Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Puisi Pendek Tentang Alam_Alam yang Terluka



Alam yang Terluka

Oleh: Erlindawati


Hutan yang hijau membentang seperti permadani yang memukau

Pohon-pohon menjulang tinggi

Berdiri gagah dan kokoh

Tempat berlindung penghuninya

Burung-burung bernyanyi dengan merdu

Kupu-kupu meliuk-liuk  dengan indah

Hewan-hewan berlari dengan riang

Mentaripun tersenyum melihat alam yang damai

Engkaulah paru-paru dunia

Dengan ikhlas engkau berikan kami udara, untuk bernafas segar

Seperti jantung yang berdetak, memberikan kehidupan 

Hutan yang permai, kini telah terluka

Wajahnya pucat, kehilangan warna

Hutan yang dulu hijau, kini menjadi abu

Daun-daun jatuh tak berdaya

Pohon-pohon bergelimpangan seperti tulang belulang yang kering

Hutan sunyi tak berpenghuni

Mereka berlari tak tentu arah

Hutan yang hijau, kini hilang di telan keserakahan 

Tangan-tangan manusia serakah, telah membunuh alamku yang indah

Bumipun menangis kehilangannya

                           Ujung Batu, 12 Mei 2025


Ungkapan "alam yang terluka" adalah metafora yang menggambarkan kondisi lingkungan atau alam yang mengalami kerusakan akibat ulah manusia. Istilah ini sering digunakan dalam konteks kerusakan lingkungan, seperti:

  • Penebangan hutan secara liar (illegal logging)

  • Pencemaran udara, air, dan tanah

  • Perubahan iklim akibat emisi gas rumah kaca

  • Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan

  • Kepunahan flora dan fauna

"Terluka" di sini bukan dalam arti harfiah, melainkan kerusakan atau penderitaan yang dialami alam akibat perbuatan manusia. Misalnya, sungai yang dulu bersih kini tercemar limbah pabrik, atau hutan yang gundul akibat pembalakan liar—semuanya dianggap sebagai "luka" pada alam.

Ungkapan ini biasanya digunakan dalam karya sastra, pidato, kampanye lingkungan, atau puisi untuk menyentuh emosi pembaca/pendengar, mengingatkan bahwa manusia memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan merawat bumi.

Dapatkan Versi Bahasa Sunda di Sajak Bahasa Sunda



Posting Komentar untuk "Puisi Pendek Tentang Alam_Alam yang Terluka"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke dengan subjek sesuai nama rubrik ke https://wa.me/+6282388859812 klik untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.