IPS sebagai cermin kehidupan sosial: opini mahasiswa tentang peran sosiologi
IPS sebagai cermin kehidupan sosial: opini mahasiswa tentang peran sosiologi
Pendidikan, termasuk di Indonesia (Ulya et al., 2023). Pendidikan di Indonesia masih dihadapkan pada berbagai masalah terkait proses dan implementasinya. Meski demikian, pendidikan memegang peranan krusial dalam kehidupan manusia, bukan hanya untuk mendapatkan ilmu, tetapi juga untuk membina moral yang baik dan karakter yang mulia. Melalui pendidikan, individu diharapkan dapat menjadi pribadi yang berpengetahuan luas, berguna bagi masyarakat, serta mampu meningkatkan taraf hidupnya secara positif (Gustiawan et al., 2023).
Dalam era globalisasi, penting untuk menciptakan suasana pembelajaran yang selaras dengan kebutuhan zaman. Pendidikan harus menghasilkan generasi yang unggul, baik dalam bidang akademik maupun keterampilan praktis serta perilaku yang patut diteladani. Salah satu mata pelajaran yang berpotensi tinggi dalam membangun karakter siswa adalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) (Ulya et al., 2023). Akan tetapi, fungsi dan sasaran IPS sesuai Kurikulum 2013 sulit dioptimalkan jika berbagai kendala pembelajaran di sekolah dasar belum teratasi (Yulista dkk., 2023).
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah disiplin ilmu yang mengkaji kehidupan masyarakat serta berbagai isu sosial di dalamnya (Nasution et al., 2023). IPS juga dianggap sebagai studi akademik yang terus berevolusi sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan praktik pendidikan (Firmansyah et al., 2019). Pada jenjang sekolah dasar, pembelajaran IPS menekankan pemahaman manusia dalam berbagai dimensi kehidupan dan interaksinya di masyarakat. Tujuan pokok pembelajaran IPS adalah melengkapi siswa dengan kemampuan dasar untuk memahami kehidupan sosial, mengembangkan potensi diri berdasarkan bakat dan minat, serta mempersiapkan mereka untuk melanjutkan studi ke tingkat yang lebih lanjut (Firmansyah et al., 2019; Purnamasari et al., 2012)
Pendidikan dalam perspektif sosiologi tidak hanya memfokuskan pada proses transfer Pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan individu sebagai bagian dari kehidupan Sosial masyarakat. Dalam konteks ini, pendidikan menuntut pendidik tidak hanya Memiliki kemampuan pedagogik, tetapi juga kompetensi sosial, kepribadian, dan Profesional agar mampu membimbing siswa secara utuh (Setiawan et al., 2022). Pendidikan dipandang sebagai proses pembentukan individu agar mampu melakukan Perubahan secara mandiri serta Mandiri dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sosial serta budaya di tempat ia berada.
Konsep sosiologis dalam pendidikan menekankan pentingnya proses sosialisasi, yaitu Kemampuan individu untuk berinteraksi dan bertindak sesuai dengan norma serta Budaya masyarakat. Pemahaman terhadap hubungan antar manusia di lingkungan Sekolah menjadi hal yang penting dalam membentuk perilaku siswa. Namun, realitas Menunjukkan masih adanya siswa yang kurang memahami nilai-nilai sosiologis dan Budaya setempat, seperti rendahnya toleransi, Kurangnya etika dalam berkomunikasi, Serta kecenderungan bertindak berdasarkan emosi dalam pergaulan sehari-hari (Melia, 2020).
Dalam kajian sosiologi pendidikan, teori interaksionisme simbolik memberikan Penekanan pada makna yang terbentuk melalui interaksi sosial. Hubungan antara guru Dan siswa merupakan contoh interaksi yang sarat makna, di mana peran dan tanggung Jawab masing-masing telah terstruktur. Blumer menjelaskan bahwa interaksionisme Simbolik didasarkan berdasarkan tiga prinsip pokok, yakni makna, bahasa, dan pikiran.Perilaku individu dipengaruhi oleh makna yang dipahami, bahasa berperan sebagai Media pembentukan makna, dan pikiran memungkinkan individu menafsirkan situasi Melalui dialog internal (Rasyid, 2015).
Penerapan konsep sosiologi Di bidang pendidikan karakter pada tingkat sekolah dasar, hal tersebut menjadi sangat penting karena jenjang ini merupakan tahap awal pendidikan formal. Meskipun proses Sosialisasi pertama diperoleh dalam keluarga, sekolah memiliki peran strategis dalam mengembangkan karakter sosial siswa. Melalui interaksi sehari-hari baik di dalam kelas maupun di luar kelas, para siswa belajar untuk, siswa belajar untuk saling menghargai, bekerja sama, mendengarkan Pendapat teman, serta membantu satu sama lain ketika menghadapi kesulitan belajar. Proses interaksi sosial tersebut menjadi sarana utama dalam membentuk pendidikan Karakter yang sesuai dengan kebutuhan sosial peserta didik.

Posting Komentar untuk " IPS sebagai cermin kehidupan sosial: opini mahasiswa tentang peran sosiologi"
Silahkan tinggalkan komentar untuk respon atau pertanyaan, kami akan balas secepat mungkin.