Sejarah,
Bahasa dengan keragaman
Syair
Pantun
Puisi
Gurindam
Hikayat
Dan mantra
Tirta amarta
Karya : SeNduri Mawar
Mengalirlah…
Mengapa ?
Dan Ada apa ?
Suara hatiku bertanya !
Dimana ?!
Kapan ?!
Dan Berapa banyak orang yang harus menjatuhkanku ?!
Sampai kapan Tutur kata yang telah menyakitkan hati ku ?
Terpukul
Trauma
Amarah
Menangis
Duka
Dan bahkan sudah terhambat air kehidupan ini untuk mengalir
Ingatlah ada airmata yang memang tak bisa dibendung agar tak menetes
Hanya rintihan hujan yang menjadi tirta amartaku
Posting Komentar untuk "Puisi untuk Dik"
Silahkan tinggalkan komentar untuk respon atau pertanyaan, kami akan balas secepat mungkin.