Hubungan Timbal Balik Manusia dan Lingkungan dalam Perspektif Keruangan
Hubungan
Timbal Balik Manusia dan Lingkungan dalam Perspektif Keruangan
Oleh : Aiga Nazlah Rusdiva
Hubungan manusia dan lingkungan dari sudut
pandang ruang Interaksi antara manusia dan lingkungan tampak jelas jika kita
melihatnya dari sudut pandang ruang. Pandangan ini membantu kita menyadari
bahwa setiap lokasi memiliki kondisi alam, potensi, dan tantangan yang berbeda.
Cara hidup, cara bekerja, dan keputusan yang diambil oleh manusia selalu
dipengaruhi oleh ruang tempat mereka berada.
Pertama lingkungan memengaruhi aktivitas yang
dilakukan manusia. Mereka yang tinggal di daerah pegunungan umumnya bertani
sayur atau berkebun karena tanah yang subur dan udara yang sejuk. Di sisi lain,
masyarakat yang tinggal di tepi pantai lebih banyak berprofesi sebagai nelayan
karena kedekatan dengan laut. Dari sini kita dapat melihat bahwa lokasi dan
keadaan alam berperan dalam menentukan pilihan hidup manusia.
Kedua manusia juga melakukan perubahan pada
lingkungan sesuai dengan kebutuhannya. Sawah dibangun di dataran yang rendah,
hutan dibuka untuk permukiman, dan sungai dibendung untuk keperluan irigasi
atau pembangkit listrik. Semua ini menunjukkan bahwa manusia tidak hanya
menerima keadaan ruang, tetapi juga aktif mengubahnya.
Ketiga modifikasi lingkungan oleh manusia
seringkali menyebabkan efek yang berkelanjutan. Misalnya, pembangunan kota yang
padat mengakibatkan penurunan lahan hijau. Hal ini berdampak pada peningkatan
suhu dan meningkatkan risiko terjadinya banjir. Ini mencerminkan adanya
hubungan dua arah, di mana tindakan manusia kembali mempengaruhi kenyamanan
dalam hidup mereka sendiri.
Keempat sudut pandang ruang membantu kita
mengenali pola distribusi masalah lingkungan. Polusi udara banyak terjadi di
kota-kota besar, sedangkan kerusakan hutan lebih sering ditemukan di daerah
yang membuka lahan. Dengan mengamati lokasi masalah, solusi dapat disesuaikan
dengan karakteristik wilayah tersebut.
Kelima interaksi antara manusia dan
lingkungan juga dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Penggunaan transportasi
modern memungkinkan orang tinggal jauh dari tempat kerja. Inovasi dalam
pertanian memungkinkan lahan yang kering tetap dapat menghasilkan. Ruang terasa
lebih dekat, tetapi dampak terhadap lingkungan juga semakin meluas.
Keenam kesadaran manusia mengenai ruang
sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan lingkungan. Jika manusia mengenali
batasan kemampuan lingkungan di suatu area, mereka cenderung lebih berhati-hati
dalam memanfaatkannya. Pengelolaan limbah, air, dan lahan yang efektif muncul
dari pemahaman ini. Akhirnya, interaksi antara manusia dan lingkungan dari
sudut pandang ruang menunjukkan bahwa setiap tindakan selalu terkait dengan
lokasi. Manusia dan lingkungan tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling
memengaruhi, saling membentuk, dan menentukan kualitas hidup di suatu ruang.
Informasi Penulis :
Nama : Aiga Nazlah Rusdiva
Prodi :Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial
Kampus :UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Posting Komentar untuk "Hubungan Timbal Balik Manusia dan Lingkungan dalam Perspektif Keruangan"
Silahkan tinggalkan komentar untuk respon atau pertanyaan, kami akan balas secepat mungkin.