Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Gas Subsidi Mahal, Beban Hidup Bertambah

Gas Subsidi Mahal, Beban Hidup Bertambah

Kenaikan harga gas subsidi belakangan ini menambah berat beban hidup masyarakat kecil. Gas elpiji 3 kilogram, yang seharusnya menjadi bantuan untuk meringankan kebutuhan sehari-hari, kini justru menjadi sumber kekhawatiran baru. Kenaikan harga ini terasa langsung dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi keluarga miskin, pedagang kecil, dan para pelaku usaha mikro.

Kebutuhan akan gas sangat vital. Tanpa gas, aktivitas memasak di rumah terganggu. Bagi pedagang kecil seperti penjual gorengan, bakso, atau makanan rumahan, gas adalah kebutuhan utama untuk menjalankan usahanya. Ketika harga gas melonjak, biaya operasional otomatis naik. Akibatnya, banyak yang terpaksa menaikkan harga jual, mengurangi ukuran produk, atau bahkan menutup usaha karena tidak mampu menanggung kenaikan tersebut.

Alasan pemerintah menaikkan harga gas subsidi biasanya karena ingin mengurangi beban anggaran negara dan menyalurkan subsidi agar lebih tepat sasaran. Namun, dalam praktiknya, banyak rakyat kecil yang benar-benar berhak menerima subsidi justru menjadi korban. Distribusi gas bersubsidi yang tidak merata, penimbunan oleh oknum tidak bertanggung jawab, serta lemahnya pengawasan, membuat tujuan mulia subsidi sering kali tidak tercapai.

Kenaikan harga gas subsidi ini juga berdampak pada sektor lain. Harga makanan di pasar naik, biaya hidup semakin tinggi, dan daya beli masyarakat terus menurun. Lingkaran masalah ini membuat rakyat kecil semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Pemerintah perlu lebih serius mengatasi persoalan ini. Subsidi harus diberikan kepada yang benar-benar berhak melalui sistem distribusi yang adil dan transparan. Selain itu, perlu ada pengawasan ketat di tingkat bawah agar gas subsidi tidak disalahgunakan. Dalam situasi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, kebijakan menaikkan harga gas bersubsidi justru memperlebar jurang ketidakadilan sosial.

Gas subsidi seharusnya menjadi jaring pengaman bagi rakyat kecil, bukan menjadi beban tambahan. Pemerintah harus mendengar suara masyarakat, dan memastikan bahwa kebijakan yang dibuat berpihak kepada mereka yang paling membutuhkan.


Nama: Indri Serliana

NIM: 202328006

Jurusan: Tadris Bahasa Indonesia

Posting Komentar untuk "Gas Subsidi Mahal, Beban Hidup Bertambah"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke dengan subjek sesuai nama rubrik ke https://wa.me/+6282388859812 klik untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.