Kecerdasan Buatan atau AI Mengancam Sebagian Besar Pekerjaan di Masa Depan

Kecerdasan Buatan atau AI Mengancam Sebagian Besar Pekerjaan di Masa Depan

Opini

Kita tahu kalau sekarang sudah banyak sekali AI yang sangat membantu bahkan bisa membuat sesuatu dalam sekejab. Kita khawatir jika suatu saat AI bisa menggantikan manusia dan banyak orang yang kehilangan pekerjaannya karena AI. Banyak untungnya juga menggunakan AI selain penggunaanya yang mudah dan tidak memungut biaya sepeserpun. Itulah penyebab dari AI yang bisa menggantikan pekerjaan pekerjaan di masa depan. Banyak pekerjaan yang mulai di gantikan oleh AI seperti penjaga pintu tol, kasir, dan bahkan office boy juga tergantikan oleh robot.

Jika seperti ini terus dunia akan di kuasai oleh AI dan ekonomi di dunia tidak seimbang ada yang miskin karena tidak dapat pekerjaan dan ada juga yang kaya karena mengurangi karyawan dan di gantikan oleh AI/ robot. Maka dari itu kita harus mengetahui bagaimana agar mengurangi hal tersebut seperti itu agar tidak bisa selalu mengandalkan AI/robot, karena AI dan robot pun bisa salah dan kita tinggal terima jadi tanpa mengecek hal tersebut benar apa salah, itu menyebabkan malas dan selalu mengandalkan AI.

Efek dari kita yang selalu tergantungan dengan AI pun banyak sekali seperti malas, kehilangan kemampuan dasar, berpikir kritis, pemecah masalah, dan kreatifitas. Jika kita tidak tergantung pada AI kita bisa mengembangkan kemampuan kemampuan tersebut. Kecerdasan buatan telah membawa dampak besar pada kehidupan kita. Pentingnya bagi Masyarakat dan pembuat kebijakan untuk memahami dan menghadapi bahaya AI untuk menciptakan dunia yang aman.

Kesimpulannya, AI memang bisa mengancam beberapa jenis pekerjaan, tetapi juga membuka peluang bagi sektor-sektor lain. Untuk menghadapi perubahan ini, penting bagi individu dan masyarakat untuk terus belajar, beradaptasi, dan mengembangkan keterampilan baru yang relevan dengan era teknologi.

 

Penulis :

Sultan Ibrahim Niko

202410370110455

Teknik Informatika J

Universitas Muhammadiyah Malang