Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Menulis dan Berbalas Pantun Semarakkan HUT PGRI Kecamatan Rambah Samo

Lomba Menulis dan Berbalas Pantun Semarakkan HUT PGRI Kecamatan Rambah Samo 

Lenggok media. Com, 22 /11.  Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan tampak di lingkungan SMP Negeri 2 Rambah Samo ketika para guru dari berbagai sekolah di Kecamatan Rambah Samo berkumpul untuk mengikuti rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (HUT PGRI). Salah satu kegiatan yang paling menyita perhatian dibidang sastra dan budaya adalah Lomba Berbalas Pantun, sebuah tradisi sastra Melayu yang kaya nilai budaya dan menjadi bagian penting dari identitas masyarakat Rokan Hulu.

(Gambar : Peserta dan juri pada lomba berbalas pantun HUT PGRI Rambah Samo) 

Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dengan penampilan para kontingen Ranting serta yel-yel masing-masing ranting.  Selanjutnya, Ketua PGRI Kecamatan Rambah Samo Bapak Nasri Nur memberikan sambutan resmi. Dalam amanatnya, beliau menegaskan bahwa HUT PGRI bukan sekadar perayaan, tetapi momentum mempererat solidaritas antar-guru dalam meningkatkan mutu pendidikan.

(Gambar : Suasana Pembukaan HUT PGRI Rambah Samo) 

Erlindawati selaku panitia menyampaikan “Lomba berbalas pantun dipilih sebagai kegiatan, karena pantun merupakan warisan budaya Melayu, mampu mengasah kecerdasan berbahasa, menumbuhkan kreativitas, serta memperkuat rasa kebersamaan antar pendidik” Tegasnya

(Gambar : Peserta Lomba Berbalas Pantun) 

Lomba berbalas pantun diikuti oleh perwakilan guru dari berbagai satuan pendidikan, baik dari tingkat TK, SD maupun SMP yang ada di lingkungan Kecamatan Rambah Samo. Para peserta tampil rapi, bersemangat, dan menyiapkan pantun terbaik mereka untuk ditampilkan di hadapan dewan juri serta penonton.

(Gambar : Peserta Lomba Berbalas Pantun)

Pantun yang ditulis  mengusung  tema  “Jasamu Guru, Tuah Ilmu Penjaga Diri” menjadikan guru sebagai pendidik bersemangat dalam menulis pantun yang penuh makna membuat suasana lomba menjadi hidup. Para penonton, yang terdiri atas guru dan siswa, tampak terhibur dan berkali-kali memberikan tepuk tangan meriah setiap kali peserta melontarkan pantun yang kreatif.  Dewan juri menilai penampilan peserta berdasarkan empat aspek utama  Ketepatan rima, bait, dan diksi pantun, Kreativitas dan kesesuaian tema,  Keindahan penyampaian serta kelancaran alur pantun, Ekspresi dan penguasaan panggung.

Proses penilaian berjalan objektif dan transparan.  Juri juga memberikan komentar positif mengenai kemampuan guru-guru di Kecamatan Rambah Samo dalam mengembangkan pantun yang sarat nilai budaya.

(Gambar : Suasana HUT PGRI Rambah Samo) 

Kepala SMP Negeri 2 Rambah Samo  Bapak Kasben menyampaikan rasa bahagia dan bangga karena sekolah dapat menjadi tuan rumah kegiatan sebesar ini. Beliau menegaskan pentingnya ruang silaturahmi antarguru dalam membangun atmosfer pendidikan yang sehat dan harmonis. Ia juga berharap kegiatan serupa akan terus dilaksanakan pada tahun-tahun mendatang.

Rina, S. Pd merupakan peserta dari SMKN 1 Rambah Samo mengatakan ‘Lomba menulis dan berbalas pantun ini sangat menarik karena bisa membangun kreativitas serta melestarikan warisan budaya dan juga sebagai ajang kreasi dan ekspresi dari guru sehingga yang punya potensi bisa menyalurkan bakatnya. Harapan ke depannya semoga lomba ini bisa dipertahankan dan diperbanyak lagi event nya” Tutur beliau

(Gambar : Suasana HUT PGRI Rambah Samo) 

Senada dengan Rina,  Enda Royani,S.Pd. dari SD Negeri 013 Rambah Samo menyampaikan “Lombanya seru, walau cuma 3 Ranting yang berpartisipasi, semua peserta semangat betul menampilkan pantun nya,  para jurinya keren, dapat banyak ilmu tentang menulis pantun. Terima kasih para dewan juri yang baik” ucapnya sambil berpantun. 

Wisata Religi ke Rokan Hulu
Jangan lupa lihat merpati
Semoga dilain waktu kita bertemu
Menuntut ilmu dari para juri

Hal serupa juga disampaikan oleh Pebi Muscahyadi dari SMPN Satu Atap Rambah Samo. “Mengikuti lomba berbalas pantun ini, menambah pengalaman saya dalam bidang bahasa dan sastra. Ternyata setelah mengikuti lomba ini banyak sekali kekurangan yang ada dalam diri saya. Untuk membuat sebuah pantun butuh literasi yang mumpuni karena setiap sampiran yang kita buat harus mengandung makna bukan hanya enak didengar dan enak dibaca. Harapan saya lomba berbalas pantun dalam rangka memeriahkan HGN ini jangan terputus hanya sampai di sini saja, saya berharap ada kelanjutan nya seperti misalnya workshop atau pelatihan bahasa dan sastra sehingga bisa menumbuhkan semangat para guru untuk menulis” Ucapnya

(Gambar : Suasana HUT PGRI Rambah Samo) 

Kegiatan lomba berbalas pantun ditutup dengan memberikan motivasi bagi para peserta lomba . Kemeriahan semakin terasa ketika juri  memberikan ucapan selamat kepada para peserta yang telah berpartisipasi dalam lomba serta dilanjutkan dengan berfoto bersama.

Seluruh rangkaian acara HUT PGRI Kecamatan Rambah Samo berjalan tertib, lancar, dan penuh kekeluargaan. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah memperkokoh persaudaraan dan mempertegas peran guru sebagai penggerak budaya dan pendidikan.


Penulis : Arnita Adam (Novelis, Jurnalis dan Traveller) 

Editor : Nuratika





Posting Komentar untuk "Menulis dan Berbalas Pantun Semarakkan HUT PGRI Kecamatan Rambah Samo"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke dengan subjek sesuai nama rubrik ke https://wa.me/+6282388859812 klik untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.