Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Demokrasi di Tempat Kerja dan Kompensasi Layak Jadi Kunci Loyalitas Karyawan Coffe Shop Pangkalpinang

Demokrasi di Tempat Kerja dan Kompensasi Layak Jadi Kunci Loyalitas Karyawan Coffe Shop Pangkalpinang
Dunia industri kopi di Kota Pangkalpinang terus berkembang pesat. Hal ini didukung oleh data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Pangkalpinang (2024) yang menunjukkan bahwa sektor penyediaan makanan dan minuman tumbuh sebesar 8% dan kontribusi 14,2% terhadap PDRB sektor jasa.

Meski demikian, tingkat turnover karyawan di sektor ini masih tinggi, yakni mencapai 29%, yang Sebagian besar disebabkan oleh ketidakpuasan kerja dan sistem penghargaan yang belum merata. Masalah ini mendorong berbagai pihak manajemen coffe shop untuk beradaptasi dan berinovasi. Kini, banyak coffe shop mulai menerapkan pendekatan manajemen modern yang lebih terbuka dan partisipatif, sebuah langkah baru yang terbukti meningkatkan kepuasan serta loyalitas barista. 

Riset yang dilakukan oleh tim mahasiswa Universitas Bangka Belitung menunjukkan bahwa demokrasi di tempat kerja dan kompensasi yang layak memiliki pengaruh kuat terhadap tingkat retensi karyawan di sektor kopi lokal. Penelitian berjudul “Pengaruh Workplace Democracy dan Compensation terhadap Employee Retention dengan Job Satisfaction sebagai Variabel Intervening pada Karyawan Coffe Shop di Kota Pangkalpinang” ini mengungkapkan hubungan erat antar pelibatan karyawan, kepuasan kerja, dan keputusan mereka untuk tetap bertahan.

Dari hasil survei terhadap 50 karyawan coffe shop di wilayah Pangkalpinang, ditemukan bahwa lebih dari 75% responden merasa lebih betah ketika pendapat mereka didengar dan dihargai, sedangkan 82% menilai kompensasi yang sesuai dengan kinerja membuat mereka lebih loyal terhadap perusahaan.

“Karyawan yang diberi ruang untuk berpendapat dan berkontribusi merasa lebih dihargai. Mereka tidak hanya bekerja karena kewajiban, tapi karena merasa menjadi bagian penting dari pertumbuhan usaha,” ujar salah satu peneliti dalam tim riset tersebut.

Pendekatan ini diterapkan dengan berbagai cara. Di beberapa coffe shop lokal, barista kini dilibatkan dalam diskusi internal, seperti ide promosi, pengembangan menu baru, hingga evaluasi layanan pelanggan. Sistem kerja yang lebih terbuka ini menciptkan hubungan tim yang kuat dan suasana kerja yang lebih positif.

Selain faktor partisipasi, kompensasi yang adil dan transparan juga berperan penting. Banyak pelaku usaha mulai memberikan bonus berdasarkan pencapaian penjualan, tunjangan kesejahteraan, hingga kesempatan pelatihan barista professional.

Dengan sistem seperti ini, karyawan tidak hanya memperoleh penghasilan, tetapi juga kesempatan berkembang dalam karier. 
Hasil penelitian tersebut juga menegaskan bahwa kepuasan kerja menjadi jembatan utama antara demokrasi tempat kerja dan loyalitas karyawan. 

Karyawan yang merasa puas terhadap sistem kerja dan penghargaan yang diterima cenderung memiliki komitmen jangka panjang terhadap tempat mereka bekerja. 
Melalui pendekatan yang lebih manusiawi dan kolaboratif, industri kopi di Pangkalpinang kini mulai membangun wajah baru dalam dunia kerja.

Demokrasi di tempat kerja dan kompensasi yang adil bukan lagi sekedar konsep ideal, tetapi telah menjadi strategi nyata untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif, harmonis, dan berkelanjutan. 

Informasi Penulis
Nama : Suci Wulandari
Prodi : Manajemen
Kampus : Universitas Bangka Belitung

Posting Komentar untuk "Demokrasi di Tempat Kerja dan Kompensasi Layak Jadi Kunci Loyalitas Karyawan Coffe Shop Pangkalpinang"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke dengan subjek sesuai nama rubrik ke https://wa.me/+6282388859812 klik untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.