Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

PPK Ormawa: Desa Serang Menyemai Mandiri, Memanen Harapan

PPK Ormawa: Desa Serang Menyemai Mandiri, Memanen Harapan 
Oleh : Siti Rohhana

Desa Serang di dataran tinggi yang sejuk, selama ini dikenal dengan stroberinya yang manis. Namun kini, ada cerita baru yang tumbuh dari tanah subur. Melalui Program Pengabdian Masyarakat PPK Ormawa, mahasiswa hadir bukan sekadar tamu, melainkan sahabat yang berjalan bersama masyaraka. Menghadirkan semangat, mengajarkan kemandirian, dan menanam harapan untuk masa depan desa.

Langkah pertama dimulai dari tanah. Petani kerap bergantung pada pupuk kimia, yang mahal sekaligus mengikis kesuburan lahan. Mahasiswa bersama warga kemudian membangun rumah kompos, melatih masyarakat membuat pupuk organik sendiri. Dari sampah organik yang biasanya terbuang, lahirlah pupuk yang menyehatkan tanah. Biaya berkurang, kualitas tanah terjaga, dan lingkungan tetap lestari. Inilah praktik nyata yang sejalan dengan SDGs poin 12 tentang produksi berkelanjutan dan SDGs poin 15 tentang menjaga ekosistem daratan.

Tak berhenti di ladang, semangat juga tumbuh di dapur. Ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) diberdayakan untuk mengolah stroberi menjadi aneka produk: selai yang legit, pie yang gurih, hingga minuman segar khas Desa Serang. Produk olahan ini bukan hanya menambah nilai jual, tapi juga menumbuhkan rasa percaya diri bahwa perempuan desa mampu menjadi tulang punggung ekonomi. SDGs poin 5 tentang kesetaraan gender dan poin 8 tentang pekerjaan layak terasa hidup di tangan para ibu yang kini piawai berkreasi.

Anak muda desa pun tidak dibiarkan hanya menjadi penonton. Dibentuklah sanggar tani, sebuah ruang belajar sekaligus ruang berkumpul. Di sini mereka berbagi pengetahuan, mendiskusikan inovasi, dan merencanakan strategi pertanian masa depan. Sanggar ini bagaikan sekolah tanpa dinding, yang menanamkan cinta pada tanah sendiri dan memastikan ada penerus yang siap menjaga desa.

Lebih dari itu, hasil olahan stroberi dan produk desa lainnya kini merambah pasar digital. Mahasiswa mengajarkan cara memasarkan lewat platform daring, membuka jendela yang lebih luas agar produk lokal bisa dikenal hingga luar daerah. Di sinilah SDGs poin 17 tentang kemitraan terasa nyata: kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat membuka jalan menuju kesejahteraan bersama.

Pemberdayaan, Ia adalah tangan yang bukan sekadar memberi, melainkan menggenggam erat hingga seseorang berani melangkah sendiri, membawa masa depan yang ia pilih sendiri.

Pemberdayaan adalah seni menyalakan api dalam jiwa, api yang tidak membakar, tetapi menghangatkan; api yang tidak padam meski badai mencoba memadamkannya.

Apa yang dilakukan PPK Ormawa di Desa Serang menunjukkan satu hal penting: pembangunan sejati dimulai dari desa, dari orang-orang yang hidup di dalamnya, dengan dukungan generasi muda yang membawa ilmu dan energi baru. Desa bukan lagi objek pembangunan, melainkan subjek yang berdaya, yang mampu berdiri mandiri dan melangkah pasti.

 


Posting Komentar untuk "PPK Ormawa: Desa Serang Menyemai Mandiri, Memanen Harapan "

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke dengan subjek sesuai nama rubrik ke https://wa.me/+6282388859812 klik untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.