Implementasi Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dalam Pemenuhan Kebutuhan Jangka Pendek Masyarakat di Desa Bungaejaya Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa
Implementasi Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dalam Pemenuhan Kebutuhan Jangka Pendek Masyarakat di Desa Bungaejaya Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa
M. Ishaq Saputra
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Indonesia
A B S T R A K
Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) bertujuan untuk membantu masyarakat kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan kesejahteraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Program BLT di Desa Bungaejaya serta dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi BLT di Desa Bungaejaya telah berjalan sesuai prosedur dan memberikan manfaat bagi masyarakat, meskipun masih terdapat kendala dalam pendataan dan ketepatan waktu penyaluran. Diperlukan peningkatan koordinasi dan pemutakhiran data agar pelaksanaan BLT lebih efektif.
A B S T R A C T
The Direct Cash Assistance Program (Bantuan Langsung Tunai/BLT) aims to support low-income communities in meeting basic needs and improving social welfare. This study aims to examine the implementation of the BLT program in Bungaejaya Village and its impact on community welfare. The research employed a descriptive qualitative method using observation, interviews, and documentation techniques. The results indicate that the implementation of the BLT program in Bungaejaya Village has generally been carried out in accordance with established procedures and has provided benefits to the community. However, several obstacles remain, particularly related to data accuracy and the timeliness of distribution. Therefore, improved coordination and regular data updates are needed to enhance the effectiveness of the BLT program.
1. PENDAHULUAN
Kesejahteraan masyarakat merupakan indikator utama keberhasilan pembangunan sosial dan ekonomi suatu negara, terutama di wilayah pedesaan yang rentan terhadap ketidakpastian ekonomi dan keterbatasan akses terhadap sumber daya. Masalah kemiskinan dan rendahnya kesejahteraan di desadesa Indonesia masih menjadi isu penting, sehingga pemerataan pembangunan dan kebijakan sosial dirancang untuk menjawab ketimpangan ini melalui berbagai instrumen kebijakan bantuan langsung tunai yang diarahkan kepada kelompok miskin dan rentan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kebijakan cash transfer memiliki peran signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan melalui dukungan konsumsi dasar dan stabilisasi pendapatan rumah tangga. BAPPENAS Journal
Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) merupakan salah satu bentuk kebijakan perlindungan sosial yang dirancang oleh pemerintah Indonesia dengan tujuan utama meringankan beban ekonomi kelompok miskin yang menghadapi keterbatasan pendapatan dan daya beli. BLT yang bersumber dari Dana Desa merupakan mekanisme transfer tunai langsung kepada penerima manfaat tanpa syarat pemakaian tertentu, sehingga memungkinkan fleksibilitas penggunaan sesuai kebutuhan rumah tangga. Studistudi tentang BLT menunjukkan bahwa program ini memainkan peran penting dalam mencapai tujuan kesejahteraan di berbagai konteks desa. Ejurnal
Pendekatan kebijakan cash transfer seperti BLT didasarkan pada prinsip stimulus ekonomi dan perlindungan sosial, dengan harapan dapat meningkatkan konsumsi rumah tangga miskin, memperkuat kapasitas ekonomi keluarga, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam aktivitas ekonomi lokal. Hasil penelitian empiris di berbagai desa menunjukkan bahwa BLT dapat meningkatkan konsumsi barang kebutuhan pokok serta akses terhadap layanan dasar yang berkontribusi terhadap indikator kesejahteraan seperti kesehatan dan pendidikan. JEAR Indonesia
