Pengaruh Festival Beautiful Malino terhadap Lingkungan Sosial dan Transformasi Sosial
Pengaruh Festival Beautiful Malino terhadap Lingkungan Sosial dan Transformasi Sosial di Kelurahan Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa
Nama : Hasmal
NIM : 50300123016
Pendahuluan
Festival Beautiful Malino merupakan program tahunan yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Gowa untuk mempromosikan potensi pariwisata alam dan budaya di kawasan dataran tinggi Malino. Sejak diselenggarakan pertama kali pada tahun 2017, festival ini telah menjadi salah satu magnet wisata yang tidak hanya berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan, tetapi juga membawa perubahan signifikan terhadap lingkungan sosial dan dinamika masyarakat lokal, khususnya di Kelurahan Malino, Kecamatan Tinggimoncong.
Perubahan pada Lingkungan Sosial
1. Meningkatnya Interaksi Sosial
Festival ini menjadi ajang berkumpulnya warga lokal, wisatawan domestik maupun mancanegara, serta pelaku usaha. Hal ini menciptakan ruang pertemuan yang memperkuat kohesi sosial, membuka jejaring baru, dan menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas lokal.
2. Revitalisasi Ruang Publik
Penyelenggaraan festival mendorong perbaikan infrastruktur dan penataan ruang-ruang publik seperti taman kota, jalan, dan fasilitas umum lainnya. Ruang-ruang ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat festival, tetapi juga menjadi titik interaksi warga dalam kehidupan sehari-hari.
3. Peningkatan Keterlibatan Komunitas Lokal
Berbagai kelompok masyarakat, termasuk pemuda dan perempuan, terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga pasca-festival. Mereka aktif dalam pertunjukan seni, bazar UMKM, serta kegiatan kebersihan lingkungan, yang turut meningkatkan rasa memiliki terhadap wilayahnya.
4. Dampak Budaya Luar
Masuknya wisatawan membawa pengaruh budaya luar yang memengaruhi gaya hidup dan pola pikir sebagian warga, terutama generasi muda. Ini menciptakan tantangan baru dalam menjaga nilai-nilai dan kearifan lokal.
Transformasi Sosial yang Terjadi
1. Perubahan Pola Mata Pencaharian
Warga yang sebelumnya menggantungkan hidup dari sektor pertanian mulai beralih atau menambah sumber penghasilan dari sektor pariwisata. Banyak yang membuka penginapan (homestay), usaha kuliner, jasa transportasi lokal, dan cenderamata.
2. Penguatan Identitas Sosial
Dengan meningkatnya perhatian terhadap budaya dan tradisi lokal, festival ini menjadi sarana pelestarian warisan budaya, seperti tari-tarian tradisional, kuliner khas, dan kerajinan tangan. Hal ini memperkuat jati diri masyarakat Malino sebagai bagian dari budaya Gowa.
3. Peningkatan Partisipasi Warga dalam Pembangunan
Antusiasme terhadap festival berbanding lurus dengan meningkatnya kesadaran warga untuk terlibat aktif dalam pembangunan daerah. Warga mulai berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan, diskusi publik, dan program pemerintah lainnya yang berkaitan dengan pariwisata dan pelestarian lingkungan.
4. Terbukanya Akses Informasi dan Teknologi
Kegiatan festival yang sering diekspos melalui media sosial dan digital mendorong warga, terutama generasi muda, untuk lebih melek teknologi. Mereka memanfaatkan platform digital untuk promosi usaha, dokumentasi budaya, dan membangun citra positif daerahnya.
Tantangan dan Catatan Kritis
-Dulu ke malino bawa selimut sekarang kita ke malino membawa kipas.
Kesimpulan
Festival Beautiful Malino telah menjadi motor penggerak perubahan sosial dan pembangunan berbasis masyarakat di Kelurahan Malino. Ia mampu menghidupkan ruang sosial, memperkuat identitas budaya, serta mendorong transformasi ekonomi lokal. Namun, agar perubahan ini berkelanjutan, dibutuhkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menjaga keseimbangan antara kemajuan pariwisata dan pelestarian nilai-nilai sosial dan lingkungan.
Posting Komentar untuk "Pengaruh Festival Beautiful Malino terhadap Lingkungan Sosial dan Transformasi Sosial"
Silahkan tinggalkan komentar untuk respon atau pertanyaan, kami akan balas secepat mungkin.