Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pengunaan yang Keliru: Aplikasi MiChat dan Warganet Flores

Pengunaan yang Keliru: Aplikasi MiChat dan Warganet Flores

Dewasa ini, internet berkembang dengan sangat signifikan. Pelbagai informasi didapatkan baik melalui website maupun media sosial. Umumnya informasi yang paling mudah dijangkau adalah yang ada di media sosial. Media sosial merupakan salah satu prototipe dari internet. Ia bersifat saling berelasi dengan sesama secara online, menyajikan pelbagai konten mulai dari gambar, video, hingga pesan teks. Media sosial memudahkan manusia supaya saling berinteraksi satu sama lain, memperbanyak kenalan serta bebas mengekspresikan diri.  Di sini media sosial bukan hanya berperan sebagai media komunikasi melainkan juga sebagai media hiburan. Salah satu media sosial yang ramai digunakan kalangan dewasa ini adalah MiChat.

MiChat merupakan aplikasi perpesanan asal Singapura. Aplikasi ini sangat mudah dijangkau oleh berbagai kalangan dikarenakan mudah diinstal dan aman menjaga privasi. Awalnya MiChat digunakan untuk mencari kenalan atau teman di dekat kita. MiChat sama halnya dengan Instagram, X, whatsApp dan Facebook yang tujuan utamanya mencari informasi atau berkomunikasi. Akan tetapi seiring berjalannya waktu penggunaan MiChat berbanding terbalik, bukannya mencari teman dekat melainkan mencari pelanggan atau pekerja seks komersial terdekat. Poin ini bermaksud bahwa sebagian warga net menjadikan MiChat sebagai tempat prostitusi online. Terbaru, Kepolisian Sektor (Polsek) Cilincing, Jakarta Utara, menangkap  10 pelaku prostitusi online yang menggunakan aplikasi MiChat (Tempo, 9 April 2023).

Warganet yang menggunakan aplikasi MiChat secara keliru berkembang pesat di pelbagai wilayah atau kota. Salah satu diantaranya ialah wilayah Flores. Hal ini dibenarkan ketika penulis menilik ke realita dan mendapatkan informasi dari pelbagai warganet. Salah satu warga net mengatakan hanya sedikit warga Flores yang mengenal aplikasi ini. Umumnya hanya dikenal oleh sebagian kaum muda. “Para pekerja seks komersial (PSK) bermayoritas dari luar pulau Flores. Dari Jakarta, Surabaya, Malang, dan Bandung. Adapun PSK lokal yang bekerja dari Manggarai dan Ende misalnya. Sebagian dari mereka tinggal di penginapan, hotel atau kos-kosan” (CJ, wawancara, 2025).

Mengapa MiChat Dijadikan Sebagai Tempat Prostitusi Online?

Hemat saya PSK menjadikan MiChat sebagai prostitusi online dikarenakan oleh beberapa hal, diantaranya pertama mudah mendapatkan pelanggan. Dalam aplikasi ini pengguna menemukan pengguna lain dengan melihat lokasi terdekat atau sering disebut nearby. Pelanggan dan PSK bisa mengetahui jarak. Di sini PSK cukup mengaktifkan akun MiChat mereka selama 24 jam. PSK sudah pasti mendapatkan pelanggan yang berawal dari chatingan dengan cara menanyakan lokasi, harga, dan wajah sang PSK. Sementara PSK-nya merespon pesan dengan mendaftar pelbagai cara BO (booking out). Kedua, identitas terjaga. Menjelaskan bahwa jati diri sebagai hostes atau PSK tidak dikenal oleh banyak orang. Dikarenakan sebagian PSK tidak menggunakan foto asli sebagai profil serta memiliki fitur privasi diri yang aman. Sehingga yang tahu mereka PSK hanyalah pelanggan.

Ketiga, memudahkan PSK dalam bernegosiasi. Poin ini mendeskripsikan cara PSK menawarkan dan bernegosiasi dengan pelanggan melalui online. Mereka tidak membutuhkan waktu dan tenaga dalam bernegosiasi. Cukup mengetik jasa yang pas, kalau tidak sesuai diabaikan. Keempat, tidak mengeluarkan biaya. Poin terakhir ini bermaksud PSK hanya tunggu di lokasi dan menunggu pelanggan datang.  Mereka tidak membayar uang transportasi. PSK hanya menyiapkan dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada pelanggan.

Solusi yang Ditawarkan

Masalah ini memunculkan kekhawatiran pada diri penulis, dikarenakan pulau Flores dilabelkan sebagai pulau yang selalu mengedepankan nilai moral atau toleransi. Akan sangat berpengaruh, baik bagi orang tua, anak-anak muda maupun lembaga-lembaga pemerintahan jika prostitusi online dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu penulis menawarkan solusi dengan tujuan meminimalisir prostitusi online via MiChat di wilayah Flores; pertama, peran keluarga. Keluarga yang bijaksana pasti mengharapkan anaknya mendapatkan pekerjaan yang halal. Maka dari itu, peran orang tua ialah mencari tahu secara spesifik pekerjaan yang dikerjakan oleh anaknya. Menemui dia, dan mengetahui latar belakang tempat kerja misalnya.

Kedua, pemerintah. Mereka inilah yang berperan begitu vital. Pemerintah mesti mencari tahu, apa dasar prostitusi online terus merebak atau bereksis di bumi Flores? Hemat saya sebaiknya setiap migran mesti diketahui identitas lebih ketat lagi (status, pekerjaan, dan tujuan). Pemerintah mesti menemukan jalur-jalur transportasi yang ilegal, dan mereka juga mencari tahu tempat kerja yang mereka (migran) kerjakan. Bahkan pemerintah mengadakan pengecekan yang ketat di setiap kos, hotel atau penginapan-penginapan lainnya. Di sini pemerintah mesti bijaksana. Tidak menerima sogokan dari pihak hotel atau penyelundup lainnya.  Ketiga, lembaga pendidikan. Poin ketiga berperan penting dikarenakan mampu memberikan dan menyebarluaskan pelbagai informasi atau pengetahuan kepada semua pendidik mengenai aplikasi MiChat. Para pendidik mengajarkan cara menggunakan MiChat yang benar, dan pengaruhnya. Lembaga pendidikan juga bisa mengadakan sosialisasi baik di lingkungan sekolah maupun di tengah masyarakat.

Penutup

Hemat penulis ini adalah problem yang serius. Kekeliruan ini dapat memudar nilai-nilai kekeluargaan dan nilai moral terhadap masyarakat Flores pada umumnya. Yang mana masyarakat di wilayah ini terkenal dengan kebaikan, kesetiaan, dan kesadaran moral yang tinggi. Jangan sampai kehadiran aplikasi MiChat menjadi perusak tatanan sosial dan budaya yang bereksis selama ini. Oleh karena itu sangat perlu kesadaran dan kerjasama semua masyarakat dengan tujuan membubarkan atau melenyapkan para pekerja seks komersial dari bumi Flores.

Penulis : Dino Kese, mahasiswa program studi ilmu Filsafat di Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero-Maumere. Dalam hidup, banyak waktu dihabiskan untuk menemukan dan mengunjungi pemandangan indah di pulau Flores. Saat ini, sedang menjalani formasi di Nita-Maumere sebagai calon imam Scalabrinian.




1 komentar untuk "Pengunaan yang Keliru: Aplikasi MiChat dan Warganet Flores"

  1. Luar biasa.
    Tetap semangatt untuk mengolah Imajinasi yang fakta menjadi sebuah tulisan.

    BalasHapus
Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke dengan subjek sesuai nama rubrik ke https://wa.me/+6282388859812 klik untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.