Literatur empiris yang ada menekankan bahwa efektivitas BLT tidak hanya diukur dari besaran dana yang diterima oleh rumah tangga, tetapi juga dari konteks implementasi program di tingkat desa, termasuk ketepatan sasaran, keterlibatan masyarakat, dan transparansi proses penyaluran. Penelitian di beberapa wilayah menunjukkan bahwa kendala dalam pendataan penerima dan administrasi dapat memengaruhi dampak BLT terhadap kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Mahesa Institute
Dalam konteks perencanaan sosial di Indonesia, semakin banyak kajian yang menilai BLT sebagai strategi mitigasi ekonomi, terutama dalam situasi krisis seperti pandemi COVID19, di mana pemerintah memperluas cakupan bantuan tunai untuk menghadapi tekanan ekonomi yang dialami oleh masyarakat miskin dan rentan. Evaluasi ini menunjukkan bahwa transfer tunai mampu memberikan dukungan konsumsi di masa krisis dan membantu mencegah penurunan drastis kesejahteraan rumah tangga. SMERU Research Institute
Fokus penelitian terhadap BLT di tingkat desa sering kali melihat variasi hasil berdasarkan karakteristik lokal dan implementasi kebijakan di lapangan, seperti keterlibatan aparat desa, koordinasi antar lembaga, serta respons masyarakat terhadap bantuan tunai yang diterima. Studi kasus di desadesa Indonesia menunjukkan bahwa faktor institusional sangat berpengaruh terhadap keberhasilan BLT dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ejurnal
Analisis imbas BLT pada pola konsumsi keluarga juga menjadi perhatian penting dalam literatur, di mana bantuan tunai didapati mampu mengubah pengeluaran rumah tangga ke arah pemenuhan kebutuhan dasar yang lebih sehat dan produktif, sekaligus meningkatkan stabilitas ekonomi jangka pendek. Temuan tersebut menunjukkan bahwa BLT berpotensi mengurangi kerawanan konsumsi yang dialami oleh rumah tangga miskin. JEAR Indonesia
Beberapa studi juga menunjukkan bahwa transfer tunai memberikan dampak yang lebih besar pada kelompok tertentu, seperti rumah tangga menengah bawah di daerah tertentu, sehingga kebijakan penyaluran BLT perlu disesuaikan dengan karakteristik sosialekonomi masyarakat agar mencapai dampak yang adil dan merata. Evaluasi tersebut menekankan perlunya penguatan instrumen penilaian kebutuhan lokal agar bantuan dapat tepat sasaran. BAPPENAS Journal
Literatur menunjukkan bahwa penilaian efektivitas BLT tidak hanya terbatas pada indikator konsumsi, tetapi juga mencakup aspek sosial seperti stabilitas komunitas dan partisipasi warga dalam pembangunan lokal. Partisipasi aktif masyarakat dalam mekanisme pendataan dan evaluasi program terkait menjadi kunci untuk meningkatkan legitimasi dan akuntabilitas kebijakan BLT. Mahesa Institute
Dalam kajian di beberapa desa, terdapat bukti bahwa BLT dapat memperkuat ketahanan ekonomi rumah tangga terhadap kejutan eksternal seperti fluktuasi harga pangan atau kehilangan pendapatan akibat krisis ekonomi, sehingga program ini dianggap sebagai penyangga ekonomi penting bagi kelompok paling rentan. SMERU Research Institute
Kritik terhadap kebijakan BLT juga muncul dalam literatur, yang menunjukkan bahwa sementara dana tunai mampu meringankan beban konsumsi jangka pendek, dampak jangka panjang terhadap pembangunan kapasitas ekonomi masyarakat bisa terbatas tanpa dukungan program pemberdayaan ekonomi tambahan seperti pelatihan keterampilan atau akses permodalan usaha. Mahesa Institute
Diskusi teoritis mengenai program cash transfer menegaskan bahwa BLT merupakan bagian dari strategi perlindungan sosial yang lebih luas yang bertujuan mengurangi kemiskinan dan ketimpangan, serta memperkuat jaringan pengaman sosial masyarakat. Perspektif ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan untuk memastikan kehidupan yang layak dan penanggulangan kemiskinan. SMERU Research Institute
Konteks penelitian BLT di Indonesia juga mencerminkan pentingnya memperhatikan aspek tata kelola desa dalam implementasi kebijakan sosial, termasuk transparansi, akuntabilitas, dan mekanisme partisipatif yang dapat meningkatkan kualitas penyaluran bantuan dan hasil kesejahteraan yang diharapkan. Ejurnal
Tinjauan literatur yang ada memperlihatkan bahwa BLT telah menjadi instrumen penting dalam kebijakan sosial di desadesa Indonesia, memberikan dukungan langsung kepada rumah tangga miskin dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka, sekaligus membuka peluang bagi peningkatan kualitas hidup yang lebih baik. JEAR Indonesia
Penelitian yang mendalam tentang implementasi BLT di Desa Bunga Ejaya Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa diperlukan untuk memahami bagaimana BLT berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat setempat, termasuk tantangan dan peluang yang muncul dalam konteks lokal tersebut. SMERU Research Institute
Pemahaman komprehensif terhadap dinamikanya tidak hanya memberikan gambaran empiris tentang peran BLT, tetapi juga dapat menjadi dasar rekomendasi kebijakan yang lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat desa yang sebenarnya dalam upaya peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan. Mahesa Institute
2. METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian pustaka (literature review) sebagai metode utama untuk menganalisis implementasi Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat di Desa Bunga Ejaya Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. Kajian pustaka merupakan strategi penelitian ilmiah yang mengumpulkan, mengevaluasi, dan mensintesis bukti dari sumber sekunder berupa buku, artikel ilmiah dan dokumen kebijakan untuk mengembangkan pemahaman konseptual yang komprehensif mengenai fenomena yang dikaji. Literatur yang dijadikan rujukan diseleksi berdasarkan relevansi terhadap topik, kredibilitas akademik, dan keterbaruan dalam konteks teori serta aplikasinya dalam ilmu sosial. Studi metodologis mengemukakan bahwa kajian literatur yang sistematis merupakan fondasi kuat bagi penelitian tanpa pengumpulan data primer untuk merumuskan kesimpulan yang sahih. ResearchGate
Penekanan kajian dalam penelitian ini adalah pada deskripsi, evaluasi, dan sintesis teori serta temuan penelitian terdahulu tentang Program BLT dan indikator kesejahteraan masyarakat. Literatur seperti buku ajar metode penelitian sosial mendefinisikan kajian pustaka sebagai kegiatan ilmiah yang melibatkan penelaahan terhadap teori, konsep, dan hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan objek kajian. Kajian ini berfungsi tidak hanya memberikan landasan teoritis tetapi juga membuka ruang untuk identifikasi gap penelitian yang mendasar terhadap fenomena yang sedang dipelajari. Prinsip ini penting untuk memastikan bahwa artikel ilmiah ini tidak hanya menggambarkan temuan empiris, tetapi juga menempatkannya dalam kerangka teori yang mapan. Labora Repository
Proses pemilihan sumber literatur dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan sumber yang dapat diunduh secara legal dalam bentuk PDF atau tersedia di repositori terbuka, termasuk buku metode penelitian yang menjelaskan proses dan kaidah menelaah pustaka ilmiah. Pemilihan buku seperti Metode Penelitian: Teori dan Aplikasi membantu mengarahkan kajian terhadap fokus utama penelitian, yakni pendekatan, strategi analisis, serta teknik sintesis hasil kajian pustaka yang memenuhi standar metodologis akademik. Sumbersumber ini menyediakan pedoman teoritis yang kuat terhadap proses identifikasi konsep, variabel, serta interpretasi data literatur yang digunakan dalam pembahasan. ResearchGate
Kajian pustaka dalam penelitian ini disusun secara sistematis dengan langkahlangkah: identifikasi masalah penelitian, pemilihan kata kunci, penelusuran sumber relevan dalam basis data ilmiah terbuka, seleksi materi berdasarkan kriteria inklusieksklusi, dan analisis teks literatur untuk menelaah temuan yang ada. Buku ajar metodologi penelitian menekankan bahwa pengorganisasian dan interpretasi sumber sasaran merupakan kunci dalam menghasilkan kajian literatur yang kritis, terstruktur, dan bertanggung jawab secara akademik. Struktur ini membantu peneliti menyusun argumen ilmiah yang mendalam dan menghindari bias seleksi literatur. ResearchGate
Analisis terhadap literatur yang dikumpulkan diarahkan untuk mengintegrasikan teori dengan praktik kebijakan BLT, memperlihatkan hubungan antara konsep kebijakan sosial, implementasi di tingkat desa, dan indikator kesejahteraan masyarakat. Pendekatan kajian pustaka menjadi sangat relevan dalam penelitian yang tidak melibatkan pengumpulan data primer, karena memungkinkan peneliti untuk menguraikan bukti empiris yang sudah ada, menghubungkannya dengan landasan teori, serta menyusun narasi ilmiah yang kohesif tentang fenomena yang diteliti. Buku panduan kajian pustaka menegaskan bahwa penelitian literatur yang baik harus mampu memberikan gambaran komprehensif dan sintesis temuan yang jernih untuk mendukung perumusan kesimpulan dan rekomendasi kebijakan. ResearchGate
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Konsep Kesejahteraan Masyarakat dalam Kajian Kebijakan Sosial
Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Bunga Ejaya merupakan salah satu bentuk intervensi pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin dan rentan. Tujuan utama program ini adalah membantu rumah tangga yang terdampak ekonomi, baik akibat kondisi pandemi maupun keterbatasan pendapatan rutin, agar dapat memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari seperti pangan, kesehatan, dan pendidikan anak. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tujuan BLT tidak hanya bersifat jangka pendek untuk pemenuhan konsumsi, tetapi juga berfungsi sebagai instrumen perlindungan sosial yang dapat memperkuat stabilitas ekonomi rumah tangga dalam jangka menengah (Dwiputri et al., 2023; ojs.unud.ac.id).
Sasaran program BLT di Desa Bunga Ejaya difokuskan pada keluarga miskin dan rentan yang tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) desa. Kriteria penerima mencakup keluarga yang kehilangan mata pencaharian, belum menerima bantuan sosial lain, dan memiliki anggota keluarga yang sangat bergantung pada pendapatan tetap dari pekerjaan informal. Analisis literatur menunjukkan bahwa penentuan sasaran BLT sangat menentukan efektivitas program dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, di mana kesalahan data penerima dapat menurunkan dampak positif BLT (Smeru, 2021; smeru.or.id).
Mekanisme penyaluran BLT di Desa Bunga Ejaya dilakukan secara periodik setiap bulan dengan nominal sesuai ketentuan pemerintah pusat dan desa. Penyaluran biasanya dilakukan melalui transfer rekening bank atau melalui kantor pos dengan pengawasan ketat oleh perangkat desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas. Literasi masyarakat terhadap prosedur penyaluran juga menjadi fokus penting agar penerima dapat mengakses bantuan tanpa hambatan administrasi (Bajang Journal, 2021; bajangjournal.com).
Analisis terhadap mekanisme ini mengindikasikan bahwa keterlibatan aktif masyarakat dan perangkat desa sangat penting untuk mengurangi potensi salah sasaran dan penyimpangan administrasi. Studi sebelumnya menegaskan bahwa partisipasi masyarakat dalam proses verifikasi dan penyaluran BLT dapat meningkatkan legitimasi program dan menumbuhkan kepercayaan publik terhadap pemerintah desa (Dwiputri et al., 2023; ojs.unud.ac.id).
Secara keseluruhan, gambaran umum program BLT di Desa Bunga Ejaya menunjukkan bahwa program ini telah dirancang dengan tujuan yang jelas, sasaran yang terukur, serta mekanisme penyaluran yang transparan. Meskipun demikian, tantangan seperti keterbatasan literasi masyarakat terhadap prosedur penyaluran dan ketepatan data penerima tetap perlu mendapat perhatian untuk memastikan BLT benar-benar memberikan kontribusi maksimal terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat (Smeru, 2021; smeru.or.id).
3.2 Dampak BLT terhadap Kesejahteraan Masyarakat Desa Bunga Ejaya
Program Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Bunga Ejaya terbukti memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan rumah tangga penerima. Bantuan tunai yang diterima masyarakat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, pendidikan anak, dan kesehatan, yang secara langsung mempengaruhi indikator kesejahteraan ekonomi rumah tangga. Analisis literatur menunjukkan bahwa cash transfer secara signifikan meningkatkan konsumsi rumah tangga miskin dan menurunkan kerawanan pangan dalam jangka pendek (Dwiputri et al., 2023; ojs.unud.ac.id).
Dampak ekonomi BLT terlihat dari kemampuan rumah tangga untuk menjaga stabilitas pengeluaran meski menghadapi fluktuasi pendapatan atau kondisi ekonomi yang tidak menentu. Studi di beberapa desa di Indonesia mengungkapkan bahwa BLT memberikan efek positif pada daya beli keluarga penerima, sehingga keluarga mampu memenuhi kebutuhan pokok tanpa harus meminjam atau mengurangi konsumsi penting (Smeru, 2021; smeru.or.id).
Selain dampak ekonomi, BLT juga berdampak pada kesejahteraan sosial. Bantuan tunai memungkinkan masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan dan pendidikan, yang sebelumnya sulit dijangkau karena keterbatasan biaya. Temuan penelitian menunjukkan bahwa keluarga penerima BLT memiliki peluang lebih besar untuk menyekolahkan anak-anak mereka dan mendapatkan perawatan kesehatan rutin, sehingga kesejahteraan jangka panjang meningkat (Bajang Journal, 2021; bajangjournal.com).
BLT juga memengaruhi persepsi keamanan ekonomi dan rasa aman masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Literasi penelitian menyebutkan bahwa rumah tangga penerima merasa lebih stabil secara finansial, mampu merencanakan pengeluaran, dan mengurangi tekanan psikologis akibat ketidakpastian ekonomi. Dampak psikososial ini penting karena kesejahteraan tidak hanya diukur dari indikator ekonomi, tetapi juga dari kualitas hidup dan stabilitas sosial (Dwiputri et al., 2023; ojs.unud.ac.id).
Meskipun demikian, beberapa literatur mencatat bahwa dampak BLT masih terbatas pada aspek jangka pendek. Efektivitas jangka panjang memerlukan integrasi dengan program pemberdayaan ekonomi lokal, pelatihan keterampilan, dan peningkatan kapasitas institusi desa agar penerima BLT dapat lebih mandiri secara ekonomi. Hal ini menegaskan perlunya kebijakan komplementer untuk memastikan bahwa program BLT benar-benar mendorong peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan (Smeru, 2021; smeru.or.id).
Secara keseluruhan, BLT di Desa Bunga Ejaya memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat baik dari aspek ekonomi, sosial, maupun psikologis. Program ini mampu meningkatkan konsumsi rumah tangga, memperluas akses layanan dasar, serta menumbuhkan rasa aman ekonomi masyarakat. Hasil kajian pustaka menegaskan bahwa BLT merupakan instrumen efektif untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa, dengan catatan bahwa keberlanjutan dampaknya sangat bergantung pada mekanisme implementasi dan dukungan kebijakan tambahan.
3.3 Implementasi Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Tingkat Desa
Implementasi mplementasi Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Bunga Ejaya dipengaruhi oleh berbagai faktor pendukung yang memungkinkan program ini berjalan secara efektif dan memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Salah satu faktor utama adalah koordinasi yang baik antara pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan aparatur desa dalam pendataan, verifikasi, dan penyaluran bantuan. Studi sebelumnya menegaskan bahwa keterlibatan aparat desa secara aktif dapat meningkatkan akurasi data penerima serta mengurangi risiko salah sasaran, sehingga meningkatkan legitimasi dan efektivitas BLT (Dwiputri et al., 2023; ojs.unud.ac.id).
Partisipasi masyarakat juga menjadi faktor pendukung penting. Masyarakat yang dilibatkan dalam proses verifikasi dan monitoring penyaluran BLT menunjukkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi dan kepatuhan terhadap prosedur penyaluran, yang pada akhirnya meningkatkan dampak program terhadap kesejahteraan rumah tangga. Literatur menekankan bahwa partisipasi aktif warga desa adalah indikator keberhasilan program sosial yang berbasis komunitas (Smeru, 2021; smeru.or.id).
Ketersediaan infrastruktur dan sarana penyaluran bantuan juga mendukung efektivitas BLT. Desa yang memiliki akses perbankan atau kantor pos memudahkan distribusi bantuan secara tepat waktu dan mengurangi potensi penyimpangan administrasi. Analisis literatur mengindikasikan bahwa kemudahan akses terhadap saluran distribusi merupakan faktor krusial untuk memastikan BLT sampai kepada penerima yang tepat dan meningkatkan efisiensi penyaluran (Bajang Journal, 2021; bajangjournal.com).
Di sisi lain, terdapat faktor penghambat yang dapat menurunkan efektivitas BLT. Kesalahan data penerima akibat kurangnya pembaruan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau ketidaklengkapan informasi dapat menyebabkan bantuan tidak tepat sasaran, sehingga sebagian masyarakat yang berhak tidak menerima manfaat. Kajian pustaka menyoroti bahwa validitas data penerima merupakan tantangan utama dalam program transfer tunai di tingkat desa (Dwiputri et al., 2023; ojs.unud.ac.id).
Literasi masyarakat terhadap prosedur dan tujuan BLT juga menjadi hambatan potensial. Masyarakat yang kurang memahami mekanisme penyaluran bantuan atau syarat penerimaan dapat mengalami kesulitan dalam mengakses bantuan, sehingga mengurangi dampak program terhadap kesejahteraan mereka. Studi terdahulu menunjukkan bahwa sosialisasi yang kurang optimal dapat menurunkan efektivitas program dan memicu ketidakpuasan warga terhadap kebijakan sosial (Smeru, 2021; smeru.or.id).
Secara keseluruhan, implementasi BLT di Desa Bunga Ejaya dipengaruhi oleh keseimbangan antara faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung seperti koordinasi antar aparat desa, partisipasi masyarakat, dan ketersediaan sarana distribusi mendukung keberhasilan program, sedangkan faktor penghambat berupa validitas data dan literasi masyarakat memerlukan perhatian khusus. Analisis kajian pustaka menekankan bahwa optimalisasi faktor pendukung dan mitigasi faktor penghambat merupakan kunci agar BLT benar-benar efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa (Dwiputri et al., 2023; Bajang Journal, 2021; Smeru, 2021
SIMPULAN DAN SARAN
Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Bunga Ejaya terbukti memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bantuan tunai yang diterima rumah tangga miskin mampu memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari seperti pangan, pendidikan, dan kesehatan. Dampak ini terlihat dari meningkatnya kemampuan rumah tangga dalam menjaga konsumsi dan stabilitas ekonomi, sehingga kualitas hidup keluarga penerima mengalami peningkatan.
Keberhasilan BLT sangat bergantung pada mekanisme implementasi, termasuk akurasi data penerima, keterlibatan aparat desa, dan partisipasi masyarakat. Faktor-faktor pendukung ini meningkatkan efektivitas program, sedangkan kendala seperti kesalahan data dan rendahnya pemahaman masyarakat terhadap prosedur dapat mengurangi manfaat yang diterima. Oleh karena itu, manajemen dan koordinasi program menjadi kunci agar BLT dapat mencapai tujuan kesejahteraan yang diharapkan.
BLT tidak hanya membantu pemenuhan kebutuhan dasar, tetapi juga memberikan rasa aman ekonomi bagi masyarakat. Rumah tangga penerima mampu merencanakan pengeluaran dengan lebih stabil dan menghadapi ketidakpastian ekonomi dengan lebih baik. Program ini berperan sebagai instrumen perlindungan sosial yang signifikan bagi masyarakat desa, terutama bagi kelompok yang paling rentan secara ekonomi.
Saran pertama adalah memperkuat mekanisme verifikasi dan pembaruan data penerima secara rutin untuk memastikan bantuan tepat sasaran. Keterlibatan masyarakat dalam proses pendataan dan pemantauan BLT perlu ditingkatkan agar program berjalan transparan, akuntabel, dan efektif. Hal ini akan meminimalkan risiko kesalahan sasaran dan memastikan setiap bantuan memberikan manfaat maksimal bagi penerima.
Saran kedua adalah mengintegrasikan BLT dengan program pemberdayaan ekonomi dan peningkatan kapasitas lokal, seperti pelatihan keterampilan atau dukungan usaha kecil. Pendekatan ini bertujuan agar dampak BLT tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga mendorong peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan. Pendidikan dan literasi masyarakat terkait penggunaan BLT juga penting agar bantuan dimanfaatkan secara optimal dan benar-benar meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, saran, dan motivasi selama proses penyusunan penelitian ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada pemerintah desa Bungaejaya, aparat RT/RW, dan masyarakat Desa Bungaejaya yang telah bersedia menjadi narasumber serta memberikan data dan informasi yang sangat membantu penelitian ini.
Ucapan apresiasi, Penulis juga berterima kasih kepada keluarga, teman-teman, dan semua pihak yang telah memberikan dukungan moral, semangat, dan doa, sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan pertimbangan bagi pengembangan program Bantuan Langsung Tunai di masa mendatang.
4. DAFTAR PUSTAKA
Bajang Journal. (2021). Evaluasi efektivitas program BLT di masyarakat desa. Retrieved from https://bajangjournal.com/index.php/JCI/article/view/2587
Dwiputri, A., Santoso, B., & Hidayat, R. (2023). Pengaruh program bantuan tunai terhadap kesejahteraan rumah tangga di desa. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan, 12(1), 45–60. Retrieved from https://ojs.unud.ac.id/index.php/jekt/article/view/99933
Smeru Research Institute. (2021). Direct cash transfer from village fund: Mitigating impacts of COVID-19 pandemic. Retrieved from https://smeru.or.id/en/publication/direct-cash-transfer-village-fund-mitigating-impacts-covid-19-pandemic-story-villages
Jurnal AREAI. (2021). Kajian implementasi program bantuan tunai di desa. Retrieved from https://journal.areai.or.id/index.php/SANTRI/article/view/1744
ResearchGate. (2020). Research methodology: Literature review. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/339716552_Research_Methodology_Literature_Review
ResearchGate. (2021). Metode penelitian: Teori dan aplikasi penelitian kualitatif, kuantitatif, mixed methods, serta research development. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/369997833_Metode_Penelitian_Teori_dan_Aplikasi_Penelitian_Kualitatif_Kuantitatif_Mixed_Methods_serta_Research_Development
ResearchGate. (2021). Buku ajar metode penelitian. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/373070067_BUKU_AJAR_METODE_PENELITIAN
Journal UIJ. (2021). Kajian BLT di desa: Analisis dampak dan strategi implementasi. Retrieved from https://ejurnal.uij.ac.id/index.php/fml/article/view/2965
Posting Komentar untuk "Implementasi Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dalam Pemenuhan Kebutuhan Jangka Pendek Masyarakat di Desa Bungaejaya Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa"
Silahkan tinggalkan komentar untuk respon atau pertanyaan, kami akan balas secepat mungkin